Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan sepakat untuk membatasi lalu lintas kendaraan barang saat periode libur lebaran 2023 mendatang. Tujuan pembatasan truk barang demi menjamin lalu lintas mudik lebaran 2023 menjadi lebih aman.
Kesepakatan ini diteken oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Korlantas Polri, hingga Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Advertisement
Kesepakatan ini tertuang dalam Keputusan Bersama Nomor: KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.
“Demi menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan serta mengoptimalkan penggunaan dan pergerakan lalu lintas pada ruas jalan nasional, serta memperlancar lalu lintas pada angkutan penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah, perlu dilakukan pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).
Lingkup lalu lintas barang dibatasi dalam aturan itu diantaranya, pembatasan operasional angkutan barang, sistem satu arah (one way), sistem jalur/lajur pasang surut/tidal flow (contra flow), sistem ganjil – genap.
Kemudian, pengaturan penyeberangan Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan. Serta pengaturan penundaan perjalanan (delaying system) menuju Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Pelabuhan Ciwandan.
Salah satu pengaturan lalu lintas yang disiapkan oleh ketiga instansi tersebut yakni pembatasan operasional angkutan barang. Dirjen Hendro menyampaikan bahwa operasional kendaraan barang dilakukan terhadap 5 kategori kendaraan. Diantaranya;
a. mobil barang dengan Jumlah Berat Yang Diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 (empat belas ribu) kilogram; b. mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih;
c. mobil barang dengan kereta tempelan;
d. mobil barang dengan kereta gandengan; dan
e. mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.
Dibatasi Saat Mudik
Dibatasi Saat Mudik
Hendro menuturkan, pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini diberlakukan pada ruas jalan tol dan non tol. Yakni dengan ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik diberlakukan mulai Senin, 17 April 2023 pukul 16.00 sampai dengan hari Jumat, 21 April 2023 pukul 24.00 waktu setempat.
Sementara untuk arus balik periode 1 berlaku mulai Senin, 24 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Rabu, 26 April 2023 pukul 08.00 waktu setempat. Bagi arus balik periode 2 berlaku mulai hari Sabtu, 29 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 waktu setempat,” bebernya.
“Pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, sepeda motor mudik dan balik gratis, dan barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioca, jagung, gula, sayur dan buah–buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabe,” ujarnya lebih lanjut.
Angkutan barang yang dikecualikan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan ketentuan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan dengan keterangan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, dan nama serta alamat pemilik barang. Surat muatan ini harus ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.
Advertisement
Daftar Jalan
Berikut Ruas jalan tol yang dibatasi ialah:
1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni–Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.
2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang– Merak.
3. DKI Jakarta
a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo
b) Jakarta Outer Ring Road (JORR)
c) Dalam Kota Jakarta.
4. DKI Jakarta dan Jawa Barat
a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong
b) Cigombong – Cibadak (Fungsional)
c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
d) Jakarta – Cikampek.
5. Jawa Barat
a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi
b) Cikampek – Palimanan – Kanci
c) Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional)
d) Cileunyi – Cimalaka
e) Cimalaka – Dawuan (Fungsional)
6. Jawa Barat - Jawa Tengah: Kanci – Pejagan
7. Jawa Tengah
a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang
b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang)
c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang)
d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang)
e) Semarang – Solo – Ngawi
f) Semarang – Demak
8. Jawa Timur
a) Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol– Pasuruan – Probolinggo
b) Surabaya – Gresik
c) Pandaan – Malang.
Sementara itu ruas jalan non tol yang berlaku pembatasan yaitu sebagai berikut:
1. Sumatera Utara
a. Medan – Berastagi
b. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.
2. Jambi dan Sumatera Barat
a. Jambi – Sarolangun – Padang
b. Jambi – Tebo – Padang
c. Jambi – Sengeti – Padang
d. Padang – Bukit Tinggi.
3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.
4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang– Cilegon – Merak.
5. Banten
a. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer –Labuhan
b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto
c. Serang – Pandeglang – Labuhan.
6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi –Cikampek – Pamanukan – Cirebon.
7. Jawa Barat
a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar
b. Bandung – Sumedang – Majalengka
c. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.
8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
9. Jawa Tengah
a. Solo – Klaten – Yogyakarta
b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang –Kendal – Semarang – Demak
c. Bawen – Magelang – Yogyakarta
d. Tegal – Purwokerto.
10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.
11. Yogyakarta
a. Jogja – Wates
b. Jogja – Sleman – Magelang
c. Jogja – Wonosari
d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendels).
12. Jawa Timur
a. Pandaan – Malang
b. Probolinggo – Lumajang
c. Madiun – Caruban – Jombang
d. Banyuwangi – Jember.
13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.
“Pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, sepeda motor mudik dan balik gratis, dan barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioka, jagung, gula, sayur dan buah–buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabe,” terang dia,