Liputan6.com, Jakarta - Polri menyiapkan berbagai strategi demi terciptanya kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. Salah satunya dengan tetap menerapkan tilang elektronik atau ETLE di setiap titik yang terpasang kamera pengawas, sebagai komitmen tertib berlalu lintas.
“Kalau ini tetap berlaku, kita memberi pelajaran ke masyarakat tidak ada toleransi untuk ini. Jadi ini justru kita perketat supaya mereka juga sadar bahwa pada saat sibuk-sibuknya mudik ya jangan sampai melanggar, jadi ETLE tetap hidup,” tutur Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Ery Nursatari kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Advertisement
Ery pun mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati selama melakukan perjalanan mudik menggunakan moda transportasi apapun. Bahkan bagi pemudik motor pun diingatkan agar tidak menaiki kendaraan dengan kapasitas berlebih.
“Hati-hati para pengguna jalan, boncengan tiga, lebih penumpang, segala macam nanti akan dibidik ETLE, bukan nakut-nakutin, tapi sistem berjalan,” jelasnya.
Diketahui, pemerintah telah merampungkan pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dari yang tadinya tiga menjadi empat lajur di kedua arahnya. Lokasi tepatnya yakni di KM 50 sampai dengan KM 66 arah Cikampek dan KM 61 sampai dengan KM 50 arah Jakarta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek itu diharapkan dapat memecah kepadatan yang sering terjadi di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
“Diharapkan bisa mengurai penumpukan kendaraan yang kembali dari Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun yang dari arah Bandung dan sekitarnya. Tidak hanya di arah Jakarta, pelebaran jalan tol ini juga dilakukan di arah sebaliknya sehingga dapat mendukung arus mudik dan balik dengan lebih optimal," tutur Budi kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Proyek Prioritas Pemerintah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek tersebut merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah yang dikerjakan oleh Jasa Marga.
“Pengerjaan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta telah kita kerjakan dan sukses mendukung arus balik Lebaran tahun lalu. Di tahun ini, kita lanjutkan pekerjaan pelebaran ini untuk yang ke arah Cikampek, sehingga saat ini di kedua arahnya telah memiliki total empat lajur,” ujarnya.
“Hal ini tentu saja akan membantu mengurai kepadatan dan mempermudah manajemen arus lalu lintas saat mudik dan balik tahun ini,” sambung Basuki.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyebut, pelebaran satu lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek merupakan salah satu persiapan Jasa Marga untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas.
“Dengan penambahan satu lajur tersebut, serta berdasarkan perhitungan indikator lalu lintas melalui Traffic Counting, Jasa Marga telah mengusulkan salah satu rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah contraflow. Hal ini juga untuk memberikan akses bagi pengguna jalan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Jalan tol Cipularang maupun sebaliknya,” terang Subakti.
Advertisement
Gelar Open Traffic
Menurutnya, Jasa Marga telah menggelar open traffic di lokasi tersebut pada Jumat, 7 April 2023 lalu sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, yang sekaligus bertepatan dengan libur panjang Wafat Isa Al-Masih.
“Tidak hanya di bagian jalan saja, pelebaran empat jembatan di KM 50, KM 53, KM 57 dan KM 62 juga telah rampung. Kami berharap open traffic ini sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini adalah salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan yang berpotensi terjadi di KM 48 arah Cikampek,” kata Subakti.
KM 48 arah Cikampek sendiri merupakan titik pertemuan lalu lintas dari Jalan Layang MBZ dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Dawuan KM 66 arah Jakarta yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang.
Dia pun mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik melalui jalan tol untuk memastikan kesiapan perjalanan. Seperti di antaranya memenuhi persyaratan perjalanan, memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan, mempersiapkan perbekalan, memastikan kecukupan BBM dan saldo uang elektronik.
“Hindari perjalanan pada tanggal yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik, serta hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa. Patuhi rambu dan arahan petugas di lapangan serta selalu disiplin dalam ketentuan berkendara di jalan tol. Gunakan waktu dengan bijak dengan tidak berlama-lama di rest area dan selalu menerapkan protokol kesehatan,” Subakti menandaskan.