Jumat Agung di Manado, Mengikuti Perjalanan Yesus ke Golgota Melalui Prosesi Jalan Salib

Prosesi ini dilakukan sebagaimana yang dijalani Yesus Kristus sekitar 2.000 tahun lalu, di mana Yesus diarak menuju puncak Golgota, tempat Yesus disalibkan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 07 Apr 2023, 12:00 WIB
Proses jalan salib untuk memperingati Jumat Agung atau kematian Yesus Kristus yang digelar oleh Jemaat GMIM alvari Malalayang Satu, Kota Manado, Sulut. (Foto: Yoseph Ikanubun/Liputan6.com)

Liputan6.com, Manado - Jumat (7/4/2023), umat Kristen di berbagai belahan dunia memperingati kematian Yesus Kristus dalam perayaan Jumat Agung. Tradisi jalan salib digelar untuk mengenang perjalanan Yesus Kristus ke puncak Golgota.

Seperti yang dilakukan oleh ratusan Jemaat Kristen Protestan dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Kalvari Malalayang Satu, Kota Manado, Sulut, Kamis (6/4/2023).

Prosesi ini dilakukan sebagaimana yang dijalani Yesus Kristus sekitar 2.000 tahun lalu, di mana Yesus diarak menuju puncak Golgota, tempat Yesus disalibkan. Dalam jalan salib di Manado ini, ribuan warga tempak memadati sisi kiri dan kanan jalan untuk menyaksikan ritual tersebut.

Sejumlah jemaat bahkan meneteskan air mata ketika menyaksikan adegan di mana seseorang yang memerankan sosok Yesus Kristus dipukuli dan dicambuk sepanjang perjalanan.

"Meski ini sebuah proses prosesi yang menggambarkan jalan salib yang dilalui oleh Yesus, namun kami tak mampu menahan air mata mengenang bagaimana Yesus disiksa dalam perjalanan menuju puncak Golgota," tutur salah satu anggota jemaat.

Ketua Panitia Hari-Hari Raya Gerejawi (HHRG) GMIM Kalvari Malalayang Satu Mauna Maramis mengatakan prosesi jalan salib itu digelar setiap tahunnya dalam memeringati Jumat Agung.

"Kami memeringati dan merenungkan akan makna kematian Yesus Kristus bagi umat manusia," ujar Maramis.

Dalam rangkaian kegiatan ini, ada ibadah Jumat Agung dan pada Sabtu ada pemutaran film tentang Yesus untuk anak-anak sekolah minggu.

Pendeta Jemaat GMIM Kalvari Malalayang Satu Pdt Detty Tandjaja menuturkan, prosesi ini sangat bermakna bagi kehidupan umat manusia secara universal.

"Karena Yesus disalibkan untuk menanggung dosa-dosa manusia," ucapnya.

Detty mengatakan, proses penyaliban yang dilaksanakan ini sebagai suatu ekspresi iman tentang penghayatan akan penderitaan dan pengorbanan Kristus.

"Supaya jemaat akan semakin merasakan bahwa iman percayanya tidaklah sia-sia dan sampai Tuhan datang kiranya jemaat tetap memelihara imannya," ujarnya.

Sementara itu, untuk umat Katolik, prosesi jalan salib digelar tepat pada perayaan Jumat Agung yakni pada Jumat (7/4/2023). Seperti di Gereja Katedral Sta Maria Ratu Tersuci Manado, dan Gereja St Josep Pelindung Pekerja Kleak Manado, juga di paroki lainnya.

Selain jalan salib, umat Katolik juga menggelar prosesi penghormatan salib untuk mengenang wafatnya Yesus Kristus di kayu salib.

 

Simak juga video pilihan berikut: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya