Tak Hanya Bubuk Kakao, Mesir Incar Kelapa Kering hingga Kopi Asli Indonesia

sejumlah pelaku usaha di Kota Alexandria, Mesir telah melakukan misi pembelian ke Indonesia dengan kesepakatan skema imbal dagang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Apr 2023, 14:21 WIB
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan melepas ekspor perdana satu kontainer kopi milik Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) Subang ke Mesir senilai USD 60 ribu, atau sekitar Rp 890 juta, dengan volume 25 ton dalam skema imbal dagang antara Indonesia dan Mesir. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo terus melakukan penetrasi di pasar ekspor Mesir. Tidak hanya bubuk kakao, sejumlah produk olahan berbahan dasar komoditas asli Tanah Air pun semakin diminati di Mesir.

Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf mengajak para buyer potensial untuk meningkatkan pembelian produk-produk yang selama ini digeluti. Sekaligus mencari peluang untuk produk-produk baru untuk dapat dipasarkan di Pasar Alexandria dan sekitarnya.

"Potensi ekonomi perdagangan kedua negara masih besar untuk terus ditingkatkan. Inisiatif pelaksanaan temu bisnis ini konteksnya sebagai upaya pembinaan buyer dalam upaya bersama membuka peluang-peluang kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan dan saling melengkapi di tengah resesi dunia yang belum membaik," tuturnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/4/2023).

Peminatan terhadap produk asli Indonesia pun disampaikan Hosny, Direktur Agnaden For Import & Export yang selama ini mengimpor produk bubuk kakao. Dia ingin menjajaki produk hasil pertanian lainnya. 

"Kami telah empat tahun mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia yang berkualitas tinggi, dan saat ini ingin membuka importasi produk lainnya seperti dessicated coconut atau kelapa kering," ungkap Hosny.

Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti S menambahkan, sejumlah pelaku usaha di Kota Alexandria, Mesir telah melakukan misi pembelian ke Indonesia dengan kesepakatan skema imbal dagang.

Skema Barter

Antara lain, skema barter untuk produk kopi Indonesia dengan jeruk Mesir, untuk ekspor produk rempah-rempah dan kopi, ekspor untuk produk bubuk kakao, hingga ekspor produk kertas dan alat tulis kantor. 

"Berdasarkan catatan BPS Mesir (CAPMAS) pada Januari-Desember 2022, komoditas unggulan untuk kopi mengalami peningkatan ekspor ke Mesir sebesar 8,70 persen, produk kertas dengan peningkatan sebesar 98,13 persen, produk kakao butter dengan peningkatan ekspor sebesar 23,90 persen," paparnya. 

"Lalu, produk benang tekstil dengan peningkatan 9,6 persen, produk kayu dengan peningkatan 46,80 persen. Adapun produk minyak sawit dan turunannya mengalami penurunan 13,29 persen," terang Syahran.

Merespon hal tersebut, Sekretaris II Ekonomi KBRI Kairo M Arif Ramadhan menyatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memulai kembali aktivitas ekonomi Indonesia-Mesir. KBRI Kairo disebutnya senantiasa siap memfasilitasi para pebisnis Mesir yang berdomisili di Alexandria untuk mengembangkan sayap investasi di Indonesia.

"Secara umum, total perdagangan bilateral Indonesia-Mesir sesuai laporan BPS Mesir (CAPMAS) pada Januari-Desember 2022 mencapai USD 2,176 miliar," kata Arif. 


Indonesia Ekspor Kopi Subang Senilai Rp 890 Juta ke Mesir, Ditukar dengan Kurma

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan melepas ekspor perdana satu kontainer kopi milik Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) Subang ke Mesir senilai USD 60 ribu, atau sekitar Rp 890 juta, dengan volume 25 ton dalam skema imbal dagang antara Indonesia dan Mesir. (Dok Kemendag)

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan dan Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati melepas ekspor perdana satu kontainer kopi milik Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) Subang ke Mesir. 

Ekspor kopi Subang ke Mesir ini senilai USD 60 ribu atau sekitar Rp 890 juta, dengan volume 25 ton. Transaksi ekspor kopi ini menggunakan skema imbal dagang, kopi Indonesia akan dibayar dengan dua kontainer kurma dari Mesir dengan volume 50 ton yang telah tiba di Indonesia pada 30 Maret 2023.

Bara Krishna mengatakan, keberhasilan ekspor kopi ke Mesir dengan skema imbal dagang ini merupakan salah satu alternatif solusi perdagangan dengan Mesir yang tidak memerlukan devisa keluar atau masuk.

"Transaksi melalui imbal dagang merupakan salah satu solusi perdagangan untuk menghemat devisa, yang secara paralel dapat menjaga maupun meningkatkan perdagangan kedua negara,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan secara terpisah, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).

Bara Krishna hadir mewakili Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara pelepasan ekspor kali ini. Turut hadir secara virtual Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf. Hadir pula secara fisik Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi, perwakilan Kedutaan Besar Mesir di Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Bank BNI, Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, dan perwakilan petani kopi di Subang.

Ekspor perdana kopi Koperasi GLB yang didorong melalui skema imbal dagang ini menjadi realisasi proyek rintisan imbal dagang business to business (B-to-B) antara Indonesia dan Mesir.

Ekspor kopi ini merupakan tindak lanjut penandatanganan kontrak imbal dagang B-to-B antara PT PPI sebagai Badan Pelaksana (BP) imbal dagang Indonesia dan A to Z for Import & Export Company sebagai BP imbal dagang Mesir. Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan pada 21 Maret 2023.


Terus Dorong Perdagangan ke Mesir

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan melepas ekspor perdana satu kontainer kopi milik Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) Subang ke Mesir senilai USD 60 ribu, atau sekitar Rp 890 juta, dengan volume 25 ton dalam skema imbal dagang antara Indonesia dan Mesir. (Dok Kemendag)

Bara menambahkan, Kemendag akan terus mendorong peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Mesir, termasuk melalui imbal dagang. Ia pun berharap transaksi imbal dagang dapat segeraterealisasi dengan negara-negara mitra lainnya.

“Kami sangat senang dengan pencapaian ekspor perdana kopi dalam skema imbal dagang dengan Mesir. Transaksi dalam skema imbal dagang bisa kita perbanyak sebagai alternatif perdagangan dengan negara mitra,” kata Bara.

Dalam skema imbal dagang, transaksi antara kedua belah pihak tidak melibatkan aliran uang. Selain itu, nilai barang yang dipertukarkan pun sama atau tidak ada selisih. Indonesia akan mendorong transaksi menggunakan skema imbal dagang dengan Mesir. Hal ini mempertimbangkan keterbatasan atau kelangkaan devisa Mesir dan untuk menghindari kerugian pelaku usaha Indonesia atas kemungkinan tidak keluarnya devisa dari Mesir.

Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf yang bergabung secara virtual mengatakan, transaksi imbal dagang yang terwujud menjadi bukti upaya peningkatan hubungan dagang Indonesia dan Mesir.

“Para pelaku bisnis memainkan peran penting dalam meningkatkan hubungan kedua negara. Kegiatan yang kita saksikan bersama hari ini adalah bukti nyata akan hal tersebut. Harapan kitasemua, pola imbal dagang dan berbagai upaya peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir bisa dilakukan secara berkelanjutan demi peningkatan nilai dagang Indonesia dengankeuntungan bagi pelaku bisnis kedua negara,” kata Dubes Lutfi Rauf.


Transaksi Imbal Dagang Lainnya

Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati mengatakan, PT PPI bekerja sama dengan Koperasi GLB untuk melakukan transaksi imbal dagang berikutnya dengan perusahaan Mesir lainnya, yaitu AlPostan. Transaksi imbal dagang tersebut ditargetkan terealisasi dalam semester I tahun 2023 ini.

“Imbal dagang yang akan dilakukan selanjutnya adalah produk kopi Indonesia sebanyak tiga kontainer 40 feet ditukar dengan jeruk sunkist dari Mesir sebanyak lima kontainer 40 feet. Kami berharap transaksi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta terus mendapatkan dukungan dari pemerintah, khususnya kementerian dan lembaga terkait. Kami juga berharap pemerintah dapat memberi stimulus maupun insentif sebagai penambah semangat bagi pelaku imbal dagang,” imbuh Nina.

Pelepasan ekspor kopi ke Mesir kali ini merupakan transaksi ekspor pertama yang dilakukan melalui imbal dagang sejak transaksi imbal dagang dengan Thailand pada 1996. Saat itu, dua pesawat produksi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) ditukar dengan 110 ribu ton beras ketan Thailand.

Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya