Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi informasi Airmas Group menyatakan komitmennya untuk terus menghadirkan produk-produk IT yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
Hal tersebut dikemukakan sebagai bentuk optimisme dalam memberikan layanan terbaik untuk masyarakat di usia perusahaan yang kini telah menginjak 15 tahun.
Advertisement
“Perjalanan Airmas yang sudah 15 tahun ini, saya optimis bahwa kami dapat selalu memberikan yang terbaik bagi seluruh user kita yang sudah tersebar di seluruh Indonesia," ujar Pendiri Airmas Group Basuki Surodjo dikutip dari Antara, Jumat (7/4/2023).
Basuki mengatakan pihaknya juga optimis dapat berkembang menjadi lebih baik lagi, selaras dengan peningkatan performa karyawan yang semakin berkualitas dalam memberikan pelayanan.
"Airmas juga optimis dapat berkembang menjadi lebih baik lagi, sehingga karyawan kami juga semakin berkualitas dalam memberikan pelayanan dan semakin sejahtera dalam kehidupannya," kata dia.
Acara Ulang tahun dan buka bersama Airmas Group dihadiri oleh 500 karyawan dan 50 anak yatim. Acara tersebut mengangkat tema "Kincir Mas” yang memiliki arti Kita dan Cerita Airmas #OPTIM15.
Saat ini Airmas Group sudah melayani pengguna business to business (B2B), business to costumers (B2C), dan business to government (B2G) dengan produk- produk berkualitas dan memiliki sertifikat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)
Luhut Tantang Anak Muda Ahli IT Bereskan 27 Ribu Aplikasi Pemerintah
Anak-anak muda ahli IT Indonesia ditantang untuk bisa membereskan 27 ribu aplikasi pemerintahan yang ada. Tantangan tersebut datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ternyata kita punya 27 ribu aplikasi seluruh pemerintahan ini. Itu punya berapa banyak vendor itu. Sekarang, saya katakan, banyak adik-adik yang muda, yang dari ahli IT, ayo tunjukkan kau ini orang Indonesia hebat, satukan ini," tantangnya dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2023 dikutip dari Antara, Senin (20/3/2023).
Luhut meyakini anak bangsa bisa melakukannya tanpa perlu biaya yang tinggi. Ia mencontohkan aplikasi PeduliLindungi yang sukses dikembangkan saat pandemi lalu.
"Saya diberitahu Pak Anas (Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas) di Indonesia ini banyak anak muda hebat-hebat yang membuat aplikasi-aplikasi di kementerian, lembaga, pemda dan sebagainya. Ayo Anda bekerja. Tidak pakai uang-uang mahal-mahal semua itu dan saya yakin bisa. Haqqul yaqin karena pengalaman di Covid-19 kemarin," katanya.
Luhut juga menekankan digitalisasi merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia untuk menjadi negara maju selain dengan hilirisasi, dana desa dan harga komoditas.
Advertisement
Kesuksesan E-Katalog
Ia mencontohkan kesuksesan e-katalog atau katalog elektronik yang dikembangkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Mantan Menko Polhukam itu menyebut ada potensi pengadaan barang/jasa pemerintah senilai hingga Rp1.600 triliun yang sekitar 90 persennya masih dipasok melalui impor. Pemerintah pun terus mendorong agar angka belanja pemerintah tersebut bisa dilakukan di Indonesia agar roda ekonomi bisa berputar di dalam negeri.
"Anda lihat e-katalog, ada 105 miliar dolar AS atau Rp1.600 triliun yang selama ini kita impor hampir 90 persen. Sekarang, bertahap dari mulai tahun lalu, itu sudah mulai kita masukkan e-katalog, itu Pak Anas punya prestasi, itu sudah Rp400 triliun tahun lalu. Tahun ini Presiden memberikan instruksi itu 90 persen kita harus capai tahun ini. Itu bisa," tegasnya.