Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Selasa, (11/4/2023).
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup melemah 0,3 persen ke posisi 6.771 dan telah menutup gap yang berada pada rentang area 6.764-6.776. Posisi IHSG saat ini diprediksi masih berada pada bagian dari wave (ii) dari wave C. Ia menilai, IHSG masih berada pada fase downtrennya, meski menguat akan cenderung terbatas untuk menguji 6.785-6.816.
Advertisement
“Tetap waspadai akan adanya lanjutan koreksi IHSG yang mengarah ke 6.667-6.705, koreksi tersebut akan berlangsung selama IHSG belum mampu break 6.868 sebagai resistancenya,” ujar dia.
Herditya prediksi, level support IHSG di 6.704,6.587 dan level resistance 6.868,6.890.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi untuk menguji support garis moving average (MA) 20 harian dengan volume rendah. Ia mengatakan, selama bertahan di atas support garis MA20, berpeluang untuk melakukan rebound dan kembali menguji resistance garis MA (50,100).
Akan tetapi, jika breakdown support, garis MA20 berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) level dan tutup gap bawah yang terjadi pada Maret 2023. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700-6.850,” ujar dia.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Muhammad Wafi memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA),dan saham PT Timah Tbk (TINS).
Rekomendasi Teknikal
Untuk rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO ditutup terkoreksi 1 persen ke 2.990 dan masih disertai tekanan jual. Posisi saham ADRO saat ini diperkirakan berada di awal wave B dari wave (B), sehingga ADRO masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 2.800-2.920
Target Price: 3.120, 3.440
Stoploss: below 2.680
2.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness
Saham INCO ditutup terkoreksi ke 6.400 dan masih disertai dengan tekanan jual. Posisi INCO saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b], sehingga INCO masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 6.100-6.375
Target Price: 6.850, 7.125
Stoploss: below 6.000
3.PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA) - Buy on Weakness
Saham SSIA ditutup menguat 6 persen ke 356 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama SSIA tidak terkoreksi ke bawah 322 sebagai supportnya, maka posisi SSIA saat ini sedang berada di awal wave 1 dari wave (C).
Buy on Weakness: 344-354
Target Price: 392, 432
Stoploss: below 322
4. PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy
sAHAM TINS ditutup terkoreksi 1% ke 990 dan masih disertai dengan tekanan jual pada perdagangan, Senin 10 April 2023. Selama TINS tidak terkoreksi ke bawah 935 sebagai stoplossnya, maka posisi TINS saat ini sedang berada di wave [ii] dari wave 1.
Spec Buy: 955-985
Target Price: 1.050, 1.125
Stoploss: below 935
Advertisement
Penutupan IHSG pada Senin 10 April 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan, Senin, 10 April 2023. Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi saham hanya Rp 7,5 triliun dan mayoritas sektor saham merosot.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,32 persen ke posisi 6.771,23. Indeks LQ45 melemah tipis 0,17 persen ke posisi 935,59. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.799,49 dan terendah 6.735,19. Sebanyak 369 saham melemah sehingga menekan IHSG.
179 saham menguat dan 182 saham diam di tempat. Total frekwensi perdagangan 1.273.345 kali dengan volume perdagangan 18,2 miliar saham. Nilai transaksi saham Rp 7,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.899. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1999,03 miliar. Namun, investor asing masih melakukan aksi beli saham Rp 9,1 triliun pada 2023.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham industri naik 0,01 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 1,08 persen dan sektor saham kesehatan menanjak 0,18 persen.
Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 1,32 persen, sektor saham basic susut 1,15 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,58 persen, sektor saham keuangan merosot 0,50 persen, sektor saham properti susut 0,46 persen. Selain itu, sektor saham teknologi turun 3,14 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,66 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,84 persen.
Bursa Saham Asia pada 10 April 2023
Bursa saham Asia Pasik menguat pada perdagangan Senin, 10 April 2023 di tengah investor kembali ke pasar usai libur Paskah.
Dikutip dari CNBC, indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,87 persen ke posisi 2.512,08. Indeks Kosdaq menguat 0,88 persen ke posisi 887,78. Indeks Nikkei 225 mendaki 0,42 persen ke posisi 27.663. Indeks Topix menanjak 0,56 persen ke posisi 1.976,53.
Di bursa saham China, indeks Shanghai merosot 0,37 persen ke posisi 3.315,36. Indeks Shenzhen susut 0,8 persen ke posisi 11.871,93.
Bursa saham Australia dan Hong Kong tutup seiring libur Paskah hingga Senin pekan ini. Di sisi lain, India akan rilis defisit fiskal pada Maret. Selain itu, Indonesia juga akan rilis penjualan ritel pada Februari 2023.
Advertisement