Liputan6.com, Jakarta Ada 4 film Indonesia yang akan dirilis di libur Lebaran 2023, salah satunya Buya Hamka karya sutradara Fajar Bustomi dibintangi Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella.
Film yang diproduksi Falcon Pictures dan StarVision ini menyapa para pencinta sinema mulai 20 April 2023. Buya Hamka dibagi tiga volume yang memotret berbagai fase kehidupan sang Pahlawan Nasional.
Advertisement
Volume pertama film Buya Hamka telah diperkenalkan kepada jurnalis dalam sesi gala premiere di Jakarta dan 17 kota besar lainnya di Indonesia. Bagi kami ini adalah salam perkenalan yang manis.
Ini tentang romantika rumah tangga Buya Hamka (Vino G. Bastian) dan Siti Raham (Laudya Cynthia Bella). Tak mudah namun layak dijadikan suri teladan. Berikut resensi film Buya Hamka.
Dibuka Adegan Mengharukan
Dibuka dengan adegan mengharukan Buya Hamka dalam tahanan akibat dituduh melawan Pemerintah Indonesia. Sang ulama sekaligus sastrawan legendaris ini dikunjungi istri dan anak-anaknya. Siti Raham membawakan gulai kepala ikan favorit Buya Hamka dalam rantang.
Melihat masakan ini, air matanya menetes. Siti Raham memintanya jangan menangis agar air mata tak menetes di gulai. Mengingat, cita rasa asin dalam gulainya sudah pas. Buya Hamka mengatakan, air mata adalah garam kehidupan.
Dari pengasingan, cerita bergerak ke masa Buya Hamka dan Siti Raham memulai rumah tangga. Keduanya pisah karena Buya Hamka merintis karier sebagai pemimpin koran Pedoman Masjarakat di Medan, hingga tak bisa datang ke pemakaman salah satu anaknya, Hisyam.
Pada 1942, Jepang menguasai tanah Minang. Buya Hamka yang akrab dengan salah satu petinggi tentara Jepang dicap penjilat penjajah dan pengkhianat. Muhammadiyah di Sumatra Timur terpecah jadi dua kubu. Buya Hamka akhirnya lengser dari organisasi tersebut.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Obat Kangen Laudya Cynthia Bella
Buya Hamka volume 1 adalah obat kangen bagi Anda yang sudah 4 tahun tak menyaksikan performa Laudya Cynthia Bella sekaligus bukti lenturnya akting Vino G. Bastian setelah box office Miracle In Cell No. 7.
Sebagai Siti Raham, Bella tak sekadar cantik. Wajahnya yang teduh adalah alasan mengapa Hamka tak mampu berpaling atau mendua, hingga selalu pulang pada belahan jiwanya. Artikulasi bahasa keduanya meyakinkan.
Chemistry Vino dan Bella sebagai pasangan terasa imbang. Romantisme didapat dari dialog sehari-hari dari soal inspirasi karakter Hayati di megadrama Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk hingga doa minta sajadah tambahan.
Bagaikan Kata Pengantar
Ibarat buku biografi, Buya Hamka volume 1 bagaikan kata pengantar yang dikemas detail. Ia memaparkan sosok Hamka dan Siti Raham dalam berumah tangga yang diwarnai LDR hingga kehilangan level tertinggi yang ditanggung orangtua.
Sejumlah detail disajikan Fajar Bustomi. Misalnya, mengajari anak salat subuh. Dukungan istri ke suami pun dipresentasikan dengan detail dari menyajikan secangkir kopi, merekomendasikan peluang karier, hingga pulang ke rumah orangtua.
Advertisement
Rumah Tangga Porsi Terbesar
Dari detail ini tampak jelas, bahwa di belakang suami yang hebat tak ada siapa-siapa. Suami yang hebat tak akan sampai hati menempatkan istri di belakang, melainkan di samping sebagai pasangan sepadan. Hamka memahami filosifi ini.
Karenanya, ia tak ragu menyanjung, mendengar sumbang saran pasangan, hingga melakukan apa saja demi membahagiakan istri tercinta. Porsi terbesar film ini berisi drama rumah tangga dan koneksi Hamka ke sejumlah tokoh penting termasuk Soekarno (Anjasmara).
Hamka dan Posisi Pentingnya
Dengan kata lain, film ini mengulik siapa Hamka dan seberapa penting posisinya di era perang kemerdekaan dan setelahnya, termasuk saat Belanda balik ke Tanah Air dengan agresi. Konsekuensinya, Buya Hamka Volume 1 terasa lembut dan minim konflik.
Grafik ceritanya minim lonjakan karena berfokus pada penokohan Hamka dan Siti Raham, apa saja karyanya untuk dunia sastra Indonesia, perspektifnya soal tauhid dan tentu saja Islam. Ia tampak moderat dan berupaya menjadi berkah bagi lingkungan sekitar.
Advertisement
Muslim Berpola Pikir Terbuka
Hamka dalam film ini dipotret sebagai Muslim dengan pola pikir terbuka sekaligus maju. Ia santai pakai jas kala masyarakat mengira itu haram. Ia mendorong cewek bersekolah dan meraih cita-cita. Jangan berpuas diri jadi istri kedua mentang-mentang agama mengizinkan.
Hamka pria Muslim visioner. Sudut pandangnya mendahului sekitar. Menyaksikan film ini membuat kami sadar, Indonesia butuh lebih banyak Hamka muda, yang enggak gampang galau dan nyinyir. Fokus ke kemajuan diri lalu menularkannya ke keluarga, tetangga, juga negara.
Pemain: Vino G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, Verdi Solaiman, Anjasmara
Produser: Frederica, Chand Parwez Servia
Sutradara: Fajar Bustomi
Penulis: Alim Sudio, Cassandra Massardi
Produksi: Falcon Pictures, Starvision Plus
Durasi: 100 menit