Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko resmi menutup acara Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Selasa (4/4/2023).
Kegiatan Bulan Literasi ini dimulai sejak 7 Maret 2023 yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan.
Advertisement
Bulan Literasi PBK dilakukan demi memperkuat ekosistem Perdagangan Berjangka Komoditi serta meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat agar dapat memberikan manfaat lebih luas serta memperkuat citra industri.
Menurut Didid, industri PBK masih memiliki banyak tantangan akibat tindakan beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab yang menggunakan industri PBK sebagai kedok kejahatan investasi ilegal.
“Saya berharap citra negatif di industri PBK semakin lama akan semakin terkikis. Karena masih banyak pihak tak bertanggung jawab memberikan penawaran investasi yang menggunakan kedok PBK, padahal tidak melakukan kegiatan PBK,” kata Didid dalam sambutannya.
Selain itu, Didid berharap dengan adanya Bulan Literasi ini dapat memberikan edukasi yang menyeluruh pada masyarakat.
Kemudian, Didid menekankan agar para pelaku industri untuk memperbaiki ekosistem internal PBK demi meningkatkan kepercayaan masyarakat pada industri.
“Setelah ini Bulan Literasi PBK berjalan baik, saya ingin Asosiasi Perdagangan berjangka Komoditi (Aspebtindo) untuk memperbaiki internal industri PBK, salah satunya Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai industri, kita perlu lembaga profesional agar masyarakat percaya. Kita perlu perbaiki internal dengan mengikuti sertifikasi yang ada,” jelas Didid.
Tantangan
Adapun Didid menuturkan penutupan Bulan Literasi PBK bukan berarti kegiatan edukasi serta merta terhenti, tetapi kegiatan literasi ini harus terus dilakukan oleh semua pihak dalam industri PBK.
“Formalnya selesai, tapi saya harap ini tetap berjalan terus agar masyarakat semakin percaya pada kita, maka industri ini semakin membaik. Pelaku industri PBK juga akan mendapatkan manfaat baik jika industrinya terus membaik,” tutur Didid.
Memasuki 2023, data Bappebti menunjukkan PBK di Indonesia menunjukkan potensi yang menjanjikan. Nilai transaksi PBK dalam perhitungan secara notional value mengalami tren kenaikan transaksi di bursa berjangka. Bahkan selama pandemi, PBK menjadi salah satu perdagangan yang tak surut dengan volume transaksi perdagangan meningkat lebih dari 21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Semua peluang yang ada menimbulkan tantangan keamanan dalam berinvestasi bagi nasabah yang mengharapkan keuntungan atas investasi ini.
Advertisement
Aduan Masyarakat
Sedangkan pada 2022, Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp 53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp 4.437,5 triliun.
Total nilai transaksi pada 2022 meningkat sebesar 116,7 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 24.569,3 triliun (YoY) dan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot. Jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 sebanyak 82.246.
Selama 2022, Bappebti juga mencatat pengaduan masyarakat yang tidak sedikit. Sebagian besar pengaduan tersebut disebabkan adanya investasi ilegal seperti robot trading.
Pengaduan yang tidak sedikit tersebut disebabkan antara lain masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan, masih ada celah dalam peraturan yang ada, serta terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap PBK.