Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadhan dapat dilakukan oleh ibu hamil yang sehat. Umumnya yang dilarang untuk berpuasa adalah kehamilan risiko tinggi seperti pre-eclampsia, intra uterine growth retardation. dan gestational diabetes.
Sebelum melakukan puasa Ramadhan, konsultasi dengan dokter diperlukan. Dokter dapat memberikan instruksi serta penanganan khusus bagi ibu hamil yang ingin melakukan puasa Ramadhan.
Advertisement
Oleh karena itu sebelum melaksanakan puasa, perlu mendapatkan persetujuan dari dokter yang menangani terlebih dahulu.
Menurut dokter kandungan konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi RSIA Grand Family Ferdhy S Suwandinata, puasa pada ibu hamil hanya akan berisiko apabila kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi atau bahkan terlampaui.
Ferdhy menjelaskan, berpuasa saat hamil sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi dari biasanya. Salah satunya adalah mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kehamilan, persalinan prematur, dan kecenderungan berat bayi lahir rendah.
“Ini tentu bisa saja memengaruhi pertumbuhan janin bukan hanya selama di dalam kandungan, juga tumbuh kembangnya di kemudian hari,” kata Ferdhy dalam keterangan pers, Selasa (11/4/2023).
“Agar itu tidak terjadi, mengonsumsi makanan gizi seimbang pada saat sahur dan berbuka puasa akan sangat berperan penting dalam keberlangsungan ibadah puasa,” tambahnya.
Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil pada saat sahur dan berbuka puasa apabila memutuskan untuk berpuasa:
Karbohidrat Kompleks
Asupan karbohidrat akan sangat dibutuhkan untuk sumber energi dari ibu hamil selama berpuasa. Karbohidrat kompleks dapat bertahan lebih lama di dalam darah dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dibakar sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
“Anda bisa mendapatkan karbohidrat kompleks dari beras merah ataupun gandum,” kata Ferdhy.
Sayuran Tinggi Kandungan Air
Sayuran adalah jenis makanan yang sudah dipastikan kaya akan nutrisi serta vitamin yang berguna untuk masa kehamilan. Namun, beberapa jenis sayuran dengan kandungan air tinggi akan lebih menguntungkan untuk ibu hamil.
Selama masa kehamilan, bumil akan membutuhkan asupan air yang banyak untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh ibu dan juga pertumbuhan janin. Serta menjaga tingkat cairan ketuban yang ideal untuk membentuk cairan ketuban dalam rahim. Sayuran tinggi akan kandungan air bisa ditemukan di sayuran seperti timun, tomat, selada, dan sup.
Advertisement
Asupan Sumber Protein
Asupan protein yang seimbang akan sangat berperan penting pada saat kehamilan. Karena protein memiliki fungsi tidak hanya sebagai sumber energi, tapi juga membantu pertumbuhan si kecil di dalam perut bumil. Asupan protein bisa didapatkan melalui makanan seperti daging, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Buah-Buahan
Buah-buahan adalah salah satu makanan yang penting untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Buah memiliki banyak kandungan vitamin yang berguna untuk kehamilan seperti vitamin, mineral, kalsium, kalium, serat, dan nutrisi lainnya.
Beberapa buah-buahan yang diketahui memiliki manfaat pada saat kehamilan yaitu jeruk, pisang, alpukat, semangka, stroberi, hingga apel.
Air putih
Dan hal terakhir yang paling penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu tetap mencukupi cairan tubuh dengan mengonsumsi air putih secukupnya.
Jumlah minimal konsumsi air putih adalah 8 gelas dalam sehari. Oleh karena itu, pastikan untuk meminum setidaknya 8 gelas dalam sehari pada saat sahur dan berbuka puasa.
Kalori Harian Ibu Hamil
Pada dasarnya, seorang wanita membutuhkan asupan kalori harian sebesar 1.600 - 2.400 per harinya, tergantung dari umur, berat badan, hingga faktor kesehatannya secara keseluruhan. Namun, pada saat hamil, bumil akan membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil dan untuk diri sendiri.
Rekomendasi asupan kalori harian bagi ibu hamil adalah sebesar:
- Sekitar 1.800 kalori per hari selama trimester pertama
- Sekitar 2.200 kalori per hari selama trimester kedua
- Sekitar 2.400 kalori per hari selama trimester ketiga.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, gunakan standar takaran porsi makanan yang dapat memenuhi gizi seimbang pada saat sahur dan buka puasa, yaitu 50 – 75 persen karbohidrat, 10 – 25 persen protein, 10 – 15 persen lemak sehat, dan diimbangi dengan asupan vitamin serta mineral.
Advertisement