Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) untuk memperhatikan jejak digitalnya, terlebih saat ini ASN sedang menjadi perhatian publik. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo, Samuel A. Pangerapan.
Selain itu, para ASN juga diminta untuk mengenali informasi palsu atau hoaks di era perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kedua hal tersebut disampaikan dalam acara Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada pegawai ASN Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu di ICE BSD.
Advertisement
“Apa yang dilakukan di ruang digital harus kita pikirkan, terlebih sebelum mengunggah ke media sosial. Lalu teknologi AI, terutama mengenai resikonya seperti fake news, ASN Kominfo juga perlu membaca agar memahami percakapan publik agar tidak salah dalam merespons isu yang ada,” ujar Samuel, dikutip dari situs resmi Kemenkominfo.
ASN, kata Samuel, perlu memperhatikan kedua hal tersebut agar tetap profesional dalam bekerja dan menjadi bagian dalam penciptaan ruang digital yang aman dan nyaman.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Mira Tayyiba mendorong ASN di lingkungan Kemenkominfo agar dapat secara proaktif menjaga ruang digital, tak hanya mahir dalam mengoperasikan komputer tapi juga memiliki kecakapan digital yang sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Mira juga menambahkan bahwa hal negatif yang terdapat di ruang digital harus dihadapi dengan netralitas dan baik, karena ASN merupakan pelayan publik.
ASN sebagai pelayan publik harus menjaga profesionalitas yang salah satu tolak ukurnya adalah layanan serta kepuasan publik di ruang digital maupun fisik.
Mira juga mengungkapkan bahwa upaya peningkatan literasi digital lebih lanjut merupakan hal yang esensial karena bertujuan untuk menciptakan ruang digital yang kondusif dan positif. Maka dari itu, perlu adanya kerja sama dari berbagai elemen bangsa, dimana Kemenkominfo sebagai regulatornya, dan akseleratornya mengupayakan agar literasi digital untuk tingkatkan kompetensi para ASN.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement