Intip Aktivitas Rehabilitasi Harimau Sumatera di Bulan Ramadan

Selama Ramadan, aktivitas rehabilitasi Harimau Sumatera tetap berjalan normal meski para relawan sedang menjalankan puasa.

oleh Abdul Jalil diperbarui 10 Apr 2023, 03:41 WIB
Harimau Sumatera yang direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Liputan6.com, Dharmasraya - Salah satu mitra pemerintah yang berkomiten terhadap upaya pelestarian harimau sumatera adalah Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD). Dalam mewujudkan komitmennya, YAD yang sebelumnya dalam bentuk perusahaan PT Tidar Kerinci Agung (TKA) mendirikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Perjanjian kerjasama ini kemudian diperpanjang melalui izin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama antara BKSDA Sumatera Barat dan YAD tentang Lembaga Konservasi Khusus Pusat Rehabilitasi Satwa Harimau Sumatera dan Satwa Endemik Sumatera lainnya di Dharmasraya (LKK PR-HSD). 

Lembaga konservasi khusus ini memiliki lahan seluas 10 Hektar. Lokasinya terletak di Area Konservasi Prof Sumitro Djojohadikusumo seluas 2.400 Hektar di lahan HGU milik PT TKA dengan luas keseluruhan lebih kurang 28.000 Hektar berlokasi di dua provinsi yaitu Sumatera Barat dan Jambi.

Manajer Operasional PR-HSD Arsari drh Patrick Flagellata menjelaskan, pusat rehabilitasi ini memiliki kegiatan di bidang pelestarian satwa liar terancam punah dengan fokus melaksanakan penyelamatan, rehabilitasi, dan lepas liar Harimau Sumatera dan satwa endemik Sumatera lainnya.

Di PR-HSD ARSARI terdapat beberapa fasilitas pendukung, diantaranya kandang karantina, kandang perawatan untuk satwa di enklosur, enklosur, klinik satwa, Gudang logistik, dan banyak lagi.

Patrick bercerita, selama Ramadan tahun ini tidak ada kegiatan yang berubah. Semua tim tetap memiliki semangat yang sama walau sedang menjalankan ibadah puasa.

“Meski puasa, kegiatan seperti pembersihan kandang satwa yang selalu dilakukan dalam dua kali sehari, pemberian pakan untuk satwa harimau dilakukan satu kali dalam sehari dan tidak dilakukan dalam waktu yang sama disetiap harinya, serta kegiatan rutin lainnya yang berjalan lancar.,” kata Patrick, Jumat (7/4/2023).


Pola Pakan

Relawan dan petugas saat memberikan makan di Enclosure Harimau Sumatera yang dikelola Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Pola pakan harimau di pusat rehabilitasi terutama di PR-HSD ARSARI dilakukan dalam waktu yang berbeda-beda setiap harinya. Sebab di alam liar harimau sumatera memperoleh pakan dengan cara berburu mangsanya.

“Dalam perburuan tidak ada waktu yang pasti untuk harimau mendapatkan mangsanya. Nah, atas dasar inilah PR-HSD ARSARI memberikan pakan didalam waktu yang berbeda-beda di setiap harinya,” katanya.

Jenis pakan yang diberika kepada harimau di PR-HSD ARSARI ada beberapa macam yaitu pakan hidup dan pakan daging beku.Untuk pakan berupa daging beku biasanya dimulai dari proses thowing (pelayuan).

“Daging yang beku setelah dikeluarkan dari freezer akan diletakan di dalam kotak thowing. Daging ini dibiarkan selama kurang lebih 24 jam dan setelah benar benar dipastikan layu barulah daging tersebut diberikan kepada harimau,” ujar Patrick menerangkan.

Dia menjelaskan, jika daging diberikan  dalam keadaan masih dingin ditakutkan terjadi beberapa gejala penyakit yang berkemungkinan berakibat fatal untuk kesehatan harimau.

Selain itu, PR-HSD ARSARI juga dari awal tahun ini sampai sekarang memiliki sebuah program “Sekolah Harimau”. Program sekolah harimau bertujuan untuk menilai perilaku Harimau Sumatera yang memiliki standar yang wajib dipenuhi oleh harimau sumatera rehabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke alamnya.


Data Perilaku

Petugas memasang kamera jebak untuk pengamatan nokturnal.

Pengambilan data perilaku harimau dilakukan dalam 2 tahapan yaitu pengambilan data diurnal yang dilakukan pada siang hari dengan metode pengamatan secara lansung. Tahapan lain yaitu pengambilan data nokturnal yang dilakukan dengan menggunakan kamera jebak yang dipasang di enklosur.

Bulan puasa adalah bulan untuk merefleksikan kehidupan yang telah dijalani hari demi hari, walau panasnya matahari mengenai kulit, keringat yang bercucuran, tak menyurutkan semangat tim PR-HSD ARSARI dalam beraktivitas setiap harinya.

“Ini semua demi kenyamanan Harimau-harimau Sumatera yang saat ini berada di pusat rehabilitasi tersebut,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya