Liputan6.com, Jakarta - Zakat merupakan salah satu kewajiban umat Islam yang tercantum dalam rukun Islam ke-empat. Zakat menurut istilah adalah kadar harta yang harus diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.
Zakat sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu zakat fitrah dan zakat mal atau harta. Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib ditunaikan setiap muslim pada saat bulan Ramadan sebagai pembersih atas perbuatan dosa dan menyempurnakan puasa. Pada umumnya zakat fitrah yang dibayarkan berupa beras atau makanan pokok sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa
Baca Juga
Advertisement
Sementara zakat mal merupakan zakat harta benda yang wajib dikeluarkan seorang muslim yang telah berpenghasilan. Zakat mal dibayarkan jika harta itu sudah dimiliki penuh dan memenuhi nisab dan haulnya. Maka dari itu zakat mal dibayarkan sebanyak 2,5% dari jumlah harta keseluruhan setahun sekali.
Sebagaimana firman Allah SWT
خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمؐم
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka.” ( QS. At-Taubah : 103 ).
Selain itu, masih banyak jenis harta lainnya yang wajib dizakatkan oleh seorang muslim. Berikut di antaranya:
Saksikan Video Pilihan ini:
Macam Harta yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
1. Binatang ternak
Seperti unta, sapi, kerbau dan kambing, kuda wajib menampung zakatnya. Jika hasil peternakan kambing sebanyak 40-120 ekor. Maka zakat yang harus dikeluarkan setara dengan 1 ekor kambing berumur 1 tahun, setiap tahunnya dan setiap bertambah 100 ekor, maka zakatnya akan bertambah 1 ekor.
2. Emas dan perak
Untuk emas senilai 85 gr maka 2,5% setiap tahunnya, sedangkan perak senilai 642 gr maka 2,5% setiap tahunnya harus dikeluarkan zakatnya.
3. Hasil pertanian
Pertanian dan tumbuh-tumbuhan yang ditanam dalam kebiasaan para petani yang wajib dikeluarkan zakatnya sepersepuluh.
4. Harta perniagaan atau harta dagangan
Ada beberapa syarat bagi harta dagangan yang wajib dizakati diantaranya harta secara sempurna milik sendiri, harta diniati untuk memperdagangkan, sudah mencapai satu tahun (haul), dan pembayaran sudah mencapai satu nishab.
5. Harta yang terkubur
Biasa diistilahkan dengan harta karun yaitu harta milik orang-orang terdahulu yang tertimbun tanah dan ditemukan oleh seseorang, maka harta itu wajib dizakati.
6. Hasil tambang
Tempat-tempat yang mengandung emas atau perak wajib untuk dizakati ketika sudah mencapai satu nishab, dan nilai yang harus dikeluarkan adalah seperempat dari total satu nishab.
Advertisement