Pencuri Berkedok Mahasiswa KKN Tipu Nenek-Nenek di Banyuwangi, Gondol Emas Senilai Rp 20 Juta

Giyem (70), warga Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, ditipu dua orang yang mengaku sebagai mahasiswa yang kuliah kerja nyata (KKN) di desa tersebut. Akibatnya emas senilai Rp20 juta miliknya amblas dibawa kabur.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 11 Apr 2023, 16:09 WIB
Nenek Giyem menunjukan bukti tanda terima sembako yang digunakan untuk penipuan pelaku. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Giyem (70), warga Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, ditipu dua orang yang mengaku sebagai mahasiswa yang  kuliah kerja nyata (KKN) di desa tersebut. Akibatnya  emas senilai Rp20 juta miliknya amblas dibawa kabur.

Awal mulanya, Kedua pencuri mendatangi rumah perempuan lansia itu mengaku sebagai mahasiswa yang menempuh kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Lalu Lewat bantuan dari kampus tempat asal menimba ilmu, mereka menawarkan nenek Giyem paket bantuan sosial yang isinya berupa makanan kaleng untuk kebutuhan hari raya.

"Dari cerita, nenek Ditawari paket bantuan kue dua kaleng biskuit untuk hari raya mas," ujar I Putu Manik Gilang (26), cucu nenek Giyem Selasa (11/4/2023).

Gilang mengatakan, Kejadian berlangsung cepat. Menurutnya, kedua pelaku masuk ke dalam rumah nenek yang tinggal seorang diri pada pukul 09.00 WIB. Seraya memperkenalkan diri dan menawarkan paket bantuan.

"Dalam penawaran itu terselip syarat yang harus dipenuhi nenek saya. Nenek Harus mencari tiga orang lansia lain sebagai syarat menerima bantuan. Nenek saya pun akhirnya tergiur karena syaratnya gampang," kata Gilang.

Selain itu, dia juga diminta mengisi kuisioner yang isinya huruf abjad. Lalu disebarkan kepada ke tiga orang lansia lain sebagai syarat tambahan.

"Disuruh begitu mas, nenek saya mengiyakan dan langsung disebarkan," jelasnya.

Singkat cerita, Giyem berhasil menyelesaikan kuisioner yang diminta kedua pelaku. Kemudian, ia diminta untuk mencopot perhiasan yang menempel untuk keperluan dokumentasi.

"Perhiasan harus dicopot, biar tidak kelihatan orang berada," ungkap Gilang, menirukan cerita sang nenek.

"Setelah Dicopot semua perhiasan, gelang sama kalung. Terus difoto yang katanya jadi syarat tambahan lagi," imbuhnya.

Mengetahui sang korban masuk kedalam jebakan, pelaku meminta Giyem mengambil kuisioner milik tiga lansia sebelumnya. Karena Tak menaruh rasa curiga, ia pun bergegas ke rumah tiga lansia itu.

 


Dua Pelaku Langsung Kabur

Namun setelah kembali ke rumah, dua pelaku tersebut sudah tak ada lagi di rumahnya. Dan Apesnya, emas yang dicopot diletakkan di dompet yang dia tinggal di meja digondol pelaku. 

Dari keterangan sang nenek kepada Gilang, ciri-ciri pelaku berdasarkan penglihatan. Keduanya memiliki perawakan tinggi besar, kulit sawo matang, mengenakan celana krem dan bersepatu.

"Seingat nenek, keduanya menggunakan sepeda motor Honda PCX warna putih dan helm hitam saat datang ke rumah," pungkasnya.

Paska kejadian itu, nenek giyem pun melaporkan ke Mapolsek Pesanggaran atas apa yang ia alami.

Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. 

"Sudah kita terima laporannya. Masih proses penyelidikan," ujar Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan.

 

Infografis Pinjol Ilegal Bikin Resah (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya