Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Perseroan mencatat pendapatan Rp 6,52 triliun dan EBITDA Rp 5,66 triliun hingga akhir Desember 2022 dengan catatan marjin EBITDA perseroan tetap pada 86,6 persen untuk 2022.
Perseroan catat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,63 triliun pada 2022. Laba tersebut naik 5,7 persen dari periode 2021 sebesar Rp 1,54 triliun.
Advertisement
Per 31 Desember 2022, Tower Bersama Infrastructure memiliki 40.884 penyewaan dan 21.870 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 21.758 menara telekomunikasi dan 112 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 40.772, rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,87.
CEO Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong mengatakan, pada 2021, pihaknya menambahkan 2.361 penyewaan kotor yang terdiri dari 1.398 sites telekomunikasi dan 963 kolokasi ke portofolio kami. Penambahan penyewaan bersih dari Grup lebih rendah terutama karena penghentian sewa dari Sampoerna Telecom pada awal tahun dan semester II 2022, beberapa penyewaan yang tidak diperpanjang oleh IOH.
"Per 31 Desember 2022, total pinjaman (debt) perseroan, jika pinjaman dalam mata uang USD yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 27,67 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 4,40 triliun. Dengan saldo kas yang mencapai Rp 966 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp26.707 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp 3,43 triliun," kata Hardi dalam keterangan resminya, Selasa (4/4/2023).
Menggunakan EBITDA kuartal IV 2022 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 0,6 kali dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,8 kali.
Perseroan Bakal Lunasi Obligasi
"Pada 2022, kami secara signifikan mengurangi biaya pembiayaan efektif menjadi 6,1 persen, dari 7,6 persen di tahun 2021. Biaya pembiayaan kami mencakup biaya bunga, serta biaya lindung nilai. Kami terus mempertahankan strategi konservatif dengan lindung nilai sesuai dengan jatuh temponya untuk meminimalkan risiko mata uang asing," kata CFO Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso.
Dia bilang, pengurangan biaya pembiayaan perseroan pada 2022 disebabkan oleh kupon yang lebih rendah dari obligasi USD yang diterbitkan perseroan pada akhir 2021 serta lindung nilai derivatif yang lebih kompetitif yang diterapkan.
“Perseroan terus memiliki profil likuiditas yang sangat kuat. Pada Februari tahun ini, kami kembali mengakses pasar obligasi Rupiah di bawah program Obligasi Rupiah Berkelanjutan V dan menerbitkan obligasi 1 tahun senilai Rp 2.486 triliun (TBIG Bond V Tahap VI) dengan tingkat bunga tetap 6,125 persen. Dalam 12 bulan ke depan, perseroan akan melunasi obligasi Rupiah sepenuhnya menggunakan arus kas operasional kami yang kuat serta Fasilitas Pinjaman Revolving yang kami miliki,” kata Helmi.
Advertisement
Tower Bersama Infrastructure Rampungkan Penjualan Saham Treasuri
Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menjual saham hasil pembelian kembali atau saham treasuri pada 1 Maret 2023.
Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Jumat, (3/3/2023), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk melepas 368.740.400 saham kepada Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd. Harga penjualan saham treasuri sebesar Rp 2.425 per saham.
Tower Bersama Infrastructure menyatakan harga dari penjualan saham treasuri telah sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2/POJK.04/2013 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
"Jumlah dana yang diterima dari pengalihan ini adalah sebesar Rp 894.195.470.000 sebelum dikurangi biaya transaksi,” tulis Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Helmy Yusman Santoso.
Ia menuturkan, setelah penjualan saham treasuri tersebut, perseroan telah selesai menjual seluruh saham hasil pembelian saham perseroan.
Perseroan menyatakan tidak ada dampak kejadian, informasi dan fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.
Tower Bersama Alihkan 368,74 Juta Saham Hasil Buyback kepada Pengendali
Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak 368.740.400 saham pada periode 25 Juli 2022-12 Januari 2023. Perseroan pun akan mengalihkan hasil buyback saham 368,74 juta.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (15/2/2023), Tower Bersama Infrastructure akan mengalihkan saham hasil buyback maksimal 368.740.400 atau 368,74 juta lembar saham kepada penerima saham, Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd.
Adapun, jangka waktu pelaksanaan penjualan saham hasil buyback akan dimulai pada 28 Februari 2023 dan berlangsung sampai 30 Juni 2023.
Sebagaimana diketahui, calon penerima saham merupakan suatu perusahaan induk investasi dan pemegang saham utama Perseroan.
Harga pelaksanaan penjualan saham hasil buyback akan mengacu pada Pasal 13 huruf (a) POJK No.2/POJK.04/2013, di mana harga pengalihan saham hasil buyback tidak boleh lebih rendah dari mana yang lebih tinggi di antara harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek 1 hari sebelum tanggal penjualan saham hasil pembelian kembali atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham hasil penjualan kembali Perseroan.
Advertisement
Hasil Buyback
Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyampaikan terkait hasil pembelian kembali (buyback) saham periode 1 pada 25 Juli - 12 Oktober 2022 dan periode 2 pada 13 Oktober 2022 - 12 Januari 2023 sebanyak 368.740.400 saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis, 19 Januari 2023, jumlah saham yang dibeli kembali oleh Tower Bersama Infrastructure pada periode 1 (25 Juli - 12 Oktober 2022 sebanyak 47.141.400 saham dengan harga rata-rata pembelian Rp 2.797.
Kemudian, jumlah saham yang dibeli kembali pada periode 2 (13 Oktober 2022 - 12 Januari 2023) sebanyak 321.599.000 saham dengan harga rata-rata pembelian Rp 2.334.
Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menjelaskan, persentase jumlah nominal saham yang dibeli dari seluruh jumlah yang akan dibeli sebesar 54,25 persen.
"Jumlah dana yang telah digunakan dalam pembelian kembali saham pada periode 1 senilai Rp 131,87 miliar," tulis Helmy, ditulis Jumat, 20 Januari 2023.
Kemudian, jumlah dana yang telah digunakan dalam pembelian kembali saham pada periode 2 senilai Rp 750,72 miliar. Dengan demikian, jumlah pembelian kembali saham secara keseluruhan sebanyak Rp 882,59 miliar.