Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti Nilai Megawati Pecahkan Rekor di Indonesia

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan pandangannya terhadap Megawati yang dinilai memecahkan rekor karena menjadi perempuan pertama di Indonesia pernah menjadi presiden dan juga wakil presiden serta lembaga tinggi negara lain, yaitu DPR.

oleh Devira PrastiwiMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Apr 2023, 15:17 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan pandangannya terhadap Megawati Soekarnoputri yang dinilai memecahkan rekor. (Channel YouTube Bamusi TV)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menghelat kegiatan sosial pada Bulan Ramadhan, dengan melakukan santunan terhadap anak yatim piatu bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Acara tersebut disiarkan langsung melalui organ otonom PDIP, Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) lewat kanal YouTube-nya Bamusi TV pada 5 April 2023.

Pada acara tersebut tampak hadir Puan Maharani, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat dan sejumlah kader lain yaitu Bambang Pacul.

Selain memberikan santunan, acara juga diisi dengan tausiyah yang menghadirkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Saat Abdul Mu'ti naik podium, bertepatan dengan kehadiran Megawati.

Selain menyapa kehadiran Megawati, Abdul Mu'ti lalu menyampaikan pandangannya terhadap Megawati yang dinilai memecahkan rekor karena menjadi perempuan pertama di Indonesia pernah menjadi presiden dan juga wakil presiden dan lembaga tinggi negara lain, yaitu DPR.

"Beliau (Megawati) ini perempuan yang memecahkan rekor di Indonesia. Satu-satunya perempuan yang menjadi wakil presiden pertama Indonesia dan presiden perempuan pertama di Indonesia, dan satu-satunya tokoh Indonesia yang menjabat presiden dan wakil presiden. Yang lainnya itu, presiden saja, tidak pernah wakil, atau wakil saja tidak pernah presiden dan tiga kali DPR," ujar Abdul Mu'ti yang disambut senyum dari Megawati saat mendengar pernyataan itu, seperti dikutip dari Channel YouTube Bamusi TV, Jumat (7/4/2023).

"Jadi, kalau ada yang bilang perempuan itu tidak bisa, itu sontoloyo benar itu," lanjut dia.

 


Puji Ketua DPR RI Puan Maharani

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti. (Twitter Abdul Mu'ti)

Abdul Mu'ti berpendapat, wanita dan pria sama-sama bisa menjabat sebagai pemimpin. Tidak ketinggalan, pujian juga disampaikan kepada Puan Maharani yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Dia yakin dengan kapabiltas Puan, maka bisa saja Puan menduduki jabatan yang lebih tinggi lagi.

"Maka dari itu sesungguhnya jika ada yang berkata perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, sesungguhnya itu menurut saya tidak tepat," ucap dia.

Abdul Mu'ti meyakini, Islam yang maju adalah Islam yang memberi penghormatan kepada perempuan untuk maju setara bahkan lebih tinggi dari laki-laki.

"Ini karena Allah menciptakan perempuan dan laki-laki dengan kemampuan yang sama dan kesempatan juga peluang yang sama," dia menandasi.

 


Megawati Bakal Adakan Pertemuan dengan KIB dan KKIR

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyalami kader dan simpatisan PDIP pada kampanye rapat umum di Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/3). Pada kampenye tersebut kader dan simpatisan PDIP mewaspadai hoax dan fitnah. (Liputan6.com/HO/Iwan)

Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan jika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sudah mengetahui hasil pembahasan terkait rencana koalisi besar yang dibentuk oleh lima partai politik, yakni Partai Gerindra, PKB, PPP, PAN, dan Partai Golkar.

Dia mengatakan, Megawati dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan lima parpol tersebut untuk membahas perihal rencana pembentukan koalisi besar di Pemilu 2024. Sebab, dia menilai koalisi besar mampu membawa kemenangan pada pesta demokrasi yang akan datang.

"Koalisi besar kalau memang ada pemilu tentu saja memperbesar untuk pemenangan. Tapi harus dibaca platform-nya," kata Budiman, saat dihubungi merdeka.com, Rabu 5 April 2023.

"Saya pikir, cepat atau lambat karena Ibu Mega diundang Bu Mega pengin cari tahu dong apa yang dibicarakan, artinya Bu Mega pada posisi andil untuk tahu, karena di undang hanya saja enggak bisa datang, cepat atau lambat mencari tahu ke PAN, ngobrol dengan mereka semua ketum parpol misalnya bareng-bareng atau sendiri-sendiri pasti bu Mega pasti akan ngobrol dengan mereka silaturahmi lah," sambungnya.

 


Rencana Koalisi Besar

Presiden Joko Widodo berjalan kaki bersama Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa menuju Istana Negara untuk menghadiri pelantikan menteri dan wakil menteri, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2022. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Hal tersebut, guna menyamakan persepsi dan konsep bahkan sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung oleh koalisi besar. Sebab, pertemuan yang dilakukan lima parpol pada 2 April 2023 di DPP PAN belum menemukam titik temu.

"Bu Mega diundang, dan pasti hasilnya sudah dapat hasil-hasilnya sudah saya katakan tadi meskipun belum menyepakati apapun setahu saya di sana pertemuan itu belum menyepakati apapun tapi agenda-agenda dibicarakan dan sudah disampaikan Bu Mega," ujarnya.

"Dan belum menyepakati apapun yang kongkrit ya. Artinya terbuka dong belum ada yang kongkrit hal formatif, format apanya harus dibicarakan juga tapi ada suatu kesamaan, ditangkap oleh Bu Mega oleh PDIP," sambung Budiman.

Sehingga, dia mengaku PDI Perjuangan akan melakukan pertemuan dengan lima partai politik untuk membahas rencana koalisi besar di Pemilu 2024.

"Iya pasti, pasti terbuka (untuk bertemu) formatnya akan gimana enggak tahu apakah Bu Mega mengundang atau bagaiman saya enggak tahu nanti kan ditentukan bagaimana situasinya, tapi prinsipnya oke kita (setuju rencana koalisi besar)" jelas dia.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya