Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Johan Budi mengaku, sempat mendapat perundungan di media sosial usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas polemik transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di Kemenkeu pada Rabu 29 Maret 2023 lalu.
Johan Budi mengatakan, ia dibully karena menyindir Menko Polhukam Mahfud Md bisa saja direshuffle Presiden Jokowi karena sering berdebat. Selain itu, ia juga diisukan mengirim gift ke salah satu personel JKT48.
Advertisement
Hal ini disampaikan Johan Budi saat (RDP) Komisi III dengan Menko Polhukam Mahfud Md dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (11/4/2023).
Menurut Johan, pada RDP sebelumnya yang membahas isu transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan, ada sejumlah pihak yang mengaitkan seolah-olah ada persoalan antara Komisi III DPR dengan Mahfud Md.
Padahal, kata Johan, ia justru mendukung langkah Mahfud Md yang buka-bukaan terkait temuan transaksi mencurigakan tersebut.
"Saya juga kena dampaknya, saya dibully juga, padahal saya kan dukung Pak Mahfud. Bahkan diisukan mengirim gift ke JKT48. Padahal, saya enggak tahu JKT48. Jadi ramai sekali," ungkap Johan, Selasa (11/4/2023).
Meski sempat dibully, Johan menyebut bahwa publik sangat peduli dan mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan isu transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan.
"Persepsi publik, pasti mau tidak mau ada sesuatu di antara Rp 349 triliun yang digarong, atau dikorup, atau dimaling oleh pegawai di Kemenkeu. Mau tidak mau ada persepsi itu," ucap Johan Budi.
Johan Budi menambahkan, isu Rp 349 triliun harus segera ditindaklanjuti dan diserahkan aparat penegak hukum.
Johan Budi Sentil Mahfud MD Sering Mengancam
Sebelumnya, Komisi III DPR RI menggelar rapat dengan Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD terkait dana janggal Rp349 triliun, Rabu (29/3).
Di tengah-tengah rapat, Anggota Komisi III DPR Johan Budi pun menyentil Mahfud Md yang dianggap sering mengancam anggota DPR. Padahal, dia menilai setiap menjadi Menko maupun anggota dewan memiliki sisi gelap masing-masing.
"Jadi saya meminta teman-teman di Komisi III jangan mengancam-ancam. Pak Mahfud juga jangan mengancam-ngancam," kata Johan Budi.
Johan menyinggung jika Mahfud berprilaku seperti itu, maka dapat direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kabinet Indonesia Maju.
"Karena sekali lagi jadi anggota DPR cuma 5 tahun, itupun kalau enggak di PAW. Jadi Menko Polhukam juga gitu Pak Mahfud, belum tentu 5 tahun lho. Kalau di reshuffle? Apalagi ada ramai-ramai gini," tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengingatkan saat dia menjadi juru bicara Presiden Jokowi, bahwa presiden tidak senang dengan menteri yang sering berdebat.
"Saya pernah jadi jubir Pak Jokowi. Pak Jokowi itu paling enggak suka sama menteri yang berdebat di luar, langsung direshuffle sama dia," ujarnya.
Advertisement