Iip Arief Budiman Ditunjuk Jadi Direktur Utama Krakatau Sarana Properti

PT Krakatau Sarana Properti (KSP) baru saja mempunyai nahkoda baru. Ridi Djajakusuma yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama beralih menjadi Direktur Utama PT Krakatau Jasa Samudera (KJS).

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2023, 15:10 WIB
Posisi nomor satu di PT Krakatau Sarana Properti kini dipegang oleh Iip Arief Budiman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Tirta Industri.

Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Sarana Properti (KSP) baru saja mempunyai nahkoda baru. Ridi Djajakusuma yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama beralih menjadi Direktur Utama PT Krakatau Jasa Samudera (KJS), yang merupakan anak perusahaan Krakatau Bandar Samudera yang juga merupakan perusahaan dibawah naungan Krakatau Steel Group.

Posisi nomor satu di PT Krakatau Sarana Properti kini dipegang oleh Iip Arief Budiman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Tirta Industri.

Ditemui dalam kegiatan CSR Ramadan PT Krakatau Sarana Properti bersama lingkungan area ring 1 Kawasan Industri Krakatau yang juga dihadiri oleh 50 anak yatim, ia mengatakan bahwa perusahaan bisa berkembang lebih bagus jika kontribusi kepada masyarakatnya juga baik.

"Hari ini kami para direksi dan manajemen PT.KSP mengadakan acara silahturahmi dengan lingkungan area sekitar bersama juga dengan anak yatim. Semoga kebahagiaan di bulan Ramadan ini dapat dirasakan di lingkungan kita diantaranya dengan memberikan santunan dan bingkisan kepada masyarakat disekitar kita," kata Iip Arief Budiman dalam sambutannya kemarin sore, di The Surosowan, Cilegon, Selasa (4/4/2023).

Hal lain terkait tugas barunya sebagai Direktur Utama di PT KSP, Iip Arief Budiman mengatakan, PT Krakatau Sarana Properti berhasil memperlihatkan grafik yang meningkat dalam hal pemasukan selama dipegang oleh Ridi Djajakusuma. Karena itu, Iip berjanji akan terus mempertahankan dan juga meningkatkan pemasukan perusahaan pada tahun ini.

“Dari hasil rapat kerja kemarin (Kamis, 30/3/2023) manajemen sudah menetapkan target pendapatan pada tahun ini sekitar sebesar Rp 520 miliar. Jumlah itu meningkat dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 374 miliar. Kami optimistis bisa mencapai target tersebut,” kata Iip Arief Budiman.

 


Kontribusi Terbesar dari Pendapatan

Posisi nomor satu di PT Krakatau Sarana Properti kini dipegang oleh Iip Arief Budiman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Tirta Industri.

Katanya lagi, kontribusi terbesar dari pendapatan pada tahun ini masih dari sektor pengelolaan kawasan industri kurang lebih sebesar Rp 382 miliar, properti komersial Rp 91 miliar, perumahan Rp 37 miliar dan KSBM Rp 10 miliar.

Iip merinci, PT KSP saat ini mengelola kawasan industri 1 seluas 550 hektare, kawasan 2 seluas 75 hektare dan kawasan 3 yang masih dalam proses pengembangan seluas 420 hektare. Selain itu, PT KSP juga mengelola gudang sebanyak 64 unit dengan total luas 120.000 m2.

“Pemasukan lain berasal dari The Royale Krakatau Hotel yang mempunyai 248 kamar dan ruang konvensi yang bisa menampung 2.000 orang, ruang rapat sebanyak 6 unit, dua restoran dengan kapasitas 300 dan 1.150 pax, dua unit kolam renang, satu unit ruang gym serta karaoke, laundry dan lapangan golf 18 hole,” jelas Iip.

Selain itu, katanya lagi, PT KSP juga mengelola Gedung KSBM seluas 114.000 m2, BRA 24 Ha (sisa 150 unit), perumahan Rawa Arum 2,5 Ha sebanyak 1.168 unit dan rumah dinas PT KS seluas 180 Ha sebanyak 1100 unit.Iip menambahkan, jajaran direksi serta komisaris PT KSP akan langsung bekerja keras untuk bisa mencapai target tersebut.

Sebagai Direktur Utama yang baru, nantinya ia akan dibantu oleh Gersang Tarigan di posisi Direktur Operasi, Andi Yoshendy Djoko sebagai Direktur Keuangan dan SDM. Sedangkan, Sriyani Puspa Kinasih ditunjuk sebagai Komisaris Utama serta H. Embay Mulya Syarief dan Priyo Budianto sebagai komisaris, menggantikan komisaris lama yang sebelumnya diemban oleh La Ode M Safiul Akbar dan Walman Siagian.


Duet Chandra Asri-Krakatau Steel Bikin Industri Petrokimia Indonesia Makin Kuat

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Belum lama ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengakuisisi saham anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3,24 triliun.

Saham anak usaha Krakatau Steel yang dibeli Chandra Asri yaitu 70 persen kepemilikan PT Krakatau Sarana Infrasruktur (KSI) atas PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49 persen kepemilikan KSI atas PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan akuisisi ini lebih banyak baiknya. Karena dengan akuisisi ini justru ekosistem industri petrokimia menjadi lebih kuat. Pasokan air bersih sangat dibutuhkan oleh industri petrokimia.

“Dengan kerjasama kuat antara TPIA dengan KSI kebutuhan industri petrokimia (TPIA) menjadi lebih terjamin pemenuhannya, sehingga TPIA bisa lebih maksimal dan efisien dalam berproduksi untuk melayani kebutuhan petrokima dalam negeri,” kata Piter di Jakarta, kemarin.

Dorong Pengembangan IndustriLebih lanjut, Piter mengatakan dengan kerjasama antara TPIA dengan anak usahanya bisa mendorong pengembangan industri yang lebih baik dan ujungnya berdampak positif kepada wilayah sekitar termasuk diantaranya penciptaan kesempatan usaha dan lapangan kerja.

Di tempat berbeda, Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito mengatakan langkah Chandra Asri mengakuisisi saham anak usaha KRAS bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinergikan usaha kedua entitas.

“Akuisisi saham KRAS oleh Chandra Asri akan terdapat integrasi usaha sehingga dapat mengamankan pasokan utilitas (air dan listrik yg merupakan komponen penting bagi industri) khususnya untuk Chandra Asri dan juga untuk industri lainnya di wilayah Cilegon Banten karena ada alternatif supply utilitas,” jelasnya beberapa waktu lalu.


Akuisisi Saham

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri)

Menurutnya selain itu, dengan akuisisi saham ini, Chandra Asri berharap ada sinergitas sehingga bisa lebih meningkatkan pasokan air & listrik yg sudah ada ini misalnya dengan penggunaan pipa-pipa air minum berbahan baku bijih plastik HDPE PE100

“Bisnis listrik KRAS memiliki 3 pilar yaitu supply listrik, maintenance & EPC serta energi terbarukan. Dengan akuisisi ini diharapkan dapat lebih mengembangkan produksi & pemanfaatan energi baru terbarukan untuk mendukung target program net zero emission,” papar Ignasius Warsito.

Plt. Direktur Jenderal Industri IKFT ini juga mengatakan pihaknya terus memacu pengembangan pertumbuhan industri petrokimia agar bisa lebih berdaya saing global. Salah satu upaya strategis yang dijalankan seiring tren pasar saat ini adalah mengakselerasi industri pertrokimia menerapkan prinsip ekonomi sirkular. “Pada industri petrokimia, implementasi ekonomi sirkular ini bisa melalui pendekatan dari konsep 5R, yakni reduce, reuse, recycle, refurbish, dan renew,” katanya.

Ignasius Warsito menjelaskan, konsep reduce, yaitu mengurangi penggunaan material berlebih dan energi dengan melakukan efisiensi bahan baku dan energi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya