Liputan6.com, Jakarta Jelang musim mudik Lebaran 2023, PT Citilink Indonesia mengeluarkan penawaran diskon harga tiket pesawat mulai dari Rp. 300.000.
Seperti untuk rute Jakarta (CGK)-Denpasar (DPS) harga tiket Citilink dibanderol mulai Rp 732.836. Kemudian, Jakarta (CGK)-Surabaya dibanderol mulai Rp 621.161, dan Jakarta (CGK)-Yogyakarta (YIA) dipatok mulai Rp 490.750.
Advertisement
"Hi Citilinkers. #BikinLebih tenang, Cari Kursi untuk mudik duluan bareng Citilink. Dapatkan berbagai penawaran menarik, seperti harga tiket mulai dari 300 ribu, free reschedule, dan masih banyak lagi," tulis Citilink Indonesia dalam unggahan di laman Instagram pribadinya, dikutip Jumat (7/4/2023).
Citilink Indonesia menawarkan diskon sebagai berikut :
- Diskon GreenZone dan RegularZone diskon 20 persen
- Harga spesial Lounge mulai dari Rp. 115.000
- Harga Spesial Surprise in mulai Rp. 350.000
- Tukar Miles ke Rute Favorit diskon 50 persen
- Passenger Assistant mulai dari Rp. 124.000
Bagi Anda yang berminat, periode promo ini berlaku hingga 9 April 2023 dengan periode terbang di bulan ini hingga 31 Agustus 2023.
Untuk pemesanan dan pembelian tiket pesawat, Anda dapat mengakses www.citilink.co.id atau Aplikasi Citilink, serta link bit.ly/IGF-Cari-Kursi untuk informasi lebih lanjut.
123,8 Juta Orang Bakal Mudik, Rekayasa Lalu Lintas hingga Batas Harga Tiket Pesawat Disiapkan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, 123,8 juta penduduk Indonesia akan bergerak saat musim Lebaran. Maka dari itu, ia mengeluarkan strategi kebijakan pengaturan mobilitas pada masa mudik Lebaran 2023.
"Pengaturan dari mobilitas ini harus kita lakukan dengan stakeholder, (salah satunya) dengan polisi sangat intensif," kata Menhub Budi dalam raker Komisi V DPR RI bersama Menteri PUPR, dikutip Selasa (4/4/2023).
Di moda transportasi umum, Kemenhub akan melakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholder, mempersiapkan posko monitoring angkutan Lebaran 2023 pada simpul transportasi dan tempat strategis, dan melakukan ramp check serta perbaikan sarana dan prasarana yang digunakan untuk mudik.
Adapun implementasi OR code SATUSEHAT (PeduliLindungi) pada seluruh fasilitas transportasi umum, dan melakukan sosialisasi secara intensif kepada petugas dan masyarakat kebijakan penyelenggaran layanan transportasi, aspek keselamatan dan keamanan transportasi serta himbauan / pengawasan Prokes Kesehatan.
Sementara pada moda transportasi darat, akan dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang, ruas jalan baik jalan tol dan non tol, juga memfasilitasi mudik gratis untuk pemotor untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Pembatasan angkutan barang bahan galian (tanah, pasir, batu), bahan tambang, dan bahan bangunan- bersama TNI, POLRI, Pemda dan pihak terkait akan melakukan rekayasa lalu lintas apabila diperlukan, khususnya di ruas rawan kemacetan, pasar tumpah, penambahan Rest Area dan memastikan pasokan BBM di jalur utama yang digunakan," sambungnya, serta menambah rest area.
Advertisement
Angkutan Udara
Pada moda udara, ada dilakukan penambahan kapasitas angkutan udara dan optimalisasi slot time sesuai dengan demand, dan pemberlakuan tarif angkutan udara sesuai dengan ketentuan.
"Udara relatif terkendali, Insya Allah, dan (moda) laut kita juga akan mengadakan (persiapan) mudik," terangnya.
Kemudian untuk moda laut, ada peningkatan kapasitas dan optimalisasi armada pada seluruh daerah terutama ruas dengan jumlah penumpang tinggi (Wilayah Indonesia Tengah; Makassar, Balikpapan, Bau-bau).
"Updating informasi jadwal ketersediaan - kedatangan dan keberangkatan kapal," papar Menhub.
Selanjutnya pada moda transportasi Kereta Api, dilakukan mnitoring sarana, prasarana, dan keselamatan, Inspeksi Bersama, Rampcheck, Penambahan Perjalanan, dan antisipasi gangguan.
123,8 Juta Warga Mudik Lebaran 2023, Terbanyak Pakai Mobil Pribadi
Dalam kesempatan itu, Menhub Budi Karya Sumadi juga mengungkapkan bahwa jumlah pemudik di musim mudik Lebaran 2023 akan tumbuh signifikan karena perekonomian tumbuh positif di 5,3 persen, dan tidak adanya larangan mobilitas masyarakat.
"Satu bulan sebelumnya bahkan kita melakukan survey bahwa 45,8 persen atau 123,8 juta jumlah dari penduduk Indonesia akan bergerak saat musim Lebaran. Ini meningkat 44 persen," katanya.
Paparan Menhub juga menunjukkan, 18,3 warga Jabodetabek akan mudik. Jumlah itu menandai kenaikan 27,97 persen dibandingkan musim Lebaran 2022.
Selain itu, Menhub Budi juga mengungkapkan, moda barat akan menjadi moda transportasi yang dominan, 75 persen dibandingkan moda transportasi lainnya.
Segmentasi per moda mobilitas Lebaran Nasional menunjukkan, mobil pribadi menjadi moda transportasi pilihan tertinggi pada libur Lebaran, mencapai 22,7 persen.
"Disini keliatan banget mobil pribadi dominan, kita harus melakukan upaya yang maksimal di Tol Cipali," ungkap Menhub.
"Kita sampaikan bahwa jumlah pemudik yang paling banyak itu menuju Jawa Tengah, dan daerah asal dari Jawa Timur paling banyak," bebernya.
"Dari kondisi ini ini kita lihat bahwa tol Trans Jawa itu (pilihan utama jalur mobil terbanyak, sebesar 33,53 persen)," tambah Menhub.
Advertisement