Mayoritas Masyarakat Sangat Puas Kinerja Erick Thohir Urusi Piala Dunia U-20

Dia menyebut dalam temuan survei diketahui bahwa Erick Thohir sebagai pemegang pucuk pimpinan PSSI dinilai telah mengupayakan berbagai cara. Terutama untuk tetap menjaga status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tetap milik Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2023, 18:49 WIB
Ketua umum PSSI, Erick Thohir, memberikan keterangan saat wawancara ekslusif pada program acara Liputan 6 Talks di SCTV Tower, Jakarta, Minggu (09/04/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Kinerja maksimal Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam memperjuangkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 yang statusnya dibatalkan FIFA mendapat banyak respons positif. Mayoritas masyarakat mengakui Erick Thohir memberikan kinerja maksimal dalam menyiapkan gelaran akbar kedua FIFA.

Hasil jejak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan priode Maret 2023, menunjukan 80,6 persen masyarakat mengakui kerja keras Erick Thohir dalam menyiapkan Piala Dunia U-20 2023 Indonesia. Meski pada akhirnya penyelenggaraan event tersebut dibatalkan FIFA.

“Di antara yang tahu bahwa FIFA sudah membatalkan status ketuanrumahan Indonesia umumnya 80,6 persen hampir semuanya menyatakan percaya bahwa PSSI sudah mengupayakan secara maksimal,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dikutip Senin (10/4/2023).

Dia menyebut dalam temuan survei diketahui bahwa Erick Thohir sebagai pemegang pucuk pimpinan PSSI dinilai telah mengupayakan berbagai cara. Terutama untuk tetap menjaga status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tetap milik Indonesia.

Namun sayang, meski pada akhirnya diputuskan oleh FIFA dengan penilaiannya tersendiri. Bahwa Indonesia dinilai belum siap untuk dapat menyelenggarakan agenda terbesar kedua milik induk sepak bola dunia tersebut.

“(Upaya Erick Thohir) agar status ketuanrumahan Indonesia itu tidak batal. Namun yang menyatakan tidak percaya hanya 12,9 persen saja,” terang Djayadi Hanan.

Untuk diketahui, survei yang dilakukan LSI menggunakan metode random digit dialing atau panggilan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.229 responden dihubungi melalui sambungan telepon. Sementara tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen.


Hukuman FIFA Cukup Berat Bagi PSSI

Ketua umum PSSI Erick Thohir akhirnya mendarat kembali di Indonesia setelah bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, guna terhindar dari sanksi berat atas batalnya Piala Dunia U-20 2023. Erick baru kembali ke tanah air pada Minggu (9/4/2023) sore WIB.

Seperti diketahui, Indonesia sempat terancam dibekukan oleh FIFA setelah kontroversi batalnya Piala Dunia U-20 2023 hanya kurang dua bulan dari jadwal pelaksanaan. Penyebab batalnya Piala Dunia U-20 dikarenakan banyaknya pihak yang menolak salah satu tim peserta Israel.

Penolakan terhadap Israel dilakukan oleh ormas, partai politik hingga dua gubernur yang menjadi lokasi Piala Dunia U-20 2023, Jawa Tengah dan Bali.

Beruntung Indonesia hanya terkena sanksi ringan dari FIFA. Lobi-lobi Erick Thohir sukses menghasilkan kabar baik. FIFA tidak membekukan Indonesia, cuma menjatuhkan sanksi pembekuaan dana FIFA Forward untuk PSSI.

Menanggapi sanksi pembekuaan FIFA Forward, Erick Thohir mengaku bagi PSSI merupakan sebuah hukuman berat. Hanya saja untuk sepak bola Indonesia keseluruhan memang cukup ringan.

"Buat sepak bola tidak, tapi buat PSSI cukup berat. Buat PSSI kita bersedih. Bukan karena dana FIFA Forward-nya. Kita juga selalu cari pendanaan. Dengan pembekuan ini tidak mudah mencari alternatif. Apalagi dalam FIFA Forward itu ada yg namanya training camp yang sudah ditunjuk di IKN itu. Kalau dana tidak jadi cair berarti yang tadinya mau punya empat training cam di IKN jadi binggung juga. Artinya ada masalah. Saya harus terima. FIFA bilang akan mereview satu dua bulan. Masa mau bilang ngak," terang Erick Thohir kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Minggu (9/4/2023).

Infografis Ragam Tanggapan Erick Thohir Terpilih Ketum PSSI 2023-2027. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya