Warga Palestina di Gaza Khawatir Peningkatan Ketegangan Usai Serangan Udara Israel

Serangan udara Israel di Jalur Gaza akibatkan kerusakan parah pada rumah dan bangunan. Serangan udara bahkan hantam dekat rumah sakit anak Al Dorra di Jalur Gaza.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Apr 2023, 15:36 WIB
Foto-foto memperlihatkan lubang-lubang besar seperti kawah di Kota Gaza bekas serangan rudal dari Israel. (AP Photo/Fatima Shbair)

Liputan6.com, Jakarta - Jalur Gaza mengalami malam pengeboman saat jet tempur Israel menyerang sejumlah lokasi di wilayah tersebut.

Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (8/4/2023), ketika serangan udara pertama Israel hantam dekat rumah sakit anak-anak Al Dorra di Jalur Gaza yang terkepung pada Kamis malam, 6 April 2023, Samar Alwan bergegas ke tempat tidur putrinya yang berusia dua tahun untuk menjemputnya.

Beberapa saat kemudian, kaca dari jendela di atas tempat tidur pecah dan jatuh ke dipan. “Putri saya secara ajaib selamat,” ujar Alwan (23), yang berada di rumah sakit selama dua hari bersama putrinya kepada Al Jazeera.

Ia menuturkan, pihaknya tidur di bangsal kemarin malam. Tiba-tiba terbangun karena suara serangan udara yang mengerikan. “Itu adalah saat-saat ketakutan besar, kacanya jatuh. Saya segera bergegas untuk mengambil anak saya dari tempat tidurnya. Beberapa saat kemudian, jendela jatuh di tempat tidurnya. Saya hampir kehilangan dia,” ujar Alwan.

Rumah sakit di Jaluar Gaza Timur sebagian rusak ketika pesawat Israel membombardir lahan terbuka di sampingnya pada Jumat pagi, 7 April 2023.

Serangan tersebut akibatkan kerusakan parah pada rumah dan bangunan di dekatnya. Israel menuturkan, pihaknya serang lokasi produksi senjata dan terowongan bawah tanah yang terkait dengan kelompok Hamas yang kuasai wilayah itu.

Alwan menuturkan, pemboman itu bisa menyebabkan bencana di rumah sakit. “Semua anak yang sakit ketakutan dan berteriak, ketegangan terjadi di antara semua ibu dan staf medis karena intensitas pengeboman,” ia menambahkan.

“Kaca dari jendela berjatuhan dan pecah. Ada beberapa jendela yang jatuh ke tempat tidur anak-anak yang sakit beberapa saat setelah mereka diangkat. Ini bisa menyebabkan bencana dan sejumlah besar cedera,”.

 


Kementerian Kesehatan Kecam Serangan

Warga memeriksa kerusakan akibat serangan udara Israel semalam di Kota Gaza, Palestina, Jumat (7/4/2023). (AP Photo/Fatima Shbair)

Departemen Kesehatan Gaza (MOH) mengecam serangan udara Israel yang menyebabkan kerusakan sebagian pada rumah sakit di kota Gaza dan membuat anak-anak ketakutan.

“Ini bukan pertama kalinya fasilitas kesehatan menjadi sasaran, dan itu tidak dapat diterima,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Serangan ini tidak hanya membahayakan nyawa pasien, tetapi juga menimbulkan rasa takut di antara petugas layanan kesehatan, pasien dan keluarga mereka.

Departemen Kesehatan mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan terhadap serangan fasilitas kesehatan ini dan mengambil tindakan untuk melindungi fasilitas dan staf kesehatan di Jaluar Gaza yang terkepung.

Alwan menuturkan, kondisi putrinya memburuk dan demam meningkat setelah pengeboman. “Beberapa anak di sini habiskan malam dengan gemetar ketakutan. Anak-anak kami miskin di Gaza, mereka tidak menikmati Ramadhan dan Lebaran, atau acara lainnya. Mereka selalu diancam dengan ketakutan dan kehancuran yang mungkin datang kapan saja,” ujar dia.


Seperti Gempa Bumi

Militer Israel menggempur sejumlah wilayah di Lebanon dan Jalur Gaza, Palestina. (AP Photo/Fatima Shbair)

Sementara itu, Majdi Abu Nima dan keluarganya bangun pada pukul 03.00 untuk sahur di rumah mereka di distrik Al Tuffah di Kota Gaza.

Tiba-tiba, pesawat tempur Israel menyerang tanah kosong di samping rumah, menyebakan kerusakan parah pada rumah mereka dan timbulkan ketakutan di antara anggota keluarga.

“Itu seperti gempa bumi,” ujar Abu Nima, ayah tujuh anak kepada Al Jazeera.

“Kami ketakutan. Segera, saya bergegas ke kamar ketiga putri dan menemukan putri saya yang berusia dua tahun.

“Saya tidak melupakan keterkejutannya, ketakutannya, detak jantungnya. Semua orang di rumah itu berteriak,”

“Sampai sekarang, saya tidak mengerti mengapa mereka mengebom daerah kami. Bagaimana tanah kosong bisa dibom tanpa alasan apapun? Tidak ada pejuang perlawanan atau situs militer apapun di sini, ini hanya tanah kosong di antara bangunan tempat tinggal,”

Pria berusia 44 tahun itu menyampaikan kepada Al Jazeera kesulitan yang dia hadapi saat mencoba beli rumah.

“Saya pindah ke rumah ini kurang dari setahun yang lalu dan cicilan masih menumpuk. Baru dua hari lalu, kami membawa satu set sofa untuk persiapan Lebaran. Tapi sekarang tidak ada lagi kegembiraan Idul Fitri atau perayaan apa pun,” ujar dia.


Kehilangan Mobil

Pada Kamis malam waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Aksi ini disebut sebagai tanggapan usai milisi di kawasan itu meluncurkan roket dua hari berturut-turut. (AP Photo/Fatima Shbair)

Mohannad Abu Nima, putra tertua keluarga yang berusia 26 tahun menuturkan, saat mendengar serangan pertama, ia bergegas turun untuk memeriksa mobilnya.

“Begitu saya mencapai tangga, serangan kedua, ketiga, keempat, dan kelima datang. Mereka mengguncang tempat itu dipenuhi dengan debu,” ujar dia.

“Saya mendengar orangtua saya menangis dan memanggil nama saya, mengira saya telah  tewas dalam pengeboman, sampai mereka mendengar suara saya meyakinkan mereka kalau saya baik-baik saja,” ujar dia.

Meski tidak ada anggota keluarga yang terluka, Mohannad merasa sedih atas kehilangan mobil yang dibeli enam bulan lalu.

“Saya menaruh semua tabungan saya di dalamnya setelah bekerja siang dan malam untuk membelinya. Itu satu-satunya sumber penghasilan saya,” ujar Mohannad.

“Kondisi di Jalur Gaza sangat sulit. Pengeboman datang dan menghancurkan apapun yang tersisa. Hidup di sini benar-benar menjadi neraka,” dia menambahkan.

Pada Kamis malam, Jalur Gaza saksikan eskalasi malam yang panjang. Jet tempur Israel melakukan serangan udara di beberapa lokasi termasuk pertanian dan tanah kosong. Kelompok bersenjata Palestina menembakkan roket ke Israel.

Putaran terakhir eskalasi di Gaza dimulai ketika polisi Israel serang jamaah di Masjid Al-Aqsa Yerusalem pada Selasa, yang menyebabkan kecaman luas dari komunitas Arab dan internasional.

Sebuah mobil yang hancur tertimbun pasir, atapnya ambruk. Orang-orang berkeliaran dan melihat kerusakan.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya