Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan adalah malam yang sangat istimewa dan mulia bagi umat Islam di seluruh dunia. Malam Lailatul Qadar diyakini sebagai malam di mana Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Malam Lailatul Qadar jatuh pada salah satu malam terakhir dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Namun, tanggal pasti malam Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti, meskipun seringkali dikaitkan dengan malam-malam ganjil di bulan Ramadhan.
Advertisement
Malam Lailatul Qadar dianggap sebagai malam yang penuh rahmat dan berkah, dan banyak umat muslim menghabiskan malam tersebut dengan ibadah dan zikir. Beberapa amalan yang sering dilakukan pada malam Lailatul Qadar antara lain membaca Alquran, sholat malam, berdoa, dan bersedekah.
Banyak umat muslim juga menghabiskan malam Lailatul Qadar di masjid atau juga dapat dilakukan di rumah.
Malam Lailatul Qadar juga dianggap sebagai malam di mana doa-doa yang dipanjatkan oleh umat muslim memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, banyak umat muslim yang memanfaatkan malam Lailatul Qadar untuk memperbanyak ibadah, bertaubat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Benarkan pertanda malam Lailatul Qadar di antaranya membekunya air, heningnya malam, dan menunduknya pepohonan, dan sebagainya? Yang pasti, dan ini harus diimani oleh setiap muslim berdasarkan pernyataan Alquran, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).
Pertanda Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Arti Kata Qadar
Dilansir dari laman NU Online, Senin (10/4/2023), untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam Lailatul Qadar, Muhammad Quraish Shihab memberikan sejumlah keterangan terkait arti kata qadar. Mufassir kenamaan tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar tersebut yang dapat dijadikan pemahaman terhadap pertanda malam Lailatul Qadar.
1. Qadar berarti penetapan atau pengaturan
Malam Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini terdapat pada surat Ad-Dukhan ayat 3 yang artinya “sesungguhnya kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, kamilah yang memberi peringatan.”
Alquran yang turun pada malam Lailatul Qadar diartikan pada malam tersebut Allah SWT mengatur dan menetapkan peraturan bagi Nabi Muhammad untuk mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
2. Qadar berarti kemuliaan
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dan istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia dan mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.
Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik yang artinya: “mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia”
3. Qadar berarti sempit
Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: Pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan.
Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Alquran antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du yang artinya: “Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya.”
Advertisement
Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar
Salah satu hikmah dari dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah untuk menguji keimanan dan ketekunan umat muslim dalam beribadah.
Dengan tidak diketahuinya secara pasti kapan malam Lailatul Qadar jatuh, umat muslim diuji untuk tetap menjaga kualitas ibadahnya dan terus berusaha meraih rahmat Allah SWT.
Selain itu, rahasia tentang malam Lailatul Qadar juga dapat memperkuat ikatan antara umat muslim dengan Allah SWT karena hanya Allah SWT yang mengetahui kapan malam tersebut jatuh. Al-Razi menjelaskan,
أنه تعالى أخفى هذه الليلة لوجوه أحدها: أنه تعالى أخفاها، كما أخفى سائر الأشياء، فإنه أخفى رضاه في الطاعات، حتى يرغبوا في الكل، وأخفى الإجابة في الدعاء ليبالغوا في كل الدعوات، وأخفى الاسم الأعظم ليعظموا كل الأسماء، وأخفى في الصلاة الوسطى ليحافظوا على الكل، وأخفى قبول التوبة ليواظب المكلف على جميع أقسام التوبة، وأخفى وقت الموت ليخاف المكلف، فكذا أخفى هذه الليلة ليعظموا جميع ليالي رمضان.
Artinya,
“Sesungguhnya Allah swt telah merahasiakan malam Lailatul Qadar karena beberapa alasan. Pertama, Allah telah merahasiakannya sebagaimana Ia rahasiakan beberapa hal. Sebagaimana Allah rahasiakan ridha-Nya dalam ketaatan, sehingga manusia menyukai semua ketaatan. Merahasiakan dikabulkan doa di antara doa-doa, agar manusia bersungguh-sungguh dalam setiap doanya. Merahasiakan ismul a’dzham di antara nama-nama-Nya, agar manusia mengagungkan semua nama-Nya. Merahasiakan shalatul wustha di antara semua shalat lima waktu, agar manusia menjaga semua waktu shalat.”
Doa Malam Lailatul Qadar
Berikut adalah beberapa doa yang bisa dibaca pada malam Lailatul Qadar:
1. Doa berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya,
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
2. Doa berdasarkan riwayat lima Imam hadist kecuali Imam Abu Dawud
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya,
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Advertisement