BERANI BERUBAH: Berkreasi dengan Pohon Siwalan Hingga Hasilkan Cuan

Namun, Hendra tidak beraksi sendirian. Dia dibantu oleh pihak lain, bekerja sama dengan beberapa universitas dan tenaga ahli.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 10 Apr 2023, 20:59 WIB
Meningkatkan perekonomian Desa Gagah, Pemekasan dengan berkreasi menggunakan pohon siwalan.

Liputan6.com, Jakarta Mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19, Hendra Budi Krisna sebagai penggagas UMKM membantu memulihkan perekonomian Desa Gagah di Kabupaten Pamekasan. Salah satunya dengan memanfaatkan dan mengolah pohon siwalan menjadi berbagai macam kerajinan hingga minuman kopi.

“Pada 2020 itu ada musibah yaitu pandemi Covid-19. Jadi saya berpikir, setelah saya observasi, ternyata masyarakat Desa Gagah itu kebanyakan mata pencahariannya tani. Selain itu, juga banyak pohon siwalan dan pohon kelapa. Jadi, saya berpikir gimana caranya mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa ini. Karena saya melihat taraf ekonomi masyarakat kami masih di bawah rata-rata,” cerita Hendra kepada tim Berani Berubah.

Namun, Hendra tidak beraksi sendirian. Dia dibantu oleh pihak lain, bekerja sama dengan beberapa universitas dan tenaga ahli. Alhasil tercipta produk dan usaha yang kemudian mampu meningkatkan taraf perekonomian di desa tersebut.

Misalnya, kata Hendra, “Piring lidi, itu lidinya dari pohon siwalan, daun pohon siwalan. Yang mana biasanya itu cuman dibuang atau dibuat tempat untuk kalau orang Madura itu tempat tungku, cuman dijadikan kayu bakar. Selain itu, juga buah siwalan yang tua itu kan biasanya tidak bisa dipakai apa-apa, itu kita olah lagi. Akhirnya menjadi minuman rasa kopi. Itu hasil ekstrak dari siwalan tua yang sudah dibuang itu kita olah akhirnya menjadi ekstrak siwalan.”

Upaya tersebut tentu berpengaruh terhadap mindset warga desa setempat. Seperti kata penggerak UMKM lainnya bernama Yuli Setiawati, kegiatan tersebut mampu mengubah kebiasaan sehari-hari para warga di sana.

“Ini merubah mindset warga di sini yang kebiasaan sehari-harinya itu hanya duduk, ngobrol-ngobrol dengan tetangga tanpa menghasilkan sesuatu. Kemudian kami juga ingin meningkatkan perekonomian warga sehingga dapat mengentas kemiskinan yang ada di sini,” ungkap dia.

Alhasil, tidak hanya meningkatkan perekonomian desa, program ini pun mampu membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti kata salah satu warga Silvina, dia mengaku bisa membantu ekonomi keluarganya.

“Setelah ada pelatihan dari program desa, saya juga ikut pelatihan dan Alhamdulillah bisa membantu ekonomi keluarga saya. Bisa dapat 800 ribu atau sampe 1 juta,” tuturnya.

Jadi, Bagi masyarakat desa dan para pelaku UMKM kita harus semangat untuk berkreasi, ucap Hendra. “Mengubah dari yang biasa menjadi luar biasa. Berpikir out of the box sehingga apa yang kita cita-citakan bisa terwujud. Semangat dan berani berubah!” pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya