Liputan6.com, Banjarmasin Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus bergerak dan bersinergi dengan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan program di bidang pengembangan perekonomian dan keuangan syariah di daerah. Hal ini, Kalsel menjadi salah satu daftar daerah prioritas sebagai provinsi yang mendapat kepercayaan untuk melaksanakan program Nasional Halal Fair.
Program tersebut sebagai agenda Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), sebagai peningkatan pembangunan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah serta menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.
Atas kepercayaan itu, Kalsel bersama delapan provinsi prioritas lainnya menggelar Nasional Halal Fair di momentum Ramadan 1444 Hijriah tahun ini. Adapun delapan provinsi tersebut yakni, Kalsel, DKI Jakarta, Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatera Barat.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Daerah Prov Kalsel, Roy Rizali Anwar didampingi oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Kalsel, Wahyu Pratomo dan Kepala Staf Korem (Kasrem) 101 Antasari, Kolonel Inf Iwan Rosandriyanto memimpin rapat lanjutan sebagai langkah koordinasi untuk menyukseskan Nasional Halal Fair di Kantor Gubernur di Jalan Jenderal Sudirman Kota Banjarmasin.
Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel, Bimo Epyanto menjelaskan jika ada tiga kegiatan Pemprov Kalsel di Bulan Ramadan 1444 Hijriah ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Acara ini merupakan inisiasi dari Pemprov Kalsel, diselenggarakan untuk menyambut ataupun merayakan bulan Ramadan sekaligus nanti hari raya Idul Fitri,” sebut Bimo Apyanto, Senin (3/4/2023).
Bimo juga menyebutkan jika Bulan Ramadan termasuk dengan hari-hari keagamaan lainnya kerap dibarengi dengan fenomena kenaikan harga, terutama pada kebutuhan pokok.
Simak juga video pilihan berikut:
Redam Inflasi
Mewakili jajaran Pemprov Kalsel, Bimo juga menjelaskan jika langkah ini dapat meredam kenaikan harga pokok yang berlebihan, ketiga kegiatan ini terdiri dari pertama Pasar Wadai, Nasional Halal Fair dan Pasar Raya atau Bazar sembako yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalsel.
Untuk Pasar Wadai telah berlangsung yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor bersama Istri pada tanggal 23 Maret 2023 lalu. Sedangkan untuk Nasional Halal Fair dan Pasar Raya akan dilaksanakan selama Lima hari, pada tanggal 10 sampai 15 April 2023.
Bimo Epyanto juga menjelaskan inisiasi Pemprov Kalsel melaksanakan kegiatan tersebut kemudian menggandeng Pasar Raya atau bazar sembako sebagai upaya untuk pengendalian inflasi dengan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Ada dua sebenarnya yang ingin dicapai, pertama untuk menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau lalu kemudian juga untuk memasyarakatkan pola hidup yang sesuai dengan ajaran syariat, tentunya dengan nilai-nilai halal,” ujar Bimo Epyanto.
Selain menghadirkan stand UMKM, kegiatan ini juga ada pameran produk UMKM seperti fashion, kerajinan, makan dan minuman dengan tema menyesuaikan saat ini bulan Ramadhan sehingga tema yang diusung yakni Halal Fair.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Prov Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai menyebutkan berbagai persiapan untuk menggelar Nasional Halal Fair itu terus disinergikan. Termasuk stand-stand UMKM, distributor dan lainnya sudah dihubungi dan menyatakan siap untuk menyukseskan Nasional Halal Fair.
“Kita sudah mendata untuk UMKM yang akan dilibatkan dalam kegiatan Halal Fair ini, ada 41 UMKM yang sudah memiliki label halal dan memiliki layanan pembayaran digital QRIS,” kata Gusti Yanuar Noor Rifai, Selasa (4/4/2023).
Advertisement