Liputan6.com, Jakarta - Production Head Division, Multiple Platform Perusahaan Film Negara (PFN), Rita M.Darwis, menilai video merupakan salah satu medium yang dinilai ampuh karena visualisasi akan lebih mengena dan mudah diingat ketimbang kata-kata.
“Jadi, manfaatkan video untuk eksplorasi ide dan gagasan apapun yang positif. Lebih baik lagi konten yang menggugah dan mengajak masyarakat untuk melakukan hal-hal baik atau positif,” kata Rita dalam webinar series 2 Akademi Televisi Indonesia (ATVI) dengan tema 'Membangun Kreativitas dan Inovasi melalui Video', dikutip Sabtu (8/4/2023).
Advertisement
Dalam webinar menyambut Dies Natalis ATVI-ke-25 ini Rita memaparkan, melalui video, anak-anak muda selain bisa kreatif juga dapat mengajak generasi seusia untuk bisa melakukan hal lebih besar bagi kepentingan banyak orang.
“Saya kagum dengan kreativitas anak muda yang membuat video animasi tentang kebiasaan memesan makanan lewat aplikasi. Di dalamnya ada otokritik tentang kemasan yang banyak plastik. Video seperti ini bagus karena tanpa harus menggurui untuk mengajak mengurangi plastik,” ujar Rita, usai memutarkan video di tengah webinar.
Di era digital saat ini , yang didorong oleh perkembangan internet dan tekologi komunikasi, video menjadi salah satu medium yang disukai masyarakat, khususnya anak muda. Beragam konten video diproduksi dan disebar di media sosial.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan anak muda untuk mengasah kreativitas dan melahirkan karya-karya bermutu,” ucap Rita memberikan saran.
Rita yang lama bekerja di industri penyiaran, mengatakan untuk menggali kreativitas dibutuhkan aktivitas membaca, bergaul, diskusi dengan teman dan guru/dosen, dan selalu memanfaatkan kesempatan, misalnya mengikuti kontes, beragam lomba, dan ajang lain yang menuntut kreativitas.
“Saya sarankan agar anak muda selalu mengikuti lomba yang digelar pihak mana pun, tentang apa pun, ini penting untuk mengasah kemampuan dan kreativitas. Dari ajang lomba banyak hal yang bisa kita pelajari,” imbuhnya.
Apakah Industri Penyiaran atau Televisi Masih Relevan dalam 10 Tahun ke Depan?
Pada kesempatan dialog, peserta menanyakan apakah industri penyiaran atau televisi masih relevan bagi anak muda dalam 5-10 tahun ke depan?
Dengan tegas Rita menjawab, ”Masih sangat relevan. Mengapa? Meski banyak masyarakat melihat tayangan video atau streaming di HP, tapi bagaiman akurasi kontennya, siapa yang bertanggungjawab atas konten yang tak benar atau bahkan menghujat orang? Kalau televisi, pasti akurasinya sangat tinggi, karena sebelum tayang dibahas dalam rapat redaksi dan dikonfirmasi,” paparnya.
Sementara Direktur ATVI, Dr. Melitina Tecoalu, mengatakan apa yang dipaparkan Rita tentang kreativitas itu sangat penting bagi anak muda untuk maju, sangat tepat.
Apalagi bagi mahasiswa yang tengah menuntut ilmu, maka kretivitas dapat dikatakan sebagai motor bagi mahasiswa untuk berhasil menyelesaikan studi, dan sukses di dunia kerja nantinya.
Mengenai video sebagai medium atau wadah kreativitas anak muda, kata Melitina, memang saat ini tidak bisa dipungkri bahwa era digital telah merasuk ke semua lini kehidupan masyarakat. Maka, medium video sangat efektif dimanfaatkan oleh anak muda dan masyarakat yang memiliki kreativitas tinggi.
“Jadi, asah terus kreativitas dan lahirkan karya-karya terbaik, demi kemajuan diri dan juga kepentingan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Melitina
Advertisement
Video Bisa Menyampaikan Ide Kompleks dengan Lebih Mudah
Sedangkan Kaprodi Sarjana Terapan Produksi Media ATVI, Teguh Setiawan M.I.Kom, mengatakan video adalah salah satu media yang dapat memfasilitasi kreativitas dan inovasi dengan cara yang unik dan efektif.
Dalam video, kreator dapat menggabungkan elemen visual, audio, dan narasi untuk menyampaikan ide-ide yang kompleks secara lebih mudah dipahami dan menarik perhatian pemirsa.
Disebutkan Teguh, kreativitas dan inovasi dalam video juga memungkinkan kreator untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi penontonnya.
Webinar ini diharapkan akan terus dilakukan menjadi acara yang berkesinambungan, karena webinar menjadi media yang tepat untuk menyampaikan ide ide dan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat, dosen dan tentunya mahasiswa.
Infografis Journal: 10 Film Indonesia dengan Penonton Terbanyak di Tahun 2022. (Liputan6.com/Trie Yasni)
Advertisement