Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump menghadapi persidangan pada Selasa 4 April 2023. Presiden ke-45 AS itu menghadapi lebih dari 30 dakwaan terkait penipuan bisnis dalam dakwaan dari dewan di Manhattan, Amerika Serikat.
Ini merupakan pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat bahwa kandidat presiden sekaligus mantan presiden menghadapi tuntutan pidana.
Advertisement
Tak hanya Trump, ada dua nama yang kemudian juga terseret namanya dalam kasus ini.
Dikutip dari laman NBC, Kamis (6/4/2023), ini tiga sosok kunci utama yang hadir dalam persidangan Donald Trump:
1. Michael Cohen
Mantan pengacara Trump menjadi akan jadi saksi utama. Pasalnya, ia pernah mengatakan Trump mengarahkannya untuk membayar US$ 130.000 dalam bentuk uang tutup mulut kepada Daniels pada hari-hari terakhir kampanye presiden 2016.
2. Stormy Daniels
Bintang film dewasa itu dibayar US$ 130.000 selama hari-hari terakhir kampanye presiden 2016 untuk menghentikannya menyampaikan klaimnya bahwa dia berselingkuh dengan Trump dan sudah menikah pada 2006.
3. Karen McDougal
Seorang mantan model majalah Playboy yang mengatakan bahwa dia berselingkuh selama berbulan-bulan dengan Trump pada tahun 2006 dan dibayar US$ 150.000 untuk merahasiakan dugaan hubungan tersebut oleh penerbit tabloid National Enquirer.
Dilansir CNN, persidangan Trump dipimpin oleh Juan Merchan, hakim pengadilan Manhattan berpengalaman. Merchan tahun lalu mengawasi persidangan penipuan pajak Trump Organization, hingga berakhir dengan hukuman denda bagi perusahaan tersebut dan hukuman penjara bagi salah satu eksekutif.
Trump dijadwalkan akan diadili oleh Merchan terkait investigasi soal uang tutup mulut pada bintang film porno Stormy Daniels jelang pemilihan presiden 2016.
Dakwaan bersejarah Trump pada Selasa mungkin akan menjadi kasus Merchan yang paling terkenal hingga saat ini, bahkan setelah karier panjangnya di pengadilan tingkat negara bagian.
Merchan digambarkan oleh para pengamat sebagai hakim yang “tangguh”, namun adil, tidak peduli siapa yang ada di hadapannya.
Skandal Donald Trump dengan Bintang Porno, Pengamat: Rintangan Terburuknya Menuju Pilpres AS
Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Suzie Sudarman mengatakan, Donald Trump akan mengalami rintangan terburuknya menuju pilpres jika ia benar-benar maju ke tahap pengadilan.
"Yang berat bagi Donald Trump kalau sampai maju ke pengadilan karena akan ada juri dan menjadi tontonan khalayak," ujar Suzie kepada Liputan6.com pada Rabu (5/4/2023).
Menurut Suzie, tuduhan terberat bagi Trump sebenarnya bukanlah masalah di pengadilan.
Tuduhan terberatnya adalah jika uang suap kepada Daniels tersebut menghalangi kampanyenya untuk kembali menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di AS.
"Makanya, Trump mengaku tidak bersalah agar tidak akan ada pengadilan berlangsung yang jadi tontonan massa. Pengadilan ini menyoal seks di luar nikah apalagi dengan bintang porno. Kemungkinan ibu-ibu mapan yang berasal dari kaum Republik akan sangat meningkat antipatinya pada Trump. Padahal ibu-ibu mapan itu kunci kemenangannya dulu," tambah Suzie.
Advertisement
Kini Siapa Saja Layak Diadili, Termasuk Donald Trump
Dengan adanya kasus tersebut, Suzie menilai bahwa proses hukum di Amerika Serikat (AS) semakin meningkat. Dalam hal ini, tidak ada lagi kelompok yang luput dari hukum.
"Jadi memang perlahan-lahan, semakin meningkat proses hukum AS color blind, artinya tidak mengenal warna kulit, akan semakin terbukti. Ini berarti bahwa semua orang layak diadili kalau bersalah," ungkapnya.
Suzie mengungkap bahwa dengan sikap Trump yang selama ini dikenal arogan, maka ia akan tetap mampu mengikis kekebalannya dari hukum dan aturan negara.
"Makanya, Trump mengaku tidak bersalah agar tidak akan ada pengadilan berlangsung yang jadi tontonan massa. Dengan pengadilan ini yang menyoal seks di luar nikah apalagi dengan bintang porno, kemungkinan ibu-ibu mapan kaum Republik akan sangat meningkat antipatinya pada Trump. Padahal ibu-ibu mapan itu kunci kemenangannya dulu," tambah Suzie.
"Bagi seorang psychotic seperti Trump maka sedikit demi sedikit, kekuatan hukum AS membutuhkan kredibilitas hukumnya untuk menghapus kemampuan orang yang lazim berbohong dan memanipulasi rakyat AS," kata Suzie.