Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif, mengatakan, peleburan antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mengakomodir kepentingan dari dua koalisi ini.
Menurutnya distribusi kepentingan dari kedua koalisi ini akan mencapai titik temu bila Calon Presiden (Capres) dari KKIR dan Calon Wakil Presiden dari KIB.
Advertisement
"Kalau dilihat dari kedekatan antara koalisi pendukung pemerintah ini, salah satu kandidat terkuat yaitu Prabowo sebagai capres dan Airlangga sebagai cawapres," kata Ikhwan, Selasa (4/4/2023).
Menurut pengamatan Ikhwan, pasangan Prabowo-Airlangga merupakan representasi dari all president man yang mampu menjawab pertanyaan who is the next Jokowi. Sehingga pasangan ini mampu melanjutkan program dan kebijakan yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
Ikhwan juga menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terang-terangan merestui peleburan dua koalisi tersebut. Hal itu dilihat berdasarkan respon Jokowi yang positif dalam acara silaturahmi ramadan yang disenggarakan Minggu (2/4) lalu.
Ikhwan menuturkan, dukungan dari Jokowi akan berimbas positif pada mengalirnya dukungan dari pemilih Jokowi pada Pemilu sebelumnya kepada Koalisi Indonesia Raya Bersatu ini. Menurutnya, akan terjadi migrasi dari pemilih Jokowi ke pemilih Prabowo-Airlangga.
"(ini) karena ada kemiripan pemilih, sehingga bisa mendorong kekuatan besar dalam meraup suara pemilih nantinya," pungkas Ikhwan.
Matangkan Koalisi Besar
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa saat ini partai-partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) terus bersinergi dalam mematangkan konsep pembentukan koalisi besar untuk Pemilu 2024.
"Merumuskan kira-kira apa dasar-dasar yang bisa buat kita duduk bersama baru kemudian disepakati deklarasi, habis deklarasi kan dibentuk lagi agenda-agenda kerja. Jadi saya kira ya pasti akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya untuk mematangkan itu," kata Doli dilansir dari Antara, Senin (3/4/2023).
Doli mengungkapkan, pembentukan koalisi besar sebagai strategi untuk memperlebar peluang dalam meraih kemenangan pada Pilpres 2024.
"Untuk meraih kemenangan itu membutuhkan energi yang cukup besar. Nah, energi itu adalah bagaimana kalau sebanyak mungkin kita bisa membangun koalisi dengan partai-partai lain," ungkap Doli.
Ketua Komisi II DPR itu menyebut bahwa wacana pembentukan koalisi besar itu merupakan gagasan yang digulirkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Ini sebetulnya gagasan Airlangga yang sekarang sudah mulai dijalankan dan mulai kelihatan," ungkap Doli.
Menurut Doli, wacana pembentukan koalisi besar dengan menggabungkan KIB dengan Koalisi KIR dapat menciptakan pemerintahan yang stabil ke depannya. Dengan merangkul kekuatan besar, sambung Doli, maka dapat memperluas perspektif serta menghimpun energi dalam membangun bangsa Indonesia.
"Bisa jadi pembelajaran politik bahwa koalisi besar pemerintahan itu kalau dibangun sejak awal dan sudah bisa menemukan kesamaan visinya, platformnya, ini kan akan baik, pemerintah mendatang akan stabil," tutur Doli.
Advertisement