Syarat Melakukan Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadan

Untuk umat muslim yang mau melaksanakan Itikaf tentu harus mengetahui apa saja syarat Itikaf.

oleh Camelia diperbarui 12 Apr 2023, 05:00 WIB
Pria Muslim dengan mengenakan masker saat membaca Alquran saat beritikaf di Masjid Agung Faisal di Islamabad, Pakistan, Kamis (14/5/2020). Itikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. (Aamir QURESHI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Memasuki 10 malam terakhir di bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim salah satu amalan tersebut ialah Itikaf atau berdiam diri di masjid.

Itikaf memang bisa dilakukan kapan saja di bulan Ramadan, tapi amalan ini diutamakan untuk dilakukan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Ketika beritikaf ada beberapa ibadah sunnah yang dapat umat muslim lakukan beberapa di antaranya seperti zikir, sholat malam dan tadarus Al Quran. Saat sedang beritikaf, berbagai amalan saleh dilakukan dengan maksimal agar mendapatkan berkah melimpah. 

Ada empat macam-macam itikaf yang bisa seorang hamba lakukan. Berdasarkan empat macam ini, cara itikaf di masjid dan rumah penting hukumnya menyertakan bacaan niat, seperti niat itikaf karena fardu yang dinazarkan atau hanya iktikaf karena sunnah.

Itikaf pun dilakukan untuk muhasabah diri atas perbuatan dosa dan khilaf yang pernah dilakukan semasa hidup di dunia. Itikaf boleh dilakukan di masjid dan rumah. Untuk umat muslim yang mau melaksanakan Itikaf tentu harus mengetahui apa saja syarat Itikaf.


Syarat Menjalani Itikaf yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Seorang Muslim berdoa di masjid selama Itikaf, sepuluh hari terakhir bulan puasa Ramadan, di Kabul, Afghanistan, Sabtu, (16/5/2020). Umat Muslim melakukan Itikaf 10 hari terakhir bulan Ramadan, dalam rangka meraih malam kemuliaan atau Lailatul Qadar. (AP Photo/Rahmat Gul)

Berikut ini deretan syarat Menjalankan Itikaf:

1. Islam. Itikaf hanya sah dilakukan bagi umat muslim.

2. Berakal Sehat. Itikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang yang tak berakal sehat.

3. Bertempat di Masjid. Itikaf harus dilakukan di masjid dan tidak sah jika dilakukan di rumah.

4. Suci dari hadats besar. Tentu orang yang beritikaf harus dilakukan oleh mereka yang suci dari hadats besar.

5. Izin suami dari istri. Berdasarkan mazhab Hanafi, Syafii, dan Hambali seorang istri tidak sah beritikaf tanpa izin dari suaminya.


Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta

Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya