Israel-Suriah Saling Serang di Tengah Ketegangan Pekan Paskah dan Ramadhan

Israel meluncurkan serangan artileri ke Suriah pada Minggu 9 April 2023 pagi waktu setempat.

oleh Hariz Barak diperbarui 09 Apr 2023, 13:05 WIB
Rudal Iron Dome Israel mencegat rudal masuk dari Jalur Gaza di Palestina (21/4/2022). Militan Palestina menembakkan roket dari Gaza ke Israel, yang ditanggapi dengan serangan udara dalam eskalasi terbesar sejak Perang 11 hari tahun lalu. (AFP/SAID KHATIB)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel meluncurkan serangan artileri ke Suriah pada Minggu 9 April 2023 pagi waktu setempat.

Serangan itu dilakukan setelah aksi peluncuran roket yang ditembakkan dari Suriah dan mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, tentara Israel mengumumkan seperti dikutip dari AFP (9/4/2023).

Rentetan insiden ini adalah episode terbaru dalam meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut.

"Menanggapi roket yang ditembakkan dari Suriah ke Israel sebelumnya hari ini, Artileri IDF saat ini menyerang di wilayah Suriah," Israeli Defence Force (IDF) --militer Israel-- mengumumkan lewat twit.

"Sebuah pesawat tak berawak juga saat ini menyerang alat peluncur di Suriah dari mana roket diluncurkan ke wilayah Israel," kata IDF.

Enam roket diluncurkan ke Israel Sabtu malam, dengan dua mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata militer. Setidaknya satu dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

Wilayah seluas 1.200 kilometer persegi (460 mil persegi) –-yang dipatroli oleh tentara Israel dan berbatasan dengan Lebanon-– direbut dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. Israel kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh dunia.

Lonjakan kekerasan dan kerusuhan terjadi ketika Ramadhan, Paskah Yahudi, dan Paskah Kristen berlangsung pada waktu yang sama.

 


Simak video pilihan berikut:


Ketegangan di Yerusalem

Polisi Israel menahan seorang jamaah Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, Rabu, 5 April 2023. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Sebelumnya pada hari Rabu, polisi Israel menyerbu ruang sholat masjid Al-Aqsa, situs suci Islam di Yerusalem, wilayah pendudukan Israel.

Serbuan ditujukan untuk mengusir "pemuda pelanggar hukum dan provokator bertopeng" Palestina yang mereka katakan telah membarikade diri mereka di dalam.

Keesokan harinya, lebih dari 30 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel, yang oleh tentara Israel disalahkan pada kelompok-kelompok militan Palestina.

Tel Aviv melempar telunjuk ke Hamas, yang memerintah wilayah Palestina di Jalur Gaza.

 


Ketegangan di Gaza dan Lebanon

Departemen Awqaf Islam di Yerusalem melaporkan bahwa ada sekitar 130.000 jemaah sholat di Kompleks Masjid Al Aqsa pada Jumat ketiga bulan Ramadhan. Ini merupakan setengah dari jumlah tahun lalu. (AP Photo/Mahmoud Illean)

Israel kemudian membombardir Gaza dan Lebanon selatan, menargetkan "infrastruktur teror" yang katanya milik Hamas.

Itu adalah salvo terbesar yang ditembakkan dari Lebanon sejak Israel berperang dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran pada 2006. Itu juga pertama kalinya Israel mengkonfirmasi serangan di wilayah Lebanon sejak April 2022.

Israel dan Lebanon secara teknis dalam keadaan perang, dan garis gencatan senjata dipatroli oleh Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang dikerahkan di selatan negara itu.

Di pihak Suriah, Israel baru-baru ini mengintensifkan serangannya yang menargetkan posisi kelompok-kelompok pro-Iran.

Sejak awal Januari, konflik Israel-Palestina telah merenggut nyawa sedikitnya 92 warga Palestina, 18 warga Israel, satu WN Ukraina dan satu WN Italia, menurut hitungan AFP berdasarkan sumber resmi Israel dan Palestina.

Angka-angka di pihak Palestina termasuk kombatan dan warga sipil, anak di bawah umur. Sementara di pihak Israel, sebagian besar warga sipil, anak di bawah umur, dan WN Israel dari kelompok minoritas Arab.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya