Liputan6.com, Cirebon - Empal gentong merupakan salah satu makanan khas Cirebon, Jawa Barat yang cukup melegenda. Sekilas, empal gentong mirip dengan sajian gulai.
Namun, keduanya merupakan makanan tradisional yang berbeda. Baik dari segi bumbu atau cara memasaknya.
Empal gentong diperkirakan muncul pada abad ke-15 Masehi. Makanan khas Cirebon ini berkaitan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman jurnal berjudul "Ikon Kuliner Kota Cirebon dalam Sejarah" (2019) oleh Yoyon Indrayana, pada awal kemunculannya, empal gentong dibuat dengan menggunakan daging kerbau. Pemilihan jenis daging ini karena pada masa itu masyarakat Cirebon banyak menganut agama Hindu.
Sementara sapi merupakan hewan sakral di agama tersebut sehingga tidak diperkenankan untuk dikonsumsi. Sebagai gantinya, makanan ini terbuat dari daging kerbau.
Empal gentong Cirebon ini merupakan perpaduan budaya Jawa, Arab, India, dan China yang berakulturasi dengan baik. Dilihat dari ciri makanannya, empal gentong memiliki kuah seperti gulai yang merupakan makanan dengan pengaruh Arab dan India.
Sedangkan, bumbunya berasal dari budaya China dan nusantara. Selain itu, di dalam empal gentong ini biasanya dicampur jeroan.
Persinggahan Pedagang
Jeroan merupakan ciri khas kuliner Tionghoa. Daerah Cirebon memang menjadi pelabuhan tempat singgah pedagang dari berbagai negara, tak heran jika akhirnya semua budaya berakulturasi.
Nama empal gentong diambil dari cara memasaknya yang dibuat di dalam kuali atau periuk tanah liat atau gentong. Kemudian dimasak di atas tungku dengan bahan bakar kayu.
Empal gentong dimasak menggunakan kayu bakar untuk menjaga kualitas rasa dari resep aslinya. Cara memasak yang tradisional ini sampai saat ini masih dipertahankan oleh rumah makan tradisional yang menjual sajian ini di Cirebon.
Proses memasak makanan ini membutuhkan waktu yang sangat lama, minimal lima jam. Proses memasak yang lama membuat empal gentong di Cirebon memiliki rasa yang lezat.
Bumbu di dalamnya meresap sempurna dan tekstur dagingnya juga matang dan empuk. Kuah santan yang gurih dan kental, dilengkapi dengan daging berbumbu cocok dinikmati bersama nasi atau lontong.
Ada banyak warung makan legendaris yang menjajakan empal gentong di Cirebon. Biasanya seporsi empal gentong dibanderol mulai dari Rp20.000-Rp25.000.
Advertisement