Ledakan Bom Rakitan di Balochistan Pakistan Tewaskan 4 orang, Targetkan Mobil Polisi

Bom tersebut menargetkan sebuah kendaraan polisi di pasar yang sibuk di Quetta, ibu kota Balochistan, yang merupakan rumah bagi pemberontakan separatis dan beberapa kelompok bersenjata Islam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Apr 2023, 10:05 WIB
Ledakan bom itu disebut menargetkan kendaraan polisi di pasar yang sibuk di Quetta, ibu kota Balochistan. (Banaras Khan/AFP)

Liputan6.com, Quetta - Ledakan bom kembali mengguncang Pakistan. Sejumlah orang dilaporkan meninggal akibat peristiwa tersebut.

"Sebuah ledakan bom di provinsi barat daya Balochistan Pakistan menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 15 lainnya pada Senin (10 April 2023)," kata para pejabat seperti dikutip dari AFP, Selasa (11/4/2023).

Bom tersebut menargetkan sebuah kendaraan polisi di pasar yang sibuk di Quetta, ibu kota Balochistan, yang merupakan rumah bagi pemberontakan separatis dan beberapa kelompok bersenjata Islam.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh improvised explosive device/IED (alat peledak improvisasi) yang ditanam di sepeda motor dan diledakkan menggunakan remote control," kata pejabat polisi Azfar Mehsar kepada AFP.

"Setidaknya empat orang tewas dalam insiden (ledakan bom) itu, termasuk dua polisi dan dua warga sipil," tambahnya.

Balochistan Liberation Army (BLA) atau Tentara Pembebasan Balochistan, sebuah kelompok separatis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Juru bicara Rumah Sakit Provinsi Sandeman di Quetta, Wasim Baig, membenarkan jumlah korban tewas akibat ledakan bom, seraya menambahkan bahwa korban sipil termasuk seorang anak berusia lima tahun.

BLA tidak menyebutkan kematian warga sipil dalam klaim mereka, hanya mengatakan bahwa dua petugas polisi terbunuh karena keterlibatan mereka "dalam perlakuan tidak manusiawi terhadap warga sipil Baloch dengan dalih penyelidikan".


Peperangan Lama Pakistan Lawan Pemberontak

Ilustrasi (iStock)

Pakistan telah memerangi pemberontakan selama bertahun-tahun oleh gerilyawan di Balochistan yang menuntut bagian lebih besar dari kekayaan provinsi itu, serta serangan oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan, juga dikenal sebagai Taliban Pakistan.

Ketegangan di provinsi tersebut dipicu oleh membanjirnya investasi China di bawah Beijing's Belt and Road Initiative yang menurut penduduk setempat tidak menguntungkan mereka.

China berinvestasi di wilayah tersebut di bawah proyek senilai $54 miliar yang dikenal sebagai China-Pakistan Economic Corridor (Koridor Ekonomi China-Pakistan), meningkatkan infrastruktur, listrik, dan jaringan transportasi antara wilayah Xinjiang di ujung barat dan pelabuhan Gwadar di Pakistan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya