Liputan6.com, Jakarta PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 555,24 miliar atau Rp 70 per saham.
Direktur sekaligus Investor Relation PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, Bharat Joshi mengatakan, besaran itu setara 52,37 persen laba perseroan tahun buku 2022.
Advertisement
Rencana ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan hari ini, Kamis 6 April 2023.
“Perseroan menyetujui pembagian dividen tuani sejumah Rp 555.427.810.000 atau 52,37 persen dari laba bersih tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022 yang akan didistribusikan secara proporsioanal kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan recording date pada 26 April 2023 sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai Rp 70,” ujar Bharat Joshi dalam paparan publik perseroan, Kamis (6/4/2023).
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Cisarua Mountain Dairy mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,06 triliun.
Laba iu naik 34,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 790,19 miliar. Raihan laba itu sejalan dengan pendapatan sepanjang 2022 yang tercatat naik 55,73 persen yoy menjadi Rp 6,38 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik 74,77 persen yoy menjadi Rp 3,71 triliun. Meski begitu, laba bruto perseroan masih tumbuh 35,25 persen atau tercatat sebesar Rp 2,67 triliun hingga Desember 2023.
Incar Pertumbuhan Double Digit pada 2023
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mengincar pertumbuhan double digit pada tahun ini.
Direktur Utama PT Cisarua Mountain Dairy Tbk Farell Grandisuri Sutantio mengakui, perseroan memang tak mematok angka khusus untuk target kinerja tahun ini.
Namun pihaknya memastikan pertumbuhan perseroan dapat dicatatkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
“Kita ingin double digit growth tiap tahunnya. Jadi di atas 10 persen yang kita selalu targetkan,” kata Farell dalam paparan publik perseroan, Kamis (6/4/2023).
Sebagai gambaran, pada tahun lalu perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 6,38 triliun.
Pendapatan ini naik 55,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,1 triliun. Terdiri dari penjualan produk olahan susu sebesar Rp 3,53 triliun dan makanan konsumsi sebesar Rp 2,84 triliun.
Dari raihan tersebut, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,06 triliun.
Laba naik 34,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 790,19 miliar. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 133,66 dari sebelumnya Rp 99,59.
“Jadi kami tidak dapat berikan secara spesifik karena memang kita tidak berikan panduan di situ. Tapi sebagai bagian dari sustainable growth kami, kita akan pastikan pertumbuhan Cimory bisa dilakukan secara konsisten,” imbuh Farell.
Advertisement
Aset
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 6,22 triliun atau naik dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 5,6 triliun.
Bersamaan dengan itu, liabilitas naik menjadi Rp 964,92 miliar dari Rp 906,84 miliar per Desember 2021.
Sedangkan ekuitas hingga Desember 2022 tercatat sebesar Rp 5,26 triliun atau naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 4,7 triliun.