Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kendaraan listrik, khususnya dengan baterai murni melesat cukup cepat di Jepang. Bahkan, penjualan roda empat ramah lingkungan di Negeri Matahari Terbit ini, mampu mencetak rekor, dengan berhasil terkirim sebanyak 77.238 unit pada tahun fiskal 2022, yang berakhir pada 31 Maret 2023.
Disitat dari Asia Nikkei, penjualan mobil listrik baterai ini naik 3,1 kali lipat dibandingkan prediksi sebelumnya, menurut data Japan Automobile Dealers Association dan Japan Light Motor Vehicle and Motorcycle Association.
Advertisement
Pertumbuhan BEV tahun lalu, didominasi model kei car alias mobil mungil di Jepang, dengan penjualan sebanyak 41.679 unit. Kei car listrik ini, bahkan mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 54 persen, atau naik 3,4 persen dibanding tahun fiskal sebelumnya.
Sementara penjualan mobil listrik reguler tumbuh 47 persen menjadi 35.559 unit.
Mobil listrik mungil milik Nissan, Sakura menjadi model terlaris dengan penjualan 33.097 unit. Sedangkan posisi selanjutnya, ditempati oleh Leaf dengan penjualan 2.751 unit, sedangkan eK X EV (Mitsubishi Motors) menempati posisi ketiga dengan 7.657 unit.
Merek di luar Jepang
Sementara di luar merek Jepang alias merek asing seperti Tesla, BYD Auto, dan Audi, menawarkan mobil listrik mewah. Penjualan mobil listrik merek asing juga melonjak 64 persen menjadi 16.430 unit.
Meskipun tumbuh pesar, mobil listrik hanya berkontribusi 2,1 persen terhadap pasar otomotif Jepang pada 2022. Jumlah tersebut, masih sangat kecil dibandingkan pasar Cina dan Eropa yang masing-masing mencapai 20 persen dan 15 persen.
Advertisement