18 Ribu Ton Daging Kerbau asal India Mendarat, Buat Penuhi Kebutuhan Lebaran

Sebetulnya Pemerintah menargetkan alokasi kebutuhan daging kerbau impor adalah 100 ribu ton. Namun, untuk saat ini baru mampu mendatangkan 18 ribu ton daging kerbau impor.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Apr 2023, 10:15 WIB
Perum Bulog mendatangkan 18 ribu ton daging kerbau dari India pengganti sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia menjelang lebaran 2023.

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog mendatangkan 18 ribu ton daging kerbau dari India pengganti sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia menjelang lebaran 2023.

"Jadi ini 18 ribu ton datang untuk kepentingan puasa lebaran. Disiapkan alternatif selain sapi. Ini dari India, daging kerbau," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dalam monitoring pembongkaran impor daging kerbau beku, di Tanjung Priok, Rabu (12/4/2023).

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengungkapkan, sebetulnya Pemerintah menargetkan alokasi kebutuhan daging kerbau impor adalah 100 ribu ton. Namun, untuk saat ini baru mampu mendatangkan 18 ribu ton daging kerbau impor.

Padahal, kata Buwas, targetnya 20 ribu ton daging kerbau. Tapi dari negara impor hanya sanggup 18 ribu ton saja. Ke depan akan dilakukan impor daging kerbau secara bertahap hingga target 100 ribu ton terpenuhi.

"Saya ngecek kedatangannya hari ini dengan pak Dirjen Perdagangan, kita ngecek kedatangan daging impor untuk kebutuhan puasa lebaran ini dari alokasi kita 100 ribu ton baru datang 18 ribu ton yang seyogyanya kita harapkan 20 ribu, tapi yang baru datang 18 ribu ton nanti ini bertahap," ujarnya.

Lebih lanjut, Buwas menegaskan Perum Bulog  telah melakukan pengecekan dan karantina daging kerbau impor tersebut.

"Clear ya ini sudah di cek di karantina semua pengawasannya kita cek secara random setelah itu baru bisa kita edarkan," katanya.

Selanjutnya, Perum Bulog akan mendistribusikan daging kerbau impor ke pasar dan ritel-ritel modern. Harganya cukup ekonomis yakni Rp 85.000 per kilogram hingga Rp 90.000 per kilogram.

"Dijualnya ke konsumen itu Rp 85 ribu sampai Rp 90 ribu per kg. Nanti ada di ritel-ritel modern di freezer ini sudah tertera harganya. Jadi tidak bisa lebih dari itu, ini ada kemasan 1 kg, itu mempermudah konsumen untuk membeli," pungkas Buwas.


Erick Thohir Perintahkan Bulog dan ID Food Jaga Harga Beras hingga Daging Jelang Lebaran

Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menemui Erick di kantornya

Menteri BUMN Erick Thohir diketahui telah bertemu dengan BUMN pangan menyoal harga dan stok pangan menjelang lebaran 2023. Erick Thohir meminta harga bisa dikendalikan dalam waktu dekat.

Diketahui, Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menemui Erick di kantornya beberapa waktu lalu. Kendati tak ada rincian mengenai isi pertemuan itu, tetapi ada pesan yang disampaikan Erick Thohir.

"Menyambut hari Lebaran, BUMN melalui @idfood_official dan @perum.bulog menjaga kuantitas dan kualitas bahan pokok agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Minggu (2/4/2023).

Dalam cuplikan video singkatnya, dengan mengenakan kemeja batik berwarna cokelat, Erick meminta ada upaya pengendalian stok beras. Utamanya menyambut lebaran dan setelahnya.

"Kita ingin memastikan untuk keberadaan beras untuk waktu lebaran dan pasca lebaran kita akan jaga secara kualitas dan juga kuantitas," terangnya.

 


Distribusi Merata

Pedagang merapikan sayuran dagangannya di Pasar Lembang, Tangerang, Banten, Selasa (4/5/2021). Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memastikan pasokan pangan cukup sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Selain itu, dia juga meminta harga dari produk pangan holtikultura juga bisa ditekan dengan pendistribusian ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Terakhir, Erick meminta BUMN Pangan bisa mengendalikan harga dari daging sapi di pasaran menjelang Lebaran. Mengingat permintaan akan daging biasanya meningkat di waktu-waktu tersebut yang juga ikut mengerek harga jual.

"Harga holtikultura juga kita stabilkan dengan salah satunya distribusikan dari titik panen kepada titik yang defisit," ujarnya.

"Dan tentu masalah harga daging kita coba tekan tepat dengan waktunya," pungkas Erick Thohir.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya