Penjelasan Hadis tentang Kapan Waktu Malam Lailatul Qadar

Penjelasan Hadis tentang Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Stephan

Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan adalah bulan yang mulia dan istimewa. Di antara keistimewaan Ramadhan adalah adanya Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar.

Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar sudah selayaknya pasangan. Nuzulul Qur'an merujuk pada waktu turunnya wahyu pertama Al-Qur'an yang disampaikan kepada Rasulullah SAW, sementara Lailatul Qadar merujuk pada diturunkannya Al-Qur'an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia.

Pada malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan sebab malam itu dirahasiakan. Sebab, kemuliaan Lailatul Qadar setara dengan malam 1.000 bulan. 

Lantas, kapan waktu Lailatul Qadar terjadi? berikut adalah hadis-hadis yang bisa menjadi panduan mengenai waktu datangnya lailatul qadar.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


10 Hari Terakhir Ramadhan

Mengutip Laduni.id, Baginda Rasulullah Muhammad SAW banyak beribadah Qiyamul Ramadhan dan menganjurkan mencari Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir di Syahrul Mubarak tersebut.

Banyak hadis nabi yang mengisyarahkan tentang malam qadar itu kapan walaupun tidak pasti. Ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya, “Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Aisyah radhiyallahu ‘anha).

Sementara itu dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, dari Aisyah Radhiyallahu anha, ia berkata, “Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” Demikian menurut lafadz Al-Bukhari.

 


Rasulullah SAW Iktikaf di 10 Hari Terakir Ramadhan

Keberadaan Lailatul Qadar menurut hadis nabi kemungkinan di akhir 10 Ramadhan. Rasulullah bersungguh dalam beribadah di sulus (sepertiga) akhir Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam Imam Muslim, beliau meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersungguh-sungguh dalam sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan lainnya.”

Dalam  shahihain disebutkan, Rasulullah beriktikaf di akhir 10 Ramadhan secara kontinu. Disebutkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha, “Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan, sehingga Allah mewafatkan beliau.”

Lantas dimana 10 akhir itu, apakah malam 21, 22, 25 atau kapan? Sudah ditegaskan bahwa malam Lailatul Qadar itu lebih khusus lagi, adalah malam-malam ganjil sebagaimana sabda nabi,“Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)” (HR. Al-Bukhari dari Aisyah radhiyallahu ‘anha).

Ramadhan sedang berada di 10 akhir, kita harus berfokus malam 10 terakhir sisa Ramadhan ini plus malam ganjilnya. Namun kita berusaha untuk meraih semaksimal mungkin sisa Ramadhan ini dengan beribadah dan berbuat amal kebaikan menjemput rida-Nya. Wallahua'lam.

Tim Rembulan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya