Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada awal sesi perdagangan Rabu, (12/4/2023). Gerak IHSG yang fluktuatif ini terjadi di tengah sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.811,45. Indeks LQ45 menguat 0,07 persen ke posisi 942. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada awal sesi perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.833,74 dan terendah 6.787,72. Sebanyak 199 saham menguat dan 251 saham melemah. 216 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 406.090 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.862.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham energi merosot 1,24 persen, sektor saham basic melemah 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,57 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,10 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,58 persen, dan sektor saham teknologi melemah 0,33 persen.
Sementara itu, sektor saham industri menanjak 0,67 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,14 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,04 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,80 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham ASRI naik 4,12 persen, saham NISP menguat 3,07 persen, saham PNIN bertambah 0,46 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik 0,6 persen ke posisi 6.811 pada Selasa, 11 April 2023. Saham GOTO naik 5,3 persen setelah koreksi dua digit dalam lima hari terakhir karena sentimen campuran dari obrolan pasar mengenai divestasi Softbank dan kemungkinan tidak masuk MSCI. Baik investor institusi dan lokal jual saham GOTO.
Saham-saham bank besar menguat usai 11 hari berturut-turut mencatat aksi beli saham sebesar USD 480 juta. Saham BBNI naik 0,5 persen, saham BBRI bertambah 0,4 persen, dan saham BBCA menguat 0,43 persen. Saham emiten properti menguat dengan saham ASRI naik 12,6 persen, saham BSDE bertambah 3,5 persen, saham CTRA mendaki 2,6 persen dan PWON naik 0,4 persen.
Top Gainers-Losers pada 12 April 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PADA melonjak 31,15 persen
- Saham GSMF melonjak 20,90 persen
- Saham PIPA melonjak 12,63 persen
- Saham MREI melonjak 11,33 persen
- Saham PNSE melonjak 9,72 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham PACK melemah 8,33 persen
- Saham ITMG melemah 6,97 persen
- Saham HALO melemah 6,94 persen
- Saham GDST melemah 6,93 persen
- Saham TECH melemah 6,83 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham NCKL senilai Rp 532,2 miliar
- Saham ASII senilai Rp 230,1 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 204,3 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 184,4 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 136,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham PIPA tercatat 35.569 kali
- Saham NCKL tercatat 22.724 kali
- Saham SAGE tercatat 20.975 kali
- Saham PADA tercatat 19.408 kali
- Saham JKON tercatat 18.510 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Rabu, 12 April 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Christy Maryani menuturkan, IHSG bergerak di kisaran 6.696-6.870.
Ajaib Sekuritas menyebutkan, Bank Indonesia menyatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode Maret 2023 tercatat meningkat pada level 123,3, level tersebut lebih tinggi dibanding dengan periode sebelumnya yang tercatat pada level 122,4.
Stabilisasi harga pangan sehingga inflasi terkendali menjadikan keyakinan masyarakat untuk konsumsi secara volume atau nilai meningkat. Adapun, Pemerintah semakin yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan kuat dipicu oleh potensi konsumsi masyarakat yang meningkat jelang pemilu 2024.
Dari mancanegara, International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook yang rilis pada April 2023 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global dikisaran 2,8 persen untuk 2023.
Proyeksi tersebut turun dari pertumbuhan ekonomi global tahun 2022. IMF menyatakan bahwa sejumlah negara maju diproyeksikan mengalami perlambatan pertumbuhan dari yang sebelumnya 2,7 persen pada 2022 diperkirakan hanya akan tumbuh 1,3 persen pada 2023. Adapun, inflasi tingkat global diproyeksikan sebesar 7% pada 2023, level tersebut turun dibanding inflasi global 8,7 persen pada 2022.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
ACES
Buy : 444
TP :458
Stop loss: <436
ACES berpotensi rebound dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star. Potensi rebound juga didukung stochastic oscillator goldencross di area oversold.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2023 tercatat 123,3, naik dari bulan sebelumnya sebesar 122,4. Angka tersebut mencerminkan optimisme terhadap perekonomian nasional, serta meningkatnya daya beli masyarakat. Sementara itu, inflasi tahunan yang terkendali pada Maret 2023 di level 4,97% turut mendorong katalis positif di sektor ritel.
BRIS
Buy : 1.780
TP :1.840
Stop loss: <1.730
BRIS bullish di atas MA-5, MA-20 dan MA-100. Berpotensi melanjutkan tren bullish continuation, MACD bar histogram di level positif dan MACD line bergerak diatas centerline.
Penetrasi bank syariah di Indonesia memiliki potensi yang terus berkembang ke depan. Pada 2022 market share BRIS mencapai 56,59 persen dibandingkan peers. Adapun BRIS sepanjang 2022 mencatatkan laba bersih senilai Rp4,3 triliun atau melesat 42,2 persen YoY. Kinerja tersebut ditopang oleh pendapatan pembiayaan tumbuh 21,3 persen YoY menjadi Rp207.7 triliun.
ADMR
Buy : 1.155
TP :1.195
Stop loss: <1.110
ADMR berpotensi reversal dari bearish jangka pendek, bergerak di atas MA-20 serta membentuk pola bullish piercing. Stochastic golden cross di area oversold dan MACD bar histogram positif.
Permintaan batu bara metalurgi atau coking coal diproyeksikan menguat seiring dengan aktivitas manufaktur yang kembali pulih baik domestik maupun global.
Permintaan dari sisi ekspor di dorong oleh PMI manufaktur China yang kembali ekspansif di level 50 poin pada Maret 2023. Industri besi dan baja yang diperkirakan menguat menjadi katalis positif naiknya permintaan coking coal sebagai segmen usaha ADMR.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement