Liputan6.com, Pekanbaru Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Riau, menggelar kegiatan Pasar Mitra Tani yang diselenggarakan di Jalan Utama Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbay, Pekanbaru, Riau.
Kegiatan Pasar Mitra Tani yang digelar dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok menjelang Lebaran 2023 itu juga melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Bulog Divre Riau, dan dunia usaha atau UMKM sebagai penyedia produk.
Advertisement
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ketersediaan bahan pangan pokok harus tetap terjamin dalam situasi apapun. Itu sebabnya, sektor pertanian harus berproduksi apapun kondisinya.
"Pangan rakyat tak boleh bersoal. Oleh sebabnya, pangan ini kebutuhan dasar yang harus terus terpenuhi. Maka, saya meminta kepada seluruh jajaran untuk turun ke lapangan menjamin ketersediaan bahan pangan pokok," kata Mentan SYL, Minggu (9/4).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, tujuan diselenggarakannya Pasar Mitra Tani ini untuk memastikan bahwa ketersediaan 12 bahan pangan pokok di Riau dalam kondisi aman.
"Jadi tujuannya itu adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa pangan kita aman. Maka Pasar Mitra Tani ini mendekatkan kebutuhan pokok ke masyarakat," kata Ali Jamil.
Ali Jamil menjamin ketersediaan pangan rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di Riau dalam kondisi aman. Dia menegaskan instansinya terus mendukung petani dengan berbagai program dan mekanisasi pertanian agar produktivitas pertanian terjaga.
"Agar ketersediaan aman, maka produktivitas pertanian juga harus digenjot. Kami memiliki program untuk mendukung petani seperti KUR, alsintan, irigasi pertanian, pupuk subsidi dan lain sebagainya," katanya.
Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan Ditjen PSP, Kementan, Baginda Siagian menambahkan, antusiasme masyarakat dalam menghadiri Pasar Mitra Tani Kementan ini sangat tinggi. Ia berharap Pasar Mitra Tani ini dapat membantu masyarakat mendapatkan 12 bahan pangan pokok murah dan berkualitas.
"Dengan gerakan ini kami berharap mudah-mudahan dapat membantu memulihkan daya beli masyarakat, dan dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik," ujar Baginda.
Pasar Mitra Tani, lanjut Baginda, terlaksana dalam rangka menjaga ketersediaan stok dan keterjangkauan harga. Selain itu, pihaknya juga ingin masyarakat mudah mendapatkan kebutuhannya.
"Pantauan ketersediaan bahan pokok dan harga akan terus dimaksimalkan. Kami optimis dapat menanggulangi krisis pangan dan ketidakstabilan harga," tegas dia.
Baginda menambahkan, selain di daerah Rumbai ini, pada 10 April juga akan dilakukan kegiatan pasar murah, di daerah kota Pekanbaru. tepatnya di Hortimart yang menjadi lokasi pasar murah. Melalui kegiatan ini, Baginda berharap, masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga yang lebih murah.
"Jadi kami sangat mendorong dunia usaha UMKM yang bisa menyediakan bahan pokok untuk masyarakat juga dengan harga yang lebih terjangkau. Kami sangat mendukung, jadi tidak hanya peran Pemda tapi juga dunia usaha ikut berpartisipasi di dalam pasar murah yang kita lakukan saat ini," katanya.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Syahfahlevi mengatakan, Gerakan Pasar Murah ini dalam rangka menyikapi Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar Nasional Indonesia. Tujuan adanya Pasar Murah, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dipantau mulai menurun terkait daya beli.
"Dengan adanya Pasar Murah ini, mudah-mudahan daya belinya dapat kami dorong untuk ditingkatkan," ujarnya.
Di samping itu, lanjutnya, kegiatan ini juga dalam rangka menanggulangi inflasi, dimana saat ini inflasi sangat tinggi di Pekanbaru. Oleh karena itu, Gerakan Pasar Murah ini diharapkan dapat menekan laju inflasi.
"Banyak manfaat akan adanya Gerakan Pasar Murah ini bagi masyarakat. Terutama yang daya belinya menurun, inflasi tinggi, kebutuhan mendesak dan sebagainya, ini yang sangat diharapkan masyarakat kita pada umumnya," jelasnya.
Sementara, stok bahan 12 pangan pokok untuk menghadapi lebaran di Pekanbaru masih tergolong aman. Walaupun, Pekanbaru bukan merupakan daerah penghasil dan tingkat inflasi yang tinggi.
"Tapi sebagaimana diketahui bahwa tidak ada persoalan, karena kita menjalin kerja sama dengan daerah surplus seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Lampung, yang mana mereka itu mensuplai kebutuhan-kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat. Insya Allah tidak ada persoalan terkait persedian, walaupun harganya fluktuatif sesuai perkembangan kondisi yang ada," paparnya.
Dia menjelaskan, secara umum pada saat ini ada beberapa harga kebutuhan strategis yang menurun, sehingga dari angka inflasi juga mengalami penurunan dari 6,8%sekarang di Provinsi Riau tinggal 5,4%. Menurutnya ada beberapa komoditi yang menunjukkan penurunan tren.
"Akan tetapi hal tersebut tidak ada persoalan. Artinya, menunjukkan persediaan tidak ada persoalan. Kalau persediaan ada masalah berarti harga juga ada masalah, itu logika sederhana," ujarnya.
(*)