Saham NISP Menghijau Setelah Putuskan Tebar Dividen Rp 1,33 Triliun

Saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham sesi pertama, Rabu, 12 April 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Apr 2023, 13:37 WIB
RUPST PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), Selasa (11/4/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) terpantau berada di zona hijau pada perdagangan Rabu, 12 April 2023. Hingga penutupan sesi pertama perdagangan, saham NISP telah naik 4,29 persen ke posisi 850.

Saham NISP dibuka pada posisi 820 dan bergerak pada rentang 815-850. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan hingga waktu tersebut tercatat sebanyak 1.437 kali. Volume saham yang diperdagangkan yakni 168.681 lot saham senilai Rp 14,1 miliar.

Dalam sepekan, harga saham NISP telah naik 6,29 persen. Sementara dalam satu tahun terakhir, harga saham NISP naik 30 persen. Hingga berita ini ditulis, harga saham NISP masih anteng di zona hijau. Kenaikan harga saham NISP terjadi usai perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen senilai Rp 1,33 triliun atau Rp 58 per saham.

Rencana ini telah memperoleh persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank OCBC NISPyang diselenggarakan Selasa, 11 April 2023 kemarin. Besaran dividen yang dibagikan itu setara 40 persen laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 3,3 triliun.

RUPST juga menyetujui pembelian kembali saham perseroan dari pemegang saham publik sejumlah maksimum 402.000 saham atau 0,002 persen dan total modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada direksi dan karyawan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 


Kantongi Restu Buyback Saham

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, Komisaris Independen, Betti S Alisjahbana dan Jajaran Bank OCBC NISP melihat pameran Art Installation bertajuk ‘Perempuan Kuat Ekonomi Bangsa Hebat’ dengan menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) di sela peresmian Galeri Perempuan Hebat di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (3/11/2022). (Liputan6.com)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 402.000 saham atau Rp 500 juta.

Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pemegang saham telah menyetujui aksi korporasi buyback saham sebanyak 402 ribu saham.

"Menyetujui pembelian kembali saham Perseroan dari pemegang saham publik sejumlah maksimum 402.000 saham atau 0,002 persen dan total modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada direksi dan karyawan dengan mengacu pada POJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Parwati dalam paparan publik, Selasa, 11 April 2023.

Tak hanya itu, RUPST juga menyetujui untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 1,33 triliun atau setara dengan Rp 58 per saham.

"40 persen dari laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau sebesar Rp1,33 triliun atau Rp 58 per saham ditetapkan sebagal dividen tunai," ujar dia.

Selain itu, RUPST juga menyetujui sebesar Rp100 juta disisihkan untuk cadangan umum, dan sisa laba bersih konsolidasi ditetapkan sebagai laba ditahan.

 

 


Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara itu, di tengah kondisi ekonomi yang semakin pulih, Bank OCBC NISP terus berkomitmen mewujudkan aspirasi nasabah individu dan bisnis dengan menyediakan solusi layanan keuangan yang komprehensif.

Wujud nyata dari komitmen tersebut tercermin dari total aset Bank OCBC NISP pada 2022 yang tumbuh 11 persen yoy menjadi Rp238,5 triliun sehingga laba bersih perseroan turut mencatatkan pertumbuhan 32 persen yoy pada 2022.

Tumbuhnya laba Bank OCBC NISP didorong antara lain oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14 persen yoy dan penurunan pada beban cadangan kerugian sebesar 25 persen yoy.

Simpanan Nasabah (DPK) pada akhir 2022 mencapai Rp 176 triliun, dengan komposisi 55 persen terdiri dari giro dan tabungan, serta 45 persen merupakan Deposito.

Peningkatan kinerja OCBC NISP juga terlihat pada sisi penyaluran kredit, yang naik sebesar 14 persen yoy. Kenaikan tersebut didukung oleh penyaluran kredit segmen business banking yang tumbuh 13 persen yoy dan retail banking tumbuh sebesar 16 persen yoy. Salah satu faktor pendukung kenaikan di retail banking adalah pertumbuhan kredit konsumer sebesar 24 persen pada 2022.

 


Kinerja LDR

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Membaiknya permintaan kredit telah mendorong peningkatan Loan to Deposits Ratio (LDR) menjadi 77,2 persen pada akhir 2022. Di sisi lain, penyaluran kredit OCBC NISP senantiasa diiringi kualitas yang terjaga, di mana tingkat NPL Gross (Kredit Bermasalah Bruto) berada di level 2,4 persen.

Penyisihan Kerugian Kredit terhadap Kredit Bermasalah Bruto juga berada di posisi yang baik pada level di atas 200 persen, mencerminkan bank telah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kredit yang disalurkan.

Menurut ia, kinerja positif dan berkelanjutan OCBC NISP tidak terlepas dari dukungan semua pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan kepada perseroan untuk dapat menjadi mitra perbankan. 

"Selanjutnya, bank akan senantiasa konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada kegiatan perbankan yang bertanggung jawab serta berinovasi agar layanan keuangan dapat terjangkau di mana saja dan kapan saja," tandasnya.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya