Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waktum) PKB Jazilul Fawaid menyayangkan urusan Pemilu 2024 hanya membicarakan tokoh calon presiden (Capres) dengan elektabilitas tinggi. Padahal, menurutnya, calon presiden yang diusung harus memiliki gagasan.
Sebab, Pemilu 2024 berlangsung di tengah kondisi ekonomi masyarakat sulit akibat pandemi Covid-19. Maka itu jangan sampai salah memilih pemimpin.
Advertisement
"Nah, disini-lah pentingnya kita memiliki calon pemimpin bangsa yang punya gagasan besar untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengerti kesulitan masyarakat dan akan dibawa kemana arah bangsa ini ke depan. Berbagai lembaga survei selalu memunculkan tokoh-tokoh karena popularitas ataupun elektabilitas, namun masih minim yang mengangkat soal gagasan-gagasan besar para calon," ujar Jazilul dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).
Bahkan, Jazilul mengungkap, pertemuan elite partai politik menjelang Pemilu 2024 hanya bicara kesepakatan koalisi untuk mencukupi ambang batas pencalonan presiden. Serta membahas calon presiden yang punya elektabilitas tinggi. Tetapi minim gagasan.
"Dalam pertemuan elite-elite partai politik (parpol) menjelang pemilu seperti sekarang, misalnya, topik-topik pembicaraan umumnya juga hanya soal kesepakatan koalisi yang berlandaskan pada kecukupan syarat presidential threshold (PT) 20% atau soal elektabilitas calon saja, namun minim bicara soal gagasan-gagasan besar yang dimiliki para calon untuk masa depan bangsa," ujar Jazilul.
Menurut wakil ketua MPR RI ini, seharusnya pemilu menjadi ajang untuk melakukan perubahan. Bukan hanya permainan calon presiden dan calon wakil presiden atau permainan koalisi semata.
"Padahal, pemilu seharusnya menjadi ajang terminal untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Pemilu bukan permainan para capres dan cawapres. Bukan pula permainan koalisi parpol. Tapi pemilu adalah pesta rakyat yang hasilnya harus bisa dinikmati oleh rakyat. Bukan pesta rakyat yang hasilnya untuk segelintir orang," ujarnya.
PKB Tawarkan Cak Imin
Oleh sebab itu, PKB menawarkan ketua umumnya Muhaimin Iskandar. Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu dinilai bakal calon presiden yang memiliki modal gagasan.
Menurut Jazilul, Cak Imin memiliki gagasan besar yaitu mengalokasikan anggaran pembangunan desa Rp5 miliar per desa. Serta gagasan untuk menyediakan listrik gratis, pupuk gratis bagi petani miskin, menurunkan harga BBM untuk sepeda motor dan angkutan umum, menaikkan dana pensiun untuk TNI/Polri, dan menyediakan pinjaman modal tanpa bunga untuk pengusaha dan inovator milenial.
"Mungkinkah semua itu bisa terwujud? Saya bisa katakan sangat mungkin. Ini hanya soal keberpihakan. Politik itu soal pemihakan. Dan, Gus Muhaimin berada di pihak orang-orang mustadafin, pihak rakyat, pihak orang-orang desa, orang-orang terpinggirkan karena basis pemilih PKB umumnya ada di pedesaan," pungkas Jazilul.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement