Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Wamenag: Harapan Selalu Terbuka, Kita Terus Ikhtiar

Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi memberikan kata-kata semangat bagi timnas Indonesia usai Piala Dunia U-20 batal.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Apr 2023, 18:00 WIB
Reaksi kecewa pemain Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka (tengah kiri) bersama rekan-rekannya setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/03/2023) malam WIB. (Dok. PSSI)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi memberikan kata-kata penyemangat kepada timnas RI setelah pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pembatalan itu menuai kekecewaan dari timnas dan fans sepak bola Indonesia.

Salah satu pemain timnas U20 Hokky Caraka bahkan sempat protes ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena ucapannya dianggap berperan ke pembatalan Piala Dunia U-20.

“Makasih banyak Pak. O iya, kami tahu nasib Bapak sudah terjamin. Masa depan Bapak juga sudah bagus. Sedangkan kami Pak? Kami baru mau merintis karier menjadi lebih baik, tapi batu lompatan kita udah diancurin sama Bapak" ujar Hokky melalui Instagram beberapa waktu lalu.

Wamenag Zainut lantas mengajak pemain timnas untuk senantiasa melihat ke depan, serta mengambil pelajaran dari kegagalan yang sudah terjadi.

"Kita harus lebih banyak menatap ke depan. Kegagalan bukanlah segala-galanya. Kegagalan ini menjadi pelajaran yang berharga untuk kita mempersiapkan tim sepak bola kita yang lebih serius," ujar Wamenag Zainut kepada Liputan6.com di Asrama Haji, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2023).

Wamenag pun menegaskan bahwa kegagalan saat ini  bisa dipakai untuk mempersiapkan untuk ke depannya.

"Dengan demikian kita punya banyak waktu mempersiapkan ini. Mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik," jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa masih ada harapan positif bagi timnas Indonesia.

"Harapan selalu terbuka. Kita terus ikhtiar," pungkasnya.


Jokowi Ngaku Pusing 2 Minggu soal Urusan Piala Dunia U-20: Persiapannya 3 Tahun

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dokumentasi Kementerian Agama)
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengunjungi latihan Timnas Indonesia U-20 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku pusing hingga dua minggu memikirkan perhelatan Piala Dunia U-20 yang sebelumnya direncanakan digelar di Indonesia. Namun pada akhirnya kandas meski persiapan telah dilakukan selama tiga tahun.

"Urusan bola ini memang pusing saya dua minggu ini gara-gara bola," kata Jokowi di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). 

Menurut Jokowi, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sangatlah sulit. Sebab, yang mengajukan proposal menjadi penyelenggara tidak hanya satu dua negara, namun hingga puluhan negara, termasuk Indonesia.

"Akhirnya terakhir tiga negara dan kita dipilih. Kita menyiapkan tiga tahun, lapangannya dicek, diperbaiki, dicek lagi, diperbaiiki, dicek lagi, tidak semudah itu," jelas dia.

Segala sesuatunya pun, kata Jokowi, terikat dengan komitmen dan tanda tangan. Termasuk hingga ke tingkat provinsi yang ditunjuk menjadi lokasi penyelenggaraan Drawing Fifa World Cup U20 2023.

"Tapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah, kita terima untuk pembelajaran ke depan, untuk tidak terjadi lagi. Itu saja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. Tapi haduh pusing-pusing betul ngurus bola. Pusing-pusing," kata Jokowi.


Jokowi Minta Jangan Saling Menyalahkan

Aksi penyerang Timnas Indonesia, Hokky Caraka berduel dengan pemain Timnas Prancis U-20 dalam ajang Costa Calida Region de Murcia Football Week, Jumat (18/11/2022) dini hari WIB. (Dok. PSSI)

Preiden Jokowi mengatakan semua pihak harus menghormati keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jokowi pun meminta masyarakat tak menghabiskan energi dengan saling menyalahkan.

Pemerintah sudah berusaha bertemu dengan FIFA dengan mengirim Erick Thohir, akan tetapi keputusan FIFA adalah pembatalan.

Dia memahami perasaan masyarakat yang sedih dan kecewa karena Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jokowi mengaku dirinya pun merasakan hal yang sama dengan masyarakat.

"Tadi malam saya telah mendapatkan laporan dari Ketum PSSI bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (30/3/2023).

"Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama, juga merasakan hal itu, kecewa dan sedih. Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain," sambungnya.

 


Melihat ke Depan

Ketua PSSI, Erick Thohir, menyerahkan souvenir Piala Dunia U-20 2023 kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat mengunjungi Stadion Manahan, Minggu (12/3/2023). (Bola.com/Radifa Arsa)

Dia menyampaikan sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus melihat ke depan. Jokowi mengajak masyarakat Indonesia menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran berharga untuk sepakbola Tanah Air.

"Sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia," tuturnya.

Disisi lain, Jokowi telah meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir mencegah agar sepakbola Indonesia tak terkena sanksi dari FIFA. Jokowi berharap Indonesia masih bisa menjadi tuan rumah event internasional lainnya.

"Dan saya telah meminta Ketua Umum PSSI Bpak Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepakbola Indonesia tidak terkena sanksi. Termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya," tutur Jokowi.

Infografis FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, Indonesia Menanti Sanksi? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya