Rupiah Melemah ke 14.965 per Dolar AS Dampak Kekhawatiran Pelemahan Ekonomi Global

Analis memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak melemah terhadap dolar AS ke kisaran Rp15.000 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke kisaran Rp14.900 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2023, 10:57 WIB
Pada Kamis (6/4/2023), nilai tukar rupiah hari ini dibuka menurun 33 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.965 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 14.932 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada Kamis pekan ini. Pelemahan rupiah ini terjadi akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Pada Kamis (6/4/2023), nilai tukar rupiah hari ini dibuka menurun 33 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.965 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 14.932 per dolar AS.

"Di tengah pelemahan data-data ekonomi AS, bisa jadi muncul kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global," kata Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Ia menyebutkan sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif pagi ini. Kebanyakan indeks saham Asia pun bergerak melemah.

Sementara itu, dolar AS terlihat menguat terhadap nilai tukar lainnya pagi ini. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,13 persen ke level 101,98.

Kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global bisa mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dolar AS.

Sentimen dari China

Kendati demikian, Ariston menilai data survei aktivitas manufaktur dan sektor jasa Tiongkok pada bulan Maret 2023 yang akan dirilis pagi ini bisa menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke aset berisiko, lantaran Tiongkok masih dianggap salah satu motor penggerak ekonomi dunia.

"Kalau hasilnya membaik, ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ungkapnya.

Oleh karenanya, dirinya memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak melemah terhadap dolar AS ke kisaran Rp15.000 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke kisaran Rp14.900 per dolar AS.


Bos BI: Nilai Tukar Rupiah Lebih Gagah dari India-Malaysia

Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap nilai tukar mata uang rupiah lebih perkasa dibanding dengan negara tetangga. Diantaranya Malaysia, Thailand, hingga India.

Dia mencatat nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,75 persen secara point-to-point di akhir Februari 2023. Namun, jika dilihat secara year-to-date (ytd), nilai tukar rupiah per 15 Maret 2023 menguat 1,32 persen dari level akhir Desember 2022.

Angka ini yang disebut Perry Warjiyo lebih baik dari capaian daei Rupee India, Baht Thailand, dan Ringgit Malaysia.

"Apresiasi ini lebih baik dibandingkan dengan apresiasi Rupee India sebesar 0,16 persen serta depresiasi Baht Thailand dan Ringgit Malaysia masing-masing sebesar -0,04 persen dan -1,8 persen," urainya.

 


Bakal Tetap Stabil

Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kedepannya BI memperkirakan kalau nilai tukar rupiah akan terjaga di level stabil. Mengingat ada sejumlah peningkatan ekonomi nasional yang berdampak positif.

"Kedepan BI mem stabilitas nilai tukar rupiah akan tetap terjaga sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, inflasi rendah, surplus transaksi berjalan, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik," katanya.

"BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian untuk mengendalikan inflasi. Khususnya inflasi barang impor dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadpa nilai tukar rupiah," sambung Perry Warjiyo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya