Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memuji Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai seorang yang punya keahlian di bidang ekonomi.
Hal tersebut menjawab pertanyaan awak media terkait pandangan Hary terhadap peluang Airlangga sebagai calon wakil presiden di koalisi besar.
Advertisement
"Komentar saya beliau memang ahli ekonomi. Saya banyak berdiskusi sama beliau terkait ekonomi, wawasannya sangat luas dan memang beliau sangat mumpuni di bidang ekonomi," katanya usai pertemuan dengan Airlangga di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Menurutnya, Presiden Joko Widodo tidak salah memilih Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Dan beliau tidak salah sebagai Menko Ekonomi saat ini," ujar Hary Tanoe.
Namun, Hary tidak ingin masuk ranah pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi besar. Dia menyerahkan kepada keputusan bersama koalisi besar.
"Nanti kalau masalah capres dan cawapres nantinya tergantung pada Koalisi Besar," tutupnya.
Sementara itu, Airlangga mengakui banyak bertukar pikiran dengan Hary Tanoe tentang Pemilu 2024 dan wacana koalisi besar.
"Kemudian juga kami bertukar pikiran mengenai rencana ke depan dari koalisi yang ada baik itu koalisi besar maupun dari koalisi KIB dan tentunya kedua partai melihat bahwa ke depan kita perlu terus menjalin silaturahmi termasuk terkait dengan jadwal-jadwal Pemilu yang ada," ujar Airlangga Hartarto usai pertemuan.
Perindo dan Golkar Punya Komitmen Sama
Airlangga mengatakan, Hary Tanoe dan Perindo punya komitmen sama mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin. Menurutnya, peluang kerja sama dengan Perindo terbuka karena ada kesamaan.
"Jadi tentu dukungan-dukungan tersebut akan memperkuat kerja sama antar partai-partai ke depan dan tadi disampaikan juga bahwa kondisi besar itu penting koalisi Indonesia itu penting karena Indonesia ini negara besar dan koalisi besar itu sangat diperlukan agar kita bisa menerobos tantangan-tantangan yang ada," ujarnya.
Selain itu, kerja sama koalisi besar diperlukan untuk menghadapi situasi penuh ketidakpastian.
"Maka kestabilan politik itu penting. Nah kestabilan politik hanya bisa dicapai kalau ketua umum-ketua umum partai komunikasinya baik dan lancar," pungkas Ketua Umum Partai Golkar ini.
Advertisement