Liputan6.com, Jakarta - Duet calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Erick Thohir menjadi pasangan ideal untuk Pilpres 2024. Duet menteri berkinerja terbaik ini semakin kuat lantaran miliki kemampuan logistik mumpuni.
Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institut Ahmad Hidayah mengatakan, faktor logistik tidak bisa dikesampingkan dalam mengarungi pertarungan elektoral Pilpres. Logistik memiliki peranan yang cukup penting.
Advertisement
“Secara finansial, Erick Thohir cukup kuat, sehingga ditambah dengan finansial Prabowo yang juga kuat,” ujar Ahmad, Kamis (6/4/2023).
Dia menambahkan kekuatan logistik sangat diperlukan untuk mengkonsolidasikan partai koalisi. Utamanya, lanjut dia, dalam upaya memanaskan mesin partai politik (parpol) dalam meraih kemenangan.
“(Kekuatan logistik) dapat meningkatkan persentase kemenangan,” terang Ahmad.
Kondisi demikian, dia menambahkan, tentu menciptakan hadirnya dukungan besar maju pada Pilpres mendatang. Duet keduanya dinilai menjadi pasangan potensial dapat saling mengisi.
Eks Presiden Inter Milan ini dinilai miliki banyak keunggulan sehingga layak diusung cawapres. Sosoknya menjadi sangat pas untuk dapat mendampingi Prabowo pada Pilpres nanti.
“Erick Thohir dinilai cukup berpotensi berpasangan dengan Prabowo," jelas Ahmad.
Dukungan untuk Erick Thohir Terus Mengalir
Dukungan terhadap Ketum PSSI Erick Thohir terus mengalir dari masyarakat berkat usahanya memperjuangkan sepak bola Indonesia pasca-batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Erick Thohir terus meraih simpati dan persepsi positif dari masyarakat.
Pengamat komunikasi politik dari Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa Erick Thohir meraih dampak positif dari dinamika Piala Dunia U-20. Menurutnya, Menteri BUMN ini akan mendapatkan persepsi positif misalnya mengenai popularitas hingga elektoral.
“Erick dipersepsi positif oleh sebagian masyarakat. Persepsi seperti itu tentunya dapat meningkatkan popularitas dan elektoral Erick,” kata Jamiluddin kepada wartawan, Sabtu (1/4/2023).
"Erick Thohir tampaknya diuntungkan dalam kasus dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab, Erick dinilai oleh sebagian masyarakat sudah berupaya maksimal untuk melobbi FIFA agar tetap menjadi tuan rumah," sambungnya.
Dampak tersebut dinilai turut menguatkan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres). Hal itu juga didukung oleh hasil survei terbaru Indo Barometer yang menyebutkan Erick Thohir merupakan cawapres favorit pilihan masyarakat.
Mantan Presiden Inter Milan ini memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres dibandingkan dengan kandidat lain yang sudah lama berkiprah di politik.
Elektabilitas Erick Thohir terpotret di angka 22,9 persen dan berada di posisi pertama sebagai cawapres. Elektabilitas orang nomor satu di PSSI ini mengungguli Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Khofifah terekam memiliki elektabilitas sebesar 15,8 persen dan berada di posisi ke dua. Sedangkan Muhaimin berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 6,7 persen.
Advertisement