Kenali Gejala Mononukleosis, Penyakit yang Ditularkan Lewat Ciuman

The kissing disease atau penyakit 'ciuman' merupakan istilah yang digunakan untuk infeksi mononukleosis--atau biasa disebut mono.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 12 Apr 2023, 14:02 WIB
Kenali Gejala Mononukleosis, Penyakit yang Ditularkan Lewat Ciuman - Credits: pexels.com by Andrea Piacquadio

Liputan6.com, Jakarta The kissing disease atau penyakit 'ciuman' merupakan istilah yang digunakan untuk infeksi mononukleosis--atau biasa disebut mono. Melansir dari Times of India, Rabu (12/4/2023), ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr, yang menyebar melalui air liur. Karena Anda bisa mendapatkannya melalui berciuman, dari sinilah nama penyakit itu berasal.

Anda juga bisa terpapar virus dengan berbagai gelas atau alat makan dengan orang yang mengidap mono. Namun, mononukleosis tidak menular seperti flu biasa.

Biasanya, mono bukanlah penyakit yang serius. Namun, gejalanya bisa sangat membuat frustasi sampai Anda mulai pulih.

Selanjutnya, infeksi bisa mengakibatkan komplikasi berbahaya jika tidak diberikan perhatian dan perawatan medis yang tepat.

Orang yang terinfeksi mungkin tidak bisa melakukan aktivitas normal sehari-hari selama beberapa minggu. Gejala mononukleosis bisa berkisar dari ringan hingga berat.

Menurut Mayo Clinic, berikut beberapa tanda dan gejala yang berhubungan dengan mononukleosis:

  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan ketiak
  • Amandel bengkak
  • Sakit kepala
  • Ruam kulit
  • Empedu, limpa bengkak

 


Yang berisiko mengalami mononukleosis

Ilustrasi Pusing dan Sakit Kepala Credit: pexels.com/pixabay

Menurut Mayo Clinic, individu biasanya mendapatkan EBV pada anak-anak usia sekolah awal dan kemudian sekitar usia dewasa muda.

Anak-anak kecil sering tanpa gejala. Namun, remaja dan orang-orang berusia 20-an kemungkinan besar terkena mono dengan gejala yang mengganggu. Perlu diingat, siapa pun bisa terinfeksi mono, berapa pun usianya.

 


Cara mencegah atau menyebarkan infeksi

Ilustrasi sakit kepala/credit: pexels.com/Ron

Konsultasikan dengan dokter untuk perawatan dan pengobatan jika Anda mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas. Selanjutnya, banyak istirahat dan minum banyak cairan.

Kebanyakan orang sembuh dalam dua sampai empat minggu. Namun, beberapa orang mungkin merasa lelah untuk beberapa minggu lagi. 

Dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya bisa berlangsung selama enam bulan atau lebih.

Mengenal Mengenai Self Diagnosis pada Kesehatan Mental.(Liputan6.com/Abdillah).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya