Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah tidak 'ngotot' lagi untuk maju menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden pada pemilihan umum 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (10/4/2023)
Advertisement
Airlangga Hartarto, kata Lodewijk, menilai bahwa apakah menjadi calon presiden atau calon wakil presiden sangat dinamis. Semua ditentukan oleh kondisi politik yang terus berkembang.
"Pak Airlangga sudah sampaikan bahwa capres-cawapres itu sangat dinamis. So, kita tunggu saja," ujar Lodewijk.
Sementara itu, kata Lodewijk, dalam pertemuan lima ketua umum partai pro pemerintah yang menginisiasi koalisi besar, belum membahas mengenai capres dan cawapres.
Mereka baru membahas mengenai pondasi koalisi, belum ditentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi besar.
"Capres dan cawapres belum dibahas, belum dibahas," ujar Lodewijk.
"Namanya koalisi besar, baru membangun pondasi. Nah, siapa di kamar ini siapa di kamar itu belum tahu dong, bentuk kamarnya saja kita belum tahu. Siapa di lantai 1, siapa di lantai 2, belum. Jadi yang penting kita bentuk pondasinya dulu, setelah itu ada pilar-pilar, baru ada lantai," jelas Lodewijk.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan nama calon presiden dan calon wakil presiden dari gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) belum dibahas. Saat ini kedua koalisi masih melakukan penjajakan.
"Kita belum bicara sampai ke sana. Ini baru tahap permulaan. Nanti kita bicara tentang apa," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Doli menuturkan, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan lima ketua umum baru mukadimah atau pembukaan koalisi besar. Kedua koalisi masih membahas konsepsi penggabungan menjadi koalisi besar.
"Jangankan di KIR, di KIB aja kita belum pernah bicara siapa capres dan cawapresnya," ujar Doli.
Hary Tanoe Bicara Peluang Airlangga Hartarto Jadi Capres atau Cawapres Koalisi Besar
Sementara itu, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo memuji Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai seorang yang punya keahlian di bidang ekonomi.
Hal tersebut menjawab pertanyaan awak media terkait pandangan Hary terhadap peluang Airlangga sebagai calon wakil presiden di koalisi besar.
"Komentar saya, Beliau memang ahli ekonomi. Saya banyak berdiskusi sama Beliau terkait ekonomi, wawasannya sangat luas dan memang Beliau sangat mumpuni di bidang ekonomi," ujar Hary Tanoe usai pertemuan dengan Airlangga di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Menurut Hary, Presiden Joko Widodo tidak salah memilih Airlangga sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian karena keahliannya itu. "Dan Beliau tidak salah sebagai Menko Ekonomi saat ini," kata Hary.
Namun, Hary tidak ingin masuk ranah pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi besar. Ia menyerahkan kepada keputusan bersama koalisi besar.
"Nanti kalau masalah capres dan cawapres nantinya tergantung pada koalisi besar," ujar Hary Tanoe.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement