Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi film bergenre thriller tayang di Netflix. Hunger, film asal Thailand ini berkisah tentang seorang koki muda perempuan makanan kaki lima berbakat bernama Aoy. Melansir dari laman resmi Netflix, Senin (10/4/2023), Hunger mengambil pendekatan unik untuk 'melayani orang kaya' dengan ide makanan, politik kotor, dan konflik di dapur.
Diceritakan Aoy yang bekerja sebagai juru masak di restoran warisan keluarganya, suatu hari mendapat tawaran dari sebuah restoran mewah bernama HUNGER untuk dirinya bergabung menjadi juru masak di sana. Sejak awal bergabung, ia harus berjuang mati-matian berlatih di bawah bimbingan seorang koki yang terkenal kejam.
Advertisement
Restoran HUNGER memiliki seorang juru masak yang bernama Chef Paul yang terkenal jenius dan kejam. Chef Paul telah menciptakan berbagai hidangan mewah untuk kaum kelas atas.
Ternyata usai bergabung dengan HUNGER, Aoy baru menyadari sisi-sisi gelap dunia kuliner. Berikut adalah enam fakta menarik film Hunger yang telah tayang di Netflix 8 April 2023 dikutip dari berbagai sumber.
1. Karya Sutradara Ternama
Ditulis oleh Kongdej Jaturanrasamee dan disutradarai oleh Sitisiri Mongkolsiri yang dikenal sebagai Dom. Ia sebelumnya menyutradarai serial Thailand berjudul Girl From Nowhere musim pertama dan kedua yang juga ditayangkan di Netflix. Ia sebelumnya telah membuat film berjudul Inhuman Kiss yang menjadi perwakilan Thailand untuk Academy Awards pada 2020.
2. Durasi Film Hunger
Dikutip dari kanal Citizen Liputan6.com, Senin (10/4/2023), film berdurasi 2 jam 10 menit ini memasukkan unsur-unsur horor yang menciptakan rasa takut. Bukan itu saja, film ini mengeksplorasi tema kapitalisme serta krisis identitas, sekaligus mengkaji bagaimana makanan membentuk kelas sosial dan bagaimana mengejar ambisi bisa menyebabkan individu kehilangan semua yang mereka sayangi.
Film ini juga menggambarkan seperti apa isi dapur kelas atas yang kompetitif dan kejam, karena bisa menentukan status sosial seseorang.
3. Inspirasi Sang Sutradara
"Thailand memiliki banyak jenis, lapisan, dan kelas makanan yang berbeda, dan saya melihatnya sebagai sebuah dimensi ideal untuk mengeksplorasi apa yang dimakan dan dikonsumsi oleh orang miskin dan kaya," kata Sitisiri kepada The Post dalam sebuah wawancara, dikutip dari laman South China Morning Post, Senin (10/4/2023).
Ia menyambung, "Makanan membuat saya memikirkan satu pertanyaan utama: Apakah orang-orang dari kedua dunia ini lapar akan hal yang sama? Ini sangat menarik untuk diangkat."
Advertisement
4. Pemeran Film Hunger
Hunger diperankan oleh beberapa aktris dan aktor ternama Thailand. Pemeran utamanya adalah Chutimon Chuengcharoensukyingsoon yang lebih dulu dikenal lewat Bad Genius, Happy Old Year, One for the Road, Faces of Anne.
Chutimon berperan sebagai Aoy, yang merupakan koki muda yang tak kenal takut menghadapi minyak panas. Sementara itu ada pula Nopachai Chaiyanam (Hurts Like Hell) sebagai Chef Paul, ia aktor terkenal di Thailand yang memerankan seorang chef menakutkan dan kejam. Selanjutnya ada pula Gunn Svasti Na Ayudhya (Diary of Tootsies) sebagai Tone, koki junior di Restoran Hunger yang berteman dengan Aoy.
5. Chutimon Berlatih Memasak dan Dibimbing Koki
Butuh pelatihan dan dedikasi dari Chutimon, yang tidak memiliki pengalaman memasak di atas api terbuka untuk berperan sebagai Aoy. Dia belajar dan berlatih di restoran Lert Tip yang terkenal di Bangkok di bawah pengawasan koki Gigg.
"Orang China memasak dengan panas yang kuat, dan mereka juga harus menghindari api," kata Chutimon.
Ia menyambung, "Saya tidak bisa karena saya sangat takut, jadi chef Gigg harus benar-benar menarik saya keluar dari jangkauan api. Saya berhasil (menyesuaikan peran ini) hanya dengan menonjolkan karakter Aoy, karena dia jauh lebih tangguh daripada saya,” kata Chutimon.
6. Penggambaran Ketidakpuasan Manusia
Film Hunger mengangkat antara tema penegasan pribadi dan perjuangan kelas. Keinginan Aoy untuk menjadi "istimewa" dan sukses mencerminkan keinginan Chef Paul, yang merupakan panutannya sekaligus antagonis sengit film tersebut.
“Semua orang memiliki dorongan dan rasa lapar yang diciptakan oleh masalah pribadi yang kita semua miliki jauh di lubuk hati,” kata Sitisiri.
Menurutnya Aoy atau Chef Paul belum tentu lebih baik dari satu sama lain, karena setiap orang memiliki dorongan dan latar belakang yang khas. "Masalahnya, setiap manusia, apakah mereka kaya dan berkuasa atau tidak, akan selalu berakhir mati dengan masih lapar akan sesuatu. Ini adalah lingkaran setan di mana setiap orang selalu menginginkan lebih," papar sang sutradara.
Hunger juga memiliki alasan khusus untuk memilih tamu dan jenis makanan yang disajikan di pesta mereka. Di pesta pertama, perayaan ulang tahun pribadi seorang politisi terhormat, tema makanannya adalah "Daging dan Darah". Demikian pula, di pesta berikutnya dari beberapa investor cryptocurrency yang sangat kaya, tema makanannya semuanya emas, seolah-olah para tamu lapar untuk berpesta emas.
Advertisement