Liputan6.com, Jakarta Mantan pebasket NBA, Enes Kanter dikenal sebagai pebasket muslim yang taat. Selain itu, Kanter juga dikenal suka menyuarakan pendapatnya soal kondisi sosial politik sekitar.
Setelah meninggalkan NBA, Enes Kanter banyak melakukan kegiatan dengan aktivitas hak azasi manusia. Di sisi lain, dia juga jadi musuh buat pemerintah Turki Reccep Tayyip Erdogan sejak resmi pindah menjadi negara Amerika Serikat pada 2021.
Advertisement
Saat masih bermain, Enes Kanter selalu menekankan pentingnya berpuasa di bulan Ramadhan meski masih bertanding. Soalnya dia menilai berpuasa bukan soal hanya menahan lapar dan dahaga dari Subuh sampai Maghrib.
"Ini soal kesabaran, simpati, kemanusiaan, cinta, memaafkan, kebaikan dan mengingat Allah," kata Kanter seperti dikutip Today.
"Indahnya Ramadan itu juga soal memahami orang lain karena banyak orang di bagian dunia lainnya yang kesulitan menemumkan air bersih untuk diminum," katanya.
"Jadi saya saya pikir, saat Anda puasa, Anda akan memahami orang seperti itu lebih baik dan mencoba memberi ke komunitas seperti itu lebih banyak lagi."
Enes Kanter Didukung Rekan Satu Tim dan Pelatih
Dia senang menjalani Ramadhan karena juga mendapatkan motivasi dari rekan dan pelatihnya. Semua yang ada di sekelilingnya beri dukungan saat dia berpuasa.
Suatu ketika, dia bersiap untuk berbuka puasa tepat sebelum pertandingan berlangsung. Dia meminta rekan-rekannya pemanasan dulu, tapi mereka semua memilih untuk tetap ada di ruang ganti.
"Saya bilang ke teman-teman saya," Hei kalian keluar saja dulu dan mulai pemanasan. Saya akan buka puasa dulu dan baru keluar lalu ikut pemanasan dengan kalian. Mereka malah menunggu saya," katanya.
"Kami lalu duduk duduk saja di ruang ganti dan mulai bicara soal Ramadan," pemain yang pernah main dengan Portland Trail Blazers, New York Knicks dan Boston Celtic ini menambahkan.
Advertisement