Bank Syariah Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 37,6 Triliun Hadapi Mudik Lebaran 2023

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI siapkan uang tunai Rp 37,6 triliun pada 23 Maret-2 Mei 2023 untuk penuhi kebutuhan keuangan masyarakat saat momen Lebaran 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Apr 2023, 04:00 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) siap fasilitasi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat saat Lebaran 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) siap memfasilitasi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat, yang diproyeksikan mengalami kenaikan menjelang libur Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Pada 23 Maret–2 Mei 2023, Bank Syariah Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp37,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat. 

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan, saat ini BSI terus memastikan ketersediaan dana tunai demi memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode libur Ramadhan dan Lebaran mendatang. Perseroan juga terus memonitor kesiapan 2.552 jaringan ATM BSI di seluruh Indonesia dapat berfungsi dengan baik selama 24 jam.

"Jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 120 juta orang, untuk mendukung kelancaran dan kemudahan masyarakat yang akan merayakan lebaran di kampung halaman, Kami terus memastikan seluruh layanan BSI dapat beroperasi dengan baik,” kata Bob, Selasa (4/3/2023).

Bob menambahkan, BSI memiliki komitmen untuk selalu memberikan layanan prima melalui jaringan elektronik BSI. Nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai, transfer antar cabang, juga pembayaran bulanan melalui jaringan elektronik BSI yang meliputi 2.552 unit ATM, yang terhubung ke dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, hingga Electronic Data Capture (EDC) yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Untuk kemudahan transaksi, nasabah juga dapat menggunakan layanan BSI Mobile yang dapat di akses dari mana pun dan kapan pun," kata dia. 

Selama periode libur Idul Fitri 1444 H, BSI juga menyiapkan 236 kantor cabang yang akan beroperasi secara terbatas pada periode 19-25 April 2023 di berbagai wilayah Indonesia.

 


Agen BSI

Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kantor yang akan dibuka operasionalnya pada periode tersebut dapat melayani transaksi nasabah antara lain tarik/setor tunai, pemindahbukuan, handling complaint, transaksi mitra bayar (al. Taspen, Asabri, Pajak) . Adapun informasi kantor-kantor BSI yang akan beroperasi secar terbatas tersebut dapat diketahui melalui kanal website resmi BSI www.bankbsi.co.id

“Pengoperasian cabang-cabang ini merupakan implementasi komitmen kami agar dapat terus melayani kebutuhan nasabah. Adapun pemilihan cabang operasional kami fokuskan kepada Kantor Cabang Utama, khususnya di lokasi publik,” ujar dia.

Bob melanjutkan, per Februari 2023, BSI juga menggerakkan lebih dari 65 ribu Agen BSI Smart yang tersebar di berbagai wilayah. Agen BSI Smart ini menjadi kepanjangan tangan BSI dalam membantu nasabah melakukan transaksi keuangan seperti tarik dan setor tunai, transfer antar rekening BSI dan bank lain, pembayaran PLN, BPJS, serta pembelian pulsa dan sebagainya yang mudah diakses masyarakat.

Selain itu, BSI juga menyediakan layanan penukaran uang baru kepada nasabah di 32 lokasi kas keliling di berbagai wilayah, seperti Bank Indonesia (BI), Masjid, Pelabuhan, Rest Area, Mall, Pasar. Selain itu, layanan penukaran uang tunai ini juga terdapat di 74 lokasi cabang BSI dengan jadwal penukaran yang disesuaikan dengan ketetapan BI pada masing-masing daerah.


Bank Syariah Indonesia Salurkan Zakat Lebih dari Rp 173 Miliar pada 2023

Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membayarkan zakat perusahaan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencapai Rp 173,07 miliar pada 2023. Zakat tersebut meningkat 41,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu tersebut, semakin menegaskan komitmen perseroan untuk terus memperkuat kontribusi bagi masyarakat dan negara.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, kenaikan zakat tersebut seiring dengan perolehan laba bersih perseroan yang terus bertumbuh sepanjang 2022. Dari total zakat yang disalurkan, sebesar Rp141,40 miliar merupakan zakat dari laba perusahaan, sementara Rp 31,66 miliar merupakan zakat pegawai.

"Alhamdulillah, zakat perusahaan dari BSI tahun ini pun menjadi yang terbesar di Indonesia. Semoga dengan naiknya kontribusi zakat ini, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dapat semakin memberikan nilai lebih bagi masyarakat dan penerima zakat sesuai asnaf," kata Hery dalam keterangan resminya, Rabu (29/3/2023).

Dia bilang, pembayaran zakat ini merupakan salah satu keunikan dari bank syariah yang mampu memberikan value terbaik bagi bangsa, yaitu bahwa kemajuan ekonomi didorong baik dari sisi spiritual maupun sosial. 

"Seiring dengan kepercayaan masyarakat yang semakin baik dan kinerja BSI yang impresif, zakat yang dibayarkan perusahaan pun semakin meningkat. Seperti diketahui, Pada 2021 Bank Syariah Indonesiamenyalurkan zakat perusahaan sebesar Rp94 miliar. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 122,5 miliar pada tahun 2022 dan menjadi Rp173,07 miliar di tahun ini," kata dia.

 

 

 


Value Perseroan

Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hery menuturkan, sebagai institusi keuangan syariah yang juga berstatus perusahaan terbuka, BSI memberikan value bagi negara berupa pembayaran pajak. Kemudian juga memberi value berupa Zakat bagi masyarakat dan dividen bagi pemegang saham. 

Selain itu, sebagai komitmen untuk membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, BSI juga memiliki instrument zakat, shadaqah dan waqaf (ziswaf) dalam layanan perbankan BSI.

"BSI membukukan kinerja positif sepanjang 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun, tumbuh 40,68 persen secara tahunan (yoy). Dalam usia 2 tahun, BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, serta capital untuk dapat melayani masyarakat," imbuhnya.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia, BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.

Tak hanya itu, BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam transformasi digital, seperti yang dilakukan lewat BSI Mobile dan E-Channel yang mempermudah masyarakat menunaikan zakat, dimanapun dan kapanpun.

 


Perkuat Kinerja E-Channel

ATM PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Untuk memperkuat kinerja e-channel, BSI terus menyediakan layanan one stop solution BSI Mobile yang mampu menjangkau nasabah di seluruh segmen dengan mengedepankan kemudahan layanan finansial, sosial dan spiritual.

"Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini ke depan sehingga BSI bukan lagi menjadi alternatif, namun dapat menjadi salah satu fondasi utama dalam perekonomian Indonesia,” ujar Hery.

Sebagai informasi, sepanjang 2022, zakat BSI yang diserahkan melalui BAZNAS disalurkan ke sejumlah program dengan penerima manfaat sebanyak 145.962 orang. Adapun program penyaluran zakat BSI terbagi ke dalam beberapa kegiatan seperti bidang pendidikan dengan program seperti BSI Scholarship, Sahabat Pelajar Indonesia (SPI) dan beasiswa tahfidz. 

Kemudian di bidang ekonomi terdapat aktivitas utama seperti pengembangan 13 Desa BSI dan pembinaan UMKM yang berlokasi di Aceh, Lampung, Banten, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat.

Di bidang kesehatan juga terdapat program seperti bantuan kesehatan untuk daerah bencana dan tertinggal, sementara di bidang kemanusiaan penyaluran zakat salah satunya dilakukan melalui program recovery kebencanaan. Selain itu, BSI juga menyalurkan zakat untuk pengembangan sarana dan prasarana ibadah.

 

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya