Kisah Ibu Penghuni Lapas Perempuan Pekanbaru Membesarkan Bayinya di Balik Jeruji

Lapas Perempuan Pekanbaru punya kamar khusus untuk narapidana yang tengah hamil ataupun mengasuh bayinya.

oleh M Syukur diperbarui 05 Apr 2023, 00:00 WIB
Seorang narapidana mengasuh bayi di penjara Lapas Perempuan Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pekanbaru punya kamar khusus untuk narapidana yang tengah hamil ataupun mengasuh bayinya. Para warga binaan Lapas Perempuan Pekanbaru ini ditempatkan dalam satu kamar agar saling membantu dalam merawat si buah hati.

Bayi dalam tahanan tidak dibawa ibunya dari luar ketika tersangkut tindak pidana. Mereka lahir di rumah sakit saat ibunya menjadi narapidana dan kemudian dibesarkan di penjara.

Salah satu narapidana mengasuh bayi di Lapas Perempuan Pekanbaru adalah YI. Hampir 2 tahun dia berada di penjara karena terlibat peredaran narkoba di Riau.

Saat ditahan, YI tengah hamil cukup besar. Beberapa bulan kemudian, dia melahirkan seorang anak laki-laki yang kini sudah berumur 15 bulan.

"Melahirkan awal tahun 2022, dibawa petugas ke sini ke rumah sakit," kata YI kepada Liputan6.com.

Membesarkan anak bagi narapidana 6 tahun 2 bulan ini merupakan cerita memilukan. Perbuatan pada masa lalu membuat anak ketiganya itu harus hidup di penjara.

"Saya ada anak dua di luar, yang ini anak ketiga saya yang di sini," cerita YI.

Menurut YI, seharusnya anak ketiganya ini dibesarkan di luar. Namun, hal itu tidak bisa karena bayi memang lebih baik bersama ibunya untuk disusui daripada hidup bersama keluarga lain di luar.

"Sedih anak lahir di sini dalam penjara," katanya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Buka Usaha

Kegiatan narapidana di Lapas Perempuan Pekanbaru selama Ramadan agar bisa khatam Al-Qur'an. (Liputan6.com/M Syukur)

YI menceritakan, dua anaknya yang lain tahu keberadaannya di Lapas. Keduanya sering bertanya kapan ibu dan adiknya pulang ke kampung halaman.

Sembari menunggu hari kebebasan yang masih lama, YI berusaha memperbaiki diri pada Ramadan ini. Apalagi di Lapas banyak kegiatan pembinaan keagamaan, mulai mengaji, belajar agama hingga salat berjemaah.

Dan jika bebas nanti, YI ingin membuka usaha bersama suaminya. Sudah menjadi tekad bagi dia agar tak terjerumus lagi dalam dunia hitam peredaran narkoba.

"Tidak mau jualan narkoba lagi," tegas Julia.

Di sisi lain untuk memenuhi kebutuhan bayi di penjara, sang suami sering berkunjung seminggu sekali membawa bekal. Suaminya sering membelikan popok dan susu bayi.

Selain itu, di Lapas juga diberikan bantuan susu dan perlengkapan bayi. Petugas Lapas juga sering membantu YI merawat bayinya.

"Saling membantu, apalagi di sini ada tiga narapidana melahirkan dan ada dua narapidana sedang hamil, saling bercerita," imbuh YI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya