Jamu Bawang Dayak, Ramuan Awet Muda dari Kalimantan Tengah

Tingginya kandungan antioksidan dalam jamu bawang dayak membuatnya dipercaya punya khasiat baik untuk kesehatan kulit.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Apr 2023, 05:04 WIB
Ilustrasi jamu bawang dayak dari Kalimantan Tengah. (Liputan6.com/Zulfikar)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah jadi rahasia umum bahwa jamu punya beragam khasiat. Eksistensinya tidak hanya dilestarikan di Jawa, namun juga wilayah lain di Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah yang punya jamu bawang dayak.

Melansir laman Pemprov Kalimantan Tengah, Selasa, 11 April 2023, jamu bawang dayak dipercaya sebagai anti-hipertensi, anti-kanker, dan anti-oksidan yang membuatnya disebut "ramuan awet muda." Manfaat bawang dayak sebagai bahan utama jamu memang sudah dipercaya secara turun temurun, lapor Merdeka.com.

Tanaman bernama latin Eleutherine palmifolia ini secara empiris dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Dalam daftarnya termasuk darah tinggi, kolesterol, diabetes, maag, sembelit, stroke, dan sebagai minuman herbal wanita nifas.

Dalam penelitian yang diterbitkan National Institutes of Health (NIH) ditemukan bahwa aktivitas antibakteri dalam bawang dayak tercatat "baik, kuat, dan punya manfaat terapeutik." Bawang dayak kaya akan flavonoid dan fenol, seperti antosianin, yang memberikan manfaat antioksidan.

Bawang Dayak juga mengandung glikosida, kina, dan sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antivirus. Berdasarkan hasil skrining fitokimia pada ekstrak etanol bawang dayak, terdapat kandungan metabolit sekunder, seperti flavonoid, naftokuinon, antrakuinon, alkaloid, saponin, tanin, triterpenoid, serta steroid.

Bawang dayak juga mampu mencegah berkembangnya penyakit akibat infeksi bakteri. Dikutip dari Alodokter, hal ini merujuk pada penelitian yang menyebutkan bahwa ekstrak etanol bawang dayak mampu melawan bakteri patogen Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi, seperti infeksi kulit, sepsis, dan osteomielitis.


Mencegah Penyakit Diabetes

Ilustrasi bahan jamu bawang dayak. (Sumber: Pixabay)

Bawang dayak, yang juga dikenal sebagai bawang sabrang, bawang berlian, dan bawang arab, pun dinilai bermanfaat bagi kesehatan karena kandungan fitokimia. Di antaranya adalah alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolat, steroid, dan tanin.

Kandungan tanin dalam bawang dayak dinilai mampu mengatasi sakit perut. Melansir Halodoc, saat mengalami sakit perut yang diakibatkan gangguan pencernaan, konsumsi bawang dayak bisa meredakan gangguan tersebut.

Bawang dayak juga baik dalam mencegah penyakit diabetes. Pasalnya, bawang Dayak memiliki sifat antidiabetik yang berasal dari kandungan eleutherol, eleuthocide A, dan eleutherinoside B. Bahan-bahan itu disinyalir mampu membantu menurunkan kadar glukosa di dalam darah, sehingga Anda bisa terhindar dari risiko mengidap diabetes.

Di samping memberi efek awet muda, kandungan antioksidan dalam bawang dayak juga dipercaya bisa menjaga kesehatan jantung. Dengan rutin mengonsumsi bawang dayak, ditambah olahraga secara teratur dan menjaga pola makan sehat, kesehatan jantung diyakini mampu ditingkatkan.


Menekan Risiko Penuaan Dini sampai Jaga Kesehatan Tulang

Ilustrasi membuat jamu bawang dayak. (Photo by Katherine Hanlon on Unsplash)

Kandungan antioksidan, seperti triterpenoid, polifenol, dan flavonoid di dalam bawang dayak pun berperan penting bagi kesehatan tubuh. Itu dapat melawan paparan radikal bebas yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh. Jika dikonsumsi dengan takaran yang tepat, bawang dayak dapat membantu mengurangi risiko masalah penuaan dini, kanker, dan demensia.

Bawang dayak pun dapat menjaga kadar kolesterol. Kandungan eleutherinol di dalam rempah ini dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol jahat di dalam darah. Maka, konsumisnya dapat membuat Anda terhindar dari risiko mengidap sejumlah penyakit akibat kolesterol tinggi, termasuk penyumbatan arteri, serangan jantung, dan stroke.

Bawang dayak juga dipercaya dapat menjaga kesehatan tulang. Berdasarkan penelitian, ekstrak etanol pada bawang dayak bisa meningkatkan kepadatan dan bobot tulang. Sementara di bagian di luar tubuh, rempah pembuat jamu ini bisa jadi pengobat luka dan bisul. Hal ini karena kandungan antimikroba di dalamnya.


Jamu Sebagai Anti-Jerawat

Ilustrasi mengatasi kulit berjerawat dengan jamu bawang dayak. (dok. pexels/Anna Nekrashevich)

Penelitian lain menunjukkan bahwa bawang dayak dalam pengembangannya berpotensi jadi bahan anti-jerawat. Ini dikarenakan kandungan etanol di dalamnya yang terbukti berhasil menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat di kulit, yakni Propionibacterium acne.

Jamu lainnya yang juga bermanfaat mengatasi kulit berjerawat adalah jamu pahitan. Sesuai namanya, rasa pahit jamu ini mungkin membuat banyak orang tidak menjadikannya sebagai minuman favorit.

Namun, mengingat segudang manfaatnya, menahan rasa pahit dianggap sepadan oleh sebagain orang. Jamu pahitan, dikutip dari Jagad Tani, 3 Februari 2023, terbuat dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan herbal, termasuk sambiloto dan brotowali.

Selain sebagai agen anti-jerawat, jamu pahitan juga dipercaya dapat mencegah bau badan, melancarkan peredaran darah, dan menghilangkan gatal-gatal pada kulit, lapor Halodoc. Secara lebih lengkap, jamu pahitan umumnya terbuat dari sambiloto, brotowali, lempuyang, daun meniran, serai, lengkuas, temu ireng, widoro laut, widoro putih, dan adas.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya