Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghapusan pencatatan efek atau delisting PT Tunas Ridean Tbk (TURI) di papan utama.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (9/4/2023), bursa dapat menyetujui delisting saham TURI dari BEI yang efektif pada Kamis, 6 April 2023. Hal ini setelah terpenuhinya persyaratan dan prosedur delisting sebagaimana yang terdapat pada ketentuan III.2 peraturan bursa nomor: I-I tentang penghapusan pencatatan atau delisting dan pencatatan saham kembali (relisting).
Advertisement
“Dengan dicabutnya status Perseroan sebagai perusahaan tercatat (delisting) maka perseroan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat dan Bursa Efek Indonesia akan menghapus nama perseroan dari daftar perusahaan tercatat yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia,” tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I BEI, Adi Pratomo Aryanto dan P.H Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Yayuk Sri Wahyuni.
Adapun pengumuman delisting tersebut mengacu antara lain:
- Pengumuman Bursa No. Peng-SPT-00004/BEI.PP1/05-2022 tanggal 27 Mei 2022 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Tunas Ridean Tbk. (TURI).
- Surat PT Tunas Ridean Tbk. (Perseroan) No. 015/TR-H/I/2023 perihal Permohonan Delisting dan Pernyataan Pemenuhan Kewajiban tanggal 31 Januari 2023.
- Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-81/D.04/2023 tanggal 29 Maret 2023 perihal Pencabutan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas PT Tunas Ridean Tbk.
- Surat OJK No. S-85/D.04/2023 tanggal 29 Maret 2023 perihal Pembatalan Pencatatan Efek PT Tunas Ridean Tbk.
Mengutip data RTI, PT Tunas Ridean Tbk mencatatkan saham perdana di BEI pada 16 Mei 1995. Saat itu, harga IPO perseroan tercatat Rp 2.700 per saham. Sebelum delisting, perseroan catat kapitalisasi pasar Rp 8,7 triliun.
Saham Mulai Tak Likuid, Tunas Ridean Mantap Delisting dan Go Private
Sebelumnya, PT Tunas Ridean Tbk (TURI) mantap untuk go private dan melakukan penghapusan pencatatan (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur PT Tunas Ridean Tbk, Ester Tanudjaja menuturkan, salah satu alasan perseroan melakukan aksi tersebut lantaran perdagangan saham TURI relatif tidak likuid akibat sedikitnya pemegang saham publik.
"Pemegang saham publik yang sangta minimal. Jadi karena relatif tidak likuidnya erserian berarti tidak mudah melakukan transaksi saham mereka melalui BEI. Dengan rencana delisting dan go private, pemegang saham independen memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan saham mereka dengan harga premium dibandingkan harga pasar,” terang dia dalam paparan publik perseroan, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, Ester mengatakan saat ini perseroan sedang tidak memiliki rencana untuk menghimpun dana dari pasar modal. Sehingga pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB yang digelar pada 29 Juli 2022, semua pemegang saham independen yang hadir dengan suara bulat menyetujui keputusan sehubungan dengan rencana Go Private melalui pembelian kembali saham.
"Alasan lain dari kami adalah saham perseroan tidak aktif diperdagangkan di BEI, dan juga terkait penggalangan dana dari publik saat ini kami tidak ada kebutuhan khusus untuk hal itu,” imbuh Ester.
Perdagangan saham PT Tunas Ridean Tbk di BEI masih dihentikan sementara (suspensi) sejak 27 Mei 2022 sehubungan dengan rencana perseroan untuk go private dan delisting.
Pada 29 Juli 2022, perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di mana semua pemegang saham independen yang hadir dengan suara bulat menyetujui keputusan sehubungan dengan rencana Go Private melalui pembelian kembali saham.
Advertisement
Buyback Saham
Dalam kurun waktu 2 Agustus 2022-2 September 2022, sebagai bagian dari rencana Go Private, Perseroan melakukan prosedur pembelian kembali (buyback) saham untuk membeli kembali seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik sejumlah 419.982.000 saham atau 7,52 persen dari jumlah yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 1.700.
Perseroan telah berhasil membeli kembali sebanyak 409.988.944 saham atau setara dengan 97,6 persen dari saham publik sebesar 419.982.000 yang merupakan objek pembelian kembali saham perseroan dari 218 pemegang saham publik.
Pada 9 September 2022, untuk memberikan kesempatan kepada pemegang saham publik perseroan yang belum berpartisipasi dalam pembelian kembali saham, perseroan selanjutnya mengumumkan perpanjangan jangka waktu pembelian kembali saham yang dimulai pada 12 September 2022 sampai dengan 12 Oktober 2022 dengan harga penawaran Rp 1.700 untuk setiap saham.
Selama dilakukannya pembelian kembali saham tahap yang kedua, terdapat 56 pemegang saham independen yang menjual sahamnya, setara dengan 8.645.978 saham. Pada akhir periode tersebut, perseroan memiliki 59 pemegang saham independen yang memiliki 1.347.078 saham.
Go Private, Tunas Ridean Tawarkan Buyback Rp 1.700 per Saham
Sebelumnya, PT Tunas Ridean Tbk (TURI) berencana kembali menjadi perusahaan tertutup atau go private. Tunas Ridean ingin mengubah status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, termasuk penghapusan pencatatan saham (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sehubungan dengan rencana go private, perseroan akan melakukan pembelian kembali (buyback) atas saham perseroan yang dimiliki oleh masyarakat. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik atau masyarakat saat ini relatif kecil. Yaitu kurang dari 7,52 persen dari modal ditempatkan perseroan, dengan jumlah pemegang saham publik kurang lebih 356 pemegang saham.
"Saham perseroan tersebut tidak secara aktif diperdagangkan dan relatif tidak likuid. Oleh karena itu, perseroan mengajukan rencana go private melalui pembalian kembali saham," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Tunas Ridean dalam keterbukaan informasi bursa, dikutip Senin (1/8/2022).
Para pemegang saham publik yang melaksanakan haknya untuk menjual saham miliknya dalam periode pembelian kembali, akan mendapatkan harga penawaran yang menarik untuk sahamnya, yakni sebesar Rp 1.700 per lembar saham.
Advertisement
Harga Penawaran
Harga penawaran tersebut 22,24 persen lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS 3 Juni 2022, yaitu Rp 1.390 per saham.
Jumlah dana yang akan digunakan pada pembelian kembali saham adalah sebesar Rp 713,97 miliar. berasal dari dana kas internal sebesar Rp 313,97 miliar dan dana eksternal berupa fasilitas bank sebesar Rp 400 miliar. Perkiraan periode pembelian kembali saham akan dimulai pada 2 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada 2 September 2022 pukul 15.00 WIB.
Pembelian kembali saham akan dilakukan melalui perdagangan di BEI. Transaksi di BEI kan dilakukan oleh PT Bahana Sekuritas sebagai perantara efek yang ditunjuk oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham.
Pemegang saham mayoritas perseroan saat ini adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd dan PT Tunas Andalan Pratama dengan kepemilikan masing-masing 46,24 persen. Sisanya sekitar 7,52 persen dimiliki oleh publik.